A Day In My Life Edisi Berburu Cromboloni di Jogja- Lagi malas cerita yang serius-serius, tapi pengen nulis di blog. Jadilah aku tulis cerita tentang A Day In My Life. Biasanya lihat A Day In My Life di video Instagram, YouTube, atau TikTok, nah ini aku coba buat A Day In My Life versi tulisan blog, hehehe.
Jadi, kemarin itu jatahku
me-time. Selalunya aku suka
ke kafe, toko buku, dan selalu bawa laptop. Karena biasanya ide nulis itu datang di waktu lagi senang dan tenang, jadi aku punya banyak energi untuk menulis. Satu hari sebelum hari jatah
me-time, aku kepikiran bagaimana kalau
me-time kali ini tidak bawa laptop. Ya jalan-jalan saja, duduk manis, berselancar di sosmed, tanpa menulis. kayaknya seru deh, pikirku.
Terlebih aku sedang penasaran dengan makanan yang lagi tren banget, Cromboloni. Iya, hahah jarang sekali aku ikut-ikut tren makanan, berhubung ini pastry dan aku suka pastry, ya aku rasa aku harus coba. Masalahnya, aku tidak tahu di mana si Cromboloni ini berada kalau di Jogja.
Semakin bulatlah tekadku untuk tidak menulis dan membawa laptop, lalu menggantinya dengan membawa kamera. Karena kan mau berburu mencari Cromboloni, pasti berat kan kalau bawa laptop.
Jadi, di mana kah si Cromboloni berada? Baca tulisanku ini sampai habis, ya......
Cinema Bakery Jogja, Patisserie Ala Eropa di Jogja
Berhubung aku keluarnya dari pagi, ya sekitar jam 8 pagi lah, jadi aku pengen sekalian sarapan di luar. Aku juga pengen mengunjungi toko roti Cinema Bakery di pagi hari. Karena lebih teduh dan belum banyak orang yang datang.
Cinema Bakery adalah toko roti yang menjual aneka olahan roti, cake, pastry, ala Eropa di Jogja. Cinema Bakery juga menjual gelato dan pizza. Meski kebanyakan menjual makanan ala Eropa, Cinema Bakery menyediakan kue kue kering yang sering ada di rumah kalau lebaran. Kaya nastar dan kue cookies coklat.
Lalu, aku memastikan apakah Cromboloni ada di sini atau tidak. Setalah aku scroll instagramnya, ternyata si Cromboloni ada di sini. Cuma, namanya bukan Cromboloni, tapi Jogja Roll. Akhirnya kutetapkan tujuan pertama untuk sarapan di Cinema Bakery.
Jaraknya 16 menit dari rumah, karena jalanan lenggang dan hati senang, aku merasa perjalanan ke Cinema Bakery jadi dekat, hahahah. Sampai di sana, benar saja. Belum banyak pengunjung yang datang. Baru terisi dua meja saja. Lalu aku masuk dan bau roti menyeruak di hidung. heuuummmm.
Aneka macaron sudah berjejer cantik di etalase, pun gelato dengan berbagai warna dan rasa. Aku mengelilingi etalase demi etalase dan berakhir memilih Jogja Roll si Cromboloni dan Supreme si Chocolate Cake.
Aku tidak memesan minum, karena sepertinya akan terlalu kenyang dan mual kalau aku minum yang bergula atau kopi. Jadi, aku meminum minuman gratis dari Cinema Bakery. Yaps, setiap pembelian dine in, pengunjung dapat minuman air mineral dingin satu botol kaca secara cuma-cuma, alias gratis.
Sambil menunggu makananku datang, aku lanjut foto-foto suasana di Cinema Bakery. Kalau masih pagi begini, udara masih segar, matahari juga belum terik, dan banyak ayam yang berkeliaran di halaman Cinema Bakery. Syahdu banget.
Cinema Bakery ini memang di desain untuk tempat ngobrol-ngobrol bersama teman-teman. Area indoornya tidak banyak, namun outdoornya luas banget. Tidak banyak colokan listrik juga. Jadi ya sudah bener aku tidak bawa laptop dan bersantai menikmati makanan.
Terlebih Jogja Roll si Cromboloni sudah datang, dan langsung aku santap. Aku pilih varian kopi. Kalau yang kulihat di beranda sosmed sih, teksturnya agak garing di luar, lembut di dalam, dan cream isinya juga berlimpah. Nah, si Jogja Roll ini agak beda. Isinya memang nggak sebanyak yang kulihat di video-video sih, cuma pas aja. Nggak terlalu banyak, tidak terlalu manis dan tidak bikin eneg.
Toppingnya juga tidak meleleh. Lebih seperti whipped cream campur kopi lalu di keringkan. Manis garing gitu rasanya. Lumayan sesuai ekspetasi lah. Nah, kalau si Supreme Cake Chocolate ini yang mantap. Rasa coklatnya rich banget, ada pahit-pahit khas dark chocolate gitu. Teksturnya juga lembut.
Kalau kalian ingin ke Cinema Bakery, saranku datang di waktu pagi atau sore hari. Sore hari di sini tidak kalah indahnya. Area Indoornya itu banyak pohon, dan anginnya banyak juga. Cuma, ya hati-hati kalau kelewatan ngobrol sampai malam, banyak nyamuk.
Nostalgia Makan Ayam Geprek
Setelah dari Cinema Bakery, aku mau isi perut dengan nasi dulu. Karena, perutku agak sakit gitu, kenyangnya juga masih ngambang (gimana dah tu). Aku juga berniat pengen main ke kafe dekat dari Cinema Bakery, karena jatah me-time ku masih sisa 5 jam lagi. Sekalian menuju kafe tujuan, aku berhenti di gerai ayam geprek, Hara Chicken.
Lalu aku pesan paket dada gepreknya. Nasi, sayur sop dan minumnya bisa ambil sepuasnya loh di sini. Berhubung aku cuma butuh sedikit, jadi aku ambil secukupnya saja. Ayam geprek dan sop ini mengingatkanku dengan awal- awal aku kenal ayam geprek di Jogja.
Ya sekitar tahun 2014, awal masuk kuliah. Melihat sayur sop dan ayam geprek ini, jadi membawaku kembali ke masa awal kuliah. Setiap jam makan siang, selalu makan ayam geprek dekat kampus. Cabenya yang banyak, karena pedasnya cabe Jogja, agak berbeda dengan pedasnya cabe di Medan.
Setelah kenyang makan ayam geprek dan sayur sop, aku dan teman-teman langsung kembali ke kampus untuk shalat dan siap-siap masuk ke kelas selanjutnya. Sepanjang makan ayam geprek Hara Chicken itu, aku senyum senyum loh hahah.
Kangen banget dengan masa-masa kuliah. Kangen tapi kalau disuruh ulang, aku ogah juga hahah. Karena susah banget keluarnya. Habis dari Hara Chicken, baru deh aku menghabiskan sisa-sisa waktu tenangku di Natura Dining by Nature.
Singgah di Natura Dining by Nature
Setelah menyantap ayam geprek dan sayur sop, aku langsung bergerak menuju kafe Natura. Natura ini baru buka sekitar 4 bulan yang lalu, cukup baru. Suasananya menyenangkan, cocok jadi tempat nongkrong bersama teman dan keluarga. Kalau mau sekadar duduk- duduk dan nulis juga cocok banget. Mungkin bisa pilih di area belakang yang banyak colokannya.
Seperti namanya, konsepnya memang alami. Banyak tumbuhan, ada air terjun mini dan akuarium yang diisi oleh ikan-ikan cantik mungil berekor indah. Aku sempat memvideokan ikan-ikan tersebut untuk jadi oleh-oleh buat Shanum. Terpantau, anaknya suka, sampai makan pun harus lihat video ikan.
Sekilas yang kulihat dari menu di Natura ini cukup beragam dan terlihat enak. Kayaknya aku akan kembali lagi ke sini bersama keluarga untuk menyantap steaknya. Ada kursi buat anak-anak juga, sungguh sangat membantu orang tua, bukan. Karena sudah makan nasi, aku pesan Jus Nenas saja.
Tidak banyak yang kulakukan di Natura. Begitu sampai di sini, aku langsung terpikir untuk membidik sudut-sudut indah yang mereka miliki. Rasanya cocok sekali aku datang ke sini. Aku sedang senang dengan rumah yang berkonsep alami dan banyak tumbuhan. Tapi tidak mau punya tumbuhan yang banyak dan semak.
Secukupnya saja. Natura memberikanku banyak inspirasi tentang desain interior yang alami, bersih, hijau dan rapi. Tidak terlalu banyak tumbuhan yang menumpuk, tapi kesan alamnya tetap terasa. Setelah puas foto-foto, aku pun menghabiskan minumku dan bergegas pulang ke rumah.
Perasaan Bersalah yang Tiba- tiba Muncul
Aku sempat kepikiran, sebenarnya apa sih perasaanku kalau lagi me-time begini. Apakah senang, lapang, sedih, atau malah bersalah. Jika rasa bersalah yang muncul, itu wajar. Mungkin aku sedang mengalami yang namanya Mom Guilt.
Mom Guilt adalah perasaan bersalah yang sering dialami orang tua, terutama ibu. Berupa emosi kompleks yang muncul karena perasaan tidak ideal, tidak mampu memenuhi standar yang dianggap ideal sebagai orang tua.
Terkadang hadir dalam bentuk perasaan bersalah karena sudah tega meninggalkan anak demi bersenang-senang sendirian.
Apa teman-teman juga pernah mengalami perasaan bersalah itu? Lalu apa yang kalian lakukan?
Kalau aku, sejauh ini aku mengatasinya dengan meyakinkan diriku tentang mencintai diri sendiri. Sederhananya, kalau aku dalam kondisi yang stabil, bahagia, maka aku akan bisa menjaga anakku dengan bahagia pula.
Perasaan bersalah tersebut tidak serta merta bisa ditepis begitu saja, tetapi kita harus menyadarinya dan menerimanya terlebih dahulu. Sadar dan menerima dalam bentuk pengakuan, bahwa kita memang sedang merasa bersalah. Selanjutnya barulah kita mencari solusi untuk mengatasinya. Kapan-kapan, Mom Guilt akan kubahas dalam tulisan terpisah.
So far, hari ini aku senang sekali. Memberi jeda sejenak dari semua rutinitas biasanya bisa membuatku hidup dan menikmati hidupku sendiri. Rasa senang dan penuh inilah yang akan kubagikan ke Shanum, pasangan, dan semua aktivitas yang kujalani.
Terbukti saja, setelah melakukan me-time, biasanya tiga hari ke depan aku lebih bersemangat. Tidak malas-malasan, dan mampu mengerjakan pekerjaan yang biasanya kutunda-tunda. Nah, hari ke empatnya, baru deh lesu lagi hahaa.
Sekian tulisan hari ini, sampai jumpa di tulisan berikutnya, ya Gengs.... Have a Nice Day.