Melebarkan Sayap Usaha Mikro Bersama BRI- Ketika berjalan jalan akhir pekan kemarin, saya dan keluarga pergi ke Heha Forest. Sebuah destinasi rekreasi yang cocok sekali dikunjungi bersama anak dan keluarga.
Perjalanan ke Heha Forest memakan waktu sekitar 20 menit dari rumah. Kami berangkat sore hari sekitar pukul 15.00 Wib. Sebelumnya, kami berkunjung ke salah satu art space di daerah Kaliurang. Sepanjang perjalanan menuju Heha Forest, kami melihat banyak sekali toko kelontong berjejeran.
"Kalau kita udah mau pensiun, enaknya buka usaha apa ya? " tetiba saya bertanya dengan suami.
"Kalau rencanaku, aku pengen buka toko sembako. Nggak usah nunggu waktu pensiun juga, kalau tabungan usaha udah cukup, bisa tuh buka grosir sembako," jawab suami saya.
Keinginannya membuka toko sembako sebagai usaha sampingan memang sudah beberapa kali ia sampaikan. Kami juga kerap berdiskusi tentang keunggulan bisnis grosir sembako.
Bukan tanpa alasan mengapa kami merencanakan bisnis grosir sembako menjadi pilihan usaha sampingan. Mengingat sembako adalah kebutuhan pokok bagi manusia, yang artinya akan selalu dibutuhkan, jadi memungkinkan usaha grosir sembako tidak ada matinya.
Selain alasan sembako adalah kebutuhan pokok manusia, ada alasan lain yang menguatkan kelebihan bisnis grosir sembako. Baca tulisan ini sampai habis ya, siapa tahu bisa mengantarkan kita menjadi juragan sembako.
5 Kelebihan Usaha Grosir Sembako
Kalau di daerah asal saya, juragan sembako memang banyak yang berjaya. Karena, segmen pasar yang luas dan beragam, bisnis grosir sembako juga bisa menjangkau banyak konsumen yang lebih luas. Jadi tidak jarang usaha grosir sembako dapat meraup keuntungan yang cukup besar.
Tapi, sebelum tergiur dengan besarnya keuntungan bisnis grosir sembako, ada baiknya kita pelajari dulu peluang apa saja yang ada di balik usaha grosir sembako.
1. Risiko Barang Rusak dan Tidak Laku yang Sangat Kecil
Seperti yang sudah saja paparkan di atas, sembako adalah kebutuhan pokok manusia. Karena itu sembako akan terus dicari dari hari ke hari. Terlebih produknya yang jangka panjang dan bukan berupa produk basah, tentu akan mengurangi kerugian karena produk rusak.
Selain itu, bisnis grosir sembako juga berpotensi untuk bekerja sama dengan toko kelontong. Biasanya toko kelontong mengambil barang dari grosir sembako untuk dijual kembali.
Usaha awal yang bisa kita lakukan adalah menjaring toko-toko kelontong untuk menjadi pelanggan di usaha grosir sembako kita. Jika mitra sudah terbangun dan banyak, maka akan semakin kecil jumlah barang yang tidak laku.
2. Strategi Pemasaran yang Cukup Sederhana
Tidak seperti bisnis lainnya, grosir sembako tidak begitu membutuhkan strategi pemasaran yang macam-macam. Tidak pula butuh promosi besar-besaran untuk memajukan usaha grosir sembako. Cukup pegang beberapa toko kelontong yang akan dijadikan konsumen tetap.
Atau, jika ingin menggunakan media sosial, bisa juga live di platform jual beli atau marketplace. Saya pernah melihat pemilik grosir sembako menjajakan dagangannya di marketplace lewat live. Cara itu bisa menjadi salah satu upaya menjaring konsumen yang lebih luas lagi.
3. Target Konsumen yang Beragam
Tidak ada target khusus yang menjadi bidikan usaha grosir sembako. Karena semua kalangan masyarakat sudah pasti membutuhkannya. Jadi, karena semakin luas jangkauan konsumennya, bisnis grosir sembako berpotensi meraup keuntungan yang besar juga.
4. Modal yang Cepat Berputar
Karena semua orang membutuhkan sembako setiap harinya, modal grosir sembako juga cepat berputar. Jika dirasa perlu, pastikan grosir sembako yang kita miliki unggul dari grosir sembako lainnya.
Namun satu hal yang harus diingat, jangan pernah memberikan hutang kepada pembeli. Hutang akan menghambat perputaran modal.
5. Tidak Membutuhkan Persiapan yang Rumit
Tidak seperti bisnis lainnya yang butuh persiapan rumit, grosir sembako hanya memerlukan tempat untuk menyimpan stok barang, menyediakan barang-barang yang sekiranya akan sering dicari konsumen, menyiapkan meja, alat tulis, kalkulator, dan survei harga untuk menetapkan harga jual yang sesuai dan mengantisipasi kerugian.
Salah satu hal yang agak rumit adalah modal untuk memulainya. Namun kerumitan tersebut bisa diatasi. Tentukan dahulu skala grosir sembako yang ingin dimiliki. Besar atau kecilnya skala grosir sembako akan menentukan seberapa besar modal yang akan dikeluarkan. Modal dapat diperoleh dari tabungan usaha pribadi atau meminjam sesuai kebutuhan.
Kontribusi BRI untuk Usaha Mikro Melalui KUR
Bank BRI hadir sebagai pahlawan UMKM dengan salah satu langkah besar yang telah diambil oleh BRI dalam melebarkan sayap usaha mikro melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
KUR adalah program kredit yang ditujukan khusus untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). BRI telah aktif memberikan akses kepada para pelaku usaha mikro untuk mendapatkan pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau melalui program ini.
Kredit yang diberikan berupa Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan batas atas kredit hingga Rp 500 juta diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil dan koperasi dengan bisnis produktif yang akan mendapat jaminan dari Perusahaan Penjamin.
Bahkan, anjuran untuk memanfaatkan KUR diimbau sendiri oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, Lho. Statement tersebut diucapkan Pak Jokowi pada acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Jakarta, pada Rabu, 13 Juli 2022.
“Sekali lagi UMKM kita harus memanfaatkan KUR, masih Rp185 triliun. Silakan ke BRI dan bank-bank lain yang menyalurkan KUR,” ujar Pak Jokowi.
Peryaratan Calon Peminjam KUR BRI
Tentu peminjam atau debitur diberatkan dengan syarat-syarat tertentu agar disebut layak untuk menerima pinjaman KUR dari Bank BRI.
KUR BRI untuk pelaku usaha terdiri dari dua jenis pinjaman, yaitu KUR Mikro Bank BRI dan KUR Kecil Bank BRI.
KUR Mikro Bank BRI dan KUR Kecil Bank BRI menetapkan syarat di bawah ini untuk setiap calon debiturnya.
- 1. Individu atau perorangan yang melakukan usaha produktif.
- 2. Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
- 3. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
- 4. Persyaratan administrasi berupa Identitas Penduduk, Kartu Keluarga dan Surat Ijin Usaha.
Untuk ketentuan dan persayaratan lainnya, teman teman bisa akses di website resmi Bank BRI .
Upaya BRