The Daily Walks
  • Home
  • Lifestyle
  • Beauty
  • Travel
  • Hotel
  • Cafe&Culinary

Cara Ampuh Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam

Cara Ampuh Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam- Menjadi ibu baru membuatku harus beradaptasi dengan banyak hal. Mulai menyesuaikan jadwal pribadi dengan jadwal si bayi, yang artinya ketika si bayi sudah mandi dan menyusu, barulah hariku di mulai. 

Satu bulan pertama kelahiran Shanum, aku tidak begitu memusingkan jadwal tidurnya. Alhasil Shanum tidur sepanjang hari dan hanya akan bangun ketika ingin menyusu saja. Jadilah malam harinya Shanum begadang dan kesulitan untuk tidur. 

Berhubung di rumah masih ada Mama, aku jadi tidak terlalu khawatir. Karena Mama akan siap membantuku jika Shanum menangis. Namun keadaan yang super nyaman tersebut tidak berlangsung lama. Mama dan adik-adikku harus segera pulang kembali ke Medan. Jadi, berkuranglah bala bantuanku dan hanya ada aku, suami dan Shanum. 

Malam hari begitu sulit kami lewati. Karena pola tidur Shanum yang tidak beraturan bahkan nyaris tidak ada, jadilah kami bertiga begadang di setiap malam. Tentu saja Shanum rewel dan menangis. Dikasih nyusu malah tidak tenang, digendong menangis terus, begitu sepanjang malam sampai Ayah dan Bundanya sakit pinggang. 

Tidak nyaman dengan kondisi ini dan kasihan dengan Shanum, aku akhirnya mencari cara supaya Shanum memiliki jadwal tidur yang teratur dan tidak begadang lagi tentunya. Sejauh ini cara-cara di bawah ampuh untuk membuat Shanum tidur nyenyak sampai pagi.

Cara Ampuh Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
foto dari pinterest


Cara Ampuh Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam

1. Mengajarkan konsep siang dan malam

Aku merasa bahwa Shanum perlu tahu nih, kalau pagi itu digunakan untuk beraktivitas dan malam hari digunakan untuk istirahat. Jadi ketika kami bangun pagi, Shanum juga ikut dibangunkan. Ya tentunya dia ngulet-ngulet dulu ya kann, baru matanya terbuka sempurna. 

Shanum akan dipegang oleh Ayahnya sembari aku memasak untuk sarapan. Kami membiarkan Shanum mendengar suara-suara memasak, lalu lalang kendaraan di depan rumah, dan aktivitas-aktivitas lainnya. 

Jika malam hari, Shanum akan siap-siap masuk kamar pada pukul 20.00 WIB. Meskipun ia belum mengantuk, Shanum sudah harus masuk kamar dan lampu dimatikan. Harapannya, Shanum mengerti jika jam 20.00 WIB sudah harus bersiap siap untuk istirahat malam. Tidak lama masuk ke kamar, Shanum langsung tertidur di gendongan Ayahnya. 

2. Mengatur Jadwal Tidur

Ini nih bagian yang paling penting. Sebelumnya Shanum tidak memiliki jadwal tidur dan ia bisa tidur kapan saja. Sekarang tidak. Setelah mandi pagi pukul 09.00 WIB, Shanum akan menyusu dan tertidur hingga pukul 12.00 WIB. Setelah itu menyusu kembali, bermain sebentar dan tidur lagi hingga pukul 15.00 WIB. 

Dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, Shanum tidak boleh tidur lagi dan harus berkegiatan. Mulai diajak curhat sama Bundanya, dibacakan dongeng, diajak menyanyi dan menari, dikasih nyusu, dan diajak foto-foto, karena Bundanya sudah gempor hahah. 

So far, Malamnya Shanum jadi lebih cepat tidur dan minim drama, karena sudah lelah ya kannn. Nah pada pukul 20.00 WIB tersebut, barulah Shanum bersiap untuk tidur dan nyenyak sampai pagi. Biasanya ada nangis sedikit sih kalau Bundanya tidak terbangun memberinya susu. Tapi setelah nyusu, Shanum lelap sampai pagi. 

3. Mengondisikan kamar menjelang waktu tidur

Sebelum Shanum dibawa ke kamar, kamar biasanya akan dikondisikan dulu. Sudah harus rapi dan bersih dan lampu juga sudah harus padam. Shanum juga sudah dibedung dengan rapi, popok sudah diganti dan badan sudah dibalur minyak telon atau kayu putih. 

Pengkondisian kamar dan kenyamanan Shanum sangat mempengaruhi kemudahannya untuk terlelap dan nyenyaknya tidur Shanum. 

4. Segera memberikan ASI sebelum menangis

Nah, ini juga tidak kalah penting. Aku akan memberikan Shanum ASI sebelum ia menangis. Jadi ya dikira-kira saja jika sudah dua atau tiga jam, maka sudah waktunya nyusu. 

Memberikan ASI sebelum menangis menjaga rasa kantuk Shanum dan akan lebih pulas lagi jika sudah minum ASI. Pokoknya jangan sampai ia menangis kelaparan, karena biasanya akan butuh waktu lama untuk kembali membuatnya terlelap.

Sejauh ini keempat cara tersebut ampuh membuat Ayah dan Bunda Shanum tidak begadang, dan Shanum juga tertidur lelap. Jika ibu-ibu yang membaca tulisanku ini ada sefruit tips cara ampuh agar bayi tidur nyenyak sepanjang malam, boleh banget berbagi di kolom komentar. 

Baru kusadari ya, ternyata mengurus bayi yang lucu ini tidak segampang yang dipikirkan dan juga tidak sesulit yang dikatakan orang, haha. Yang penting sebagai orang tua harus belajar tetap sabar dan tenang
di segala kondisi dan keadaan. Semangat ibu- ibu. 

Baca Juga:


Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS di Rumah Sakit Hermina Jogja

Review Maybelline Master Chrome Metalic Highlighter, Cocok Banget untuk Belajar Make Up

RM Demangan, Rumah Makan Ala Cafe Nan Teduh di Yogyakarta

Bekali Diri dengan Ilmu Sebelum Menjadi Orang Tua, 3 Rekomendasi Buku Parenting yang Bisa Dijadikan Referensi

Belajar SEO, 10 Istilah Penting dalam SEO yang Wajib Diketahui

6 Keuntungan Menerapkan SEO dalam Penulisan Konten Blog

Mengenal Flexing, Hobi Pamer Kekayaan atau Hanya Kebutuhan Marketing

Self Healing Jadi Trand, Pahami Dulu Fenomena dan Arti Sebenarnya

Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS

Hai...hai.... Senang akhirnya bisa menulis lagi di blog ini. Tidak terasa sudah satu bulan lebih tidak menyentuh blog, semoga belum dihinggapi sarang laba-laba, hahah. Alhamdulillah pada bulan Mei kemarin, ada anggota baru di keluarga kami. 

Namanya Shanum Maudya Khairunnisa Ar-rasyid. Alhamdulillah aku berhasil melewati satu kejadian yang selama ini amat sangat aku takuti. Yaitu melahirkan. Entahlah, melahirkan bagiku terlihat begitu payah, sakit dan menyiksa. Sehingga dari awal pernikahan aku sudah mengkomunikasikannya dengan suami, kalau aku takut melahirkan.

Namun rasa takut, sakit dan kepayahan tersebut perlahan menimbulkan dorongan rasa percaya diri yang entah dari mana datangnya untuk bertemu dengan buah hati. Akhir-akhir masa kehamilan kujalani dengan senang dan sedikit rasa bingung. 

Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS

Bingung karena sudah mendekati HPL, namun belum juga merasakan kontraksi. Beberapa kali kontrol ke dokter kandungan, hasilnya selalu bagus dan bayi sudah masuk ke panggul. Aku mengira karena aku kurang olahraga, sehingga gelombang cinta itu tidak kunjung tiba. 

Aku mulai rajin berenang dan jalan kaki di akhir masa kehamilanku. Namun ya sama saja, kontraksi itu belum juga muncul. Sampai saatnya pada hari Jum'at, 13 Mei 2022 aku kontrol ke dokter kandungan dan akhirnya dokter mengajukan rujukan ke rumah sakit Hermina Jogja untuk ditindaklanjuti. 

Lanjut kontrol dengan dokter yang ada di rumah sakit Hermina, ternyata air ketubanku sudah sedikit dan bayi harus segera dilahirkan. Jadilah malam itu aku langsung menginap di rumah sakit Hermina. 

Berhubung kontraksi belum juga muncul, dokter memberikan obat induksi. Tujuannya adalah untuk merangsang kontraksi. Sudah empat kali diinduksi, kontraksi belum juga muncul. Akhirnya dokter merencanakan untuk operasi caesar dengan metode ERACS, karena tidak bisa menunggu lama dan air ketuban yang kian menyusut. 

Di hari Minggu, 15 Mei 2022 pukul 05.00, aku sudah dijemput oleh perawat dan akan dibawa ke ruang operasi. Rasanya campur aduk sekali, aku seperti tidak punya pandangan dan rencana tentang hari esok. Sebelum memasuki ruang operasi, kusempatkan meminta maaf kepada kedua orang tuaku dan juga suami. 

Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS

Setelah selesai menyalami mereka, aku pun dibawa ke ruang operasi. Ruangan yang aku tidak pernah membayangkan berada di dalamnya. Ruangan dingin yang menemukanku dengan manusia di dalam tubuhku. 

Sesampainya di ruangan operasi, aku disambut oleh perawat dan dokter anak, lalu dokter memerintahkanku untuk bersiap karena akan dilakukan tindakan bius epidural. Perlahan jarum suntik tersebut masuk ke dalam tubuhku melalui tulang belakang.  

Rasa kesemutan mulai menjalar di tubuhku, dari daerah pinggang hingga ke ujung kaki. Kemudian aku diperintahkan untuk berbaring dan tindakan operasi segera dimulai. Kulihat para tenaga medis yang bertugas sudah berkumpul di ruangan. 

Efek dari bius epidural terebut menjadikanku mendadak sesak dan ingin muntah. Aku merintih dan meminta oksigen kepada perawat dan setelah oksigen dipasang, aku bisa menikmati nafasku kembali. Dokter kandungan yang selama ini menaganiku kemudian menyapaku dan memberitahu bahwa tindakan operasi akan segera dimulai. 

Aku merasakan perutku dielus, kemudian diusap dengan tisu atau sejenisnya, lalu suara suara denting peralatan operasi kian terdengar. Sempat di pikiranku terlintas untuk menyampaikan kepada dokter bahwa aku belum siap dengan proses operasi, namun hal gila terebut urung kulakukan. 

Selang 15 menit, aku mendengar dokter memerintahkanku untuk memberi sedikit dorongan pada bayiku. Bayiku belum bisa keluar karena posisinya yang miring. Lantas kuberi dorongan dan pecahlah tangis manusia baru tersebut. 

Saat itu yang kurasakan adalah perasaan tidak menyangka, tidak menyangka aku berani melewati proses kehamilan dan melahirkan yang amat kutakuti. Setelah bayiku keluar dari perut, ia langsung dibersihkan dan ditempelkan di dadaku. 

Tujuannya adalah untuk melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Proses ini menjadi pertama kalinya kami skin to skin. Ahhh rasanya campur aduk sekali. Bayi yang selama ini di dalam perutku, yang detak jantungnya selalu kuperhatikan, kini ada di depan mata. Bersentuhan dengan kulitnya. Dekat sekali. 

Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS


Metode ERACS? Apatuhh?

Dari awal kehamilan sampai pada kontrol terakhir ke dokter, aku sudah menyiapkan diri untuk melahirkan melalui proses pervaginam. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter,  posisi dan keadaan si Adek Bayi juga selama ini mendukung dan sangat memungkinkan untuk dilahirkan secara pervaginam. 

Namun, di ujung masa kehamilan, kontraksi tidak juga muncul. Belum lagi tanggal HPL yang mundur jauh banget. Aku jadi kepikiran, apa ini terjadi karena aku pindah rumah ketika hamil ya? Hahah, entahlah. 

Akhirnya seperti yang kuceritakan di atas, aku akhirnya melahirkan dengan proses operasi caesar. Aku juga pernah kepikiran sih, bagaimana kalau akhirnya aku lahiran bukan dengan pervaginam. Untuk itu aku memilih rumah sakit yang ada layanan operasi caesar dengan metode ERACS. 

Berdasarkan ceritanya dan pengalaman orang-orang sih, jenis operasi ini minim sakit dan minim trauma. Apakah begitu?

ERACS sendiri adalah Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Metode operasi satu ini menggunakan pendekatan khusus perawatan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu. Baik sebelum melahirkan, selama proses operasi berlangsung dan seusai operasi. 

Tujuannya adalah agar si ibu memiliki mobilitas dan proses penyembuhan persalinan dapat dipercepat. Jadi selama dua jam setelah operasi berlangsung, aku sudah disuruh mulai perlahan menggerakkan badan. Mulai dari miring ke kanan dan kiri, hingga duduk. 


Kelebihan Operasi Ceasar dengan Metode ERACS

Kelebihan operasi caesar dengan metode ERACS selain memungkinkan memiliki mobilitas dan minim nyeri setelah operasi, ERACS juga memiliki kelebihan lainnya. 

1. Mengurangi risiko komplikasi
2. Meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien
3. Meningkatkan bonding antara ibu dan bayi
4. Pemulihan lebih cepat 

Biaya Operasi Caesar dengan Metode ERACS

Dilansir dari website resmi rumah sakit Hermina, untuk biaya persalinan operasi caesar dengan metode ERACS dibagi menjadi lima kelas. 

Untuk Suite Room dibanderol seharga Rp23.000.000
Untuk Deluxe dibanderol seharga Rp19.800.000
Untuk kelas 1 dibanderol seharga Rp14.700.000
Untuk kelas 2 dibanderol seharga Rp13.600.000
Untuk kelas 3 dibanderol seharga Rp10.000.000

Pada persalinan Shanum kemarin, aku full ditanggung oleh BPJS. Untuk prosedurnya bisa meminta rekomendasi dari dokter dan faskes 1. 

Yang Aku Rasakan Paska Operasi Caesar dengan Metode ERACS

Aku tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya. Bahkan aku tidak pernah di rawat inap di rumah sakit. Aku jauh sekali dari jarum suntik. Persalinan ini merupakan pertama kalinya aku harus menjalani rawat inap dan akrab dengan jarum suntik. 

Aku bisa mengatakan tubuhku memiliki toleransi yang rendah terhadap rasa sakit. Itulah mengapa aku sangat takut dengan melahirkan. Namun bagaimanapun proses ini tetap harus berjalan. Lokasi di mana bius epidural disuntikkan, yakni di tulang belakang hingga saat ini masih terasa sakit. 

Aku juga jadi mudah sekali masuk angin dan kembung, cepat lelah dan sesekali masih merasakan bekas luka di dalam perutku. Satu minggu setelah operasi, aku sudah bisa berjalan normal kembali tanpa meringis kesakitan di daerah luka. 

Jadi, melahirkan dengan cara apa pun tetap sakit ya guys. Stop judging! Bagiku menjadi ibu bukan hanya dilihat dari seperti apa proses melahirkannya, namun menjadi ibu adalah pekerjaan seumur hidup yang tidak bisa dinilai dari satu bagian perjuangan saja. 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Seedbacklink

ASUS AI

ASUS AI

Komunitas

Komunitas

ABOUT ME


 

Hallo! Aku Annisa, seorang ibu dari satu bayi ceria, juga seorang Lifestyle Blogger. Aku suka menulis perjalanan yang kulalui, tempat yang kukunjungi, ulasan produk, dan seputar parenting.Blog ini terbuka lebar untuk kerjasama. Baca juga tulisanku di blog https://hallobiuty.blogspot.com/ dan https://hallobia.blogspot.com/ Kamu dapat menghubungiku melalui email halloannisakhairiyyah@gmail.com dan jangan lupa untuk follow media sosialku, yaa. Pasti aku follback kok, hihihih .

Kerja Sama - Media Kit

Media Kit

Categories

  • Beauty 21
  • Blog 21
  • Book 19
  • BPN Ramadan 2022 12
  • BPN Ramadhan 2024 3
  • Cafe & Culinary 15
  • Competition 16
  • Content Placement 2
  • Dekorasi Rumah 1
  • finance 12
  • Guest Post 1
  • Hotel 8
  • Jogja Diary 5
  • Lifestyle 33
  • Motherhood 12
  • Parenting 5
  • Personal 21
  • Review Film 1
  • Self Development 9
  • Sponsored Post 18
  • Teknologi 1
  • Travel 23
  • Women Empowerment 1
Diberdayakan oleh Blogger.

Komunitas

Komunitas

Intellifluence

Komunitas

 


Komunitas


 

Komunitas

BloggerHub Indonesia

Arsip Blog

  • ►  2025 (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (101)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (25)
    • ►  Mei (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2023 (47)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2022 (43)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ▼  Juni (2)
      • Cara Ampuh Agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
      • Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS di Rumah...
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2021 (25)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

POPULAR POSTS

  • Review Interlac Drop, Solusi Ampuh untuk Bayi Kolik
  • REVIEW barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade dan barenbliss Roll To Volume Mascara
  • [REVIEW] Hilangkan Jerawat dan Cerahkan Wajah dengan Rangkaian Serum Scarlett Whitening
  • Menyantap Aneka Olahan Seafood di Kepiting Bang Ja'i Yogyakarta
  • Review Film Agak Laen, Komedi Horor yang Raih 4 Juta Penonton
  • Pengalaman Membawa Bayi 10 Bulan Naik Pesawat
  • Rumah Rasa Kaliurang: Lokasi, Daftar Menu dan Jam Buka
  • Tentrem Bumi Coffee & Eatery, Salah Satu Kedai Kopi Bernuansa Tropikal di Jogja
  • Hempaskan Jerawat Punggung dengan Earth Love Life Body Wash & Body Lotion East Balinese Bamboo dan Oriental Mint
  • Review Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner

Copyright@ 2023 Annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger

Copyright © 2023. annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger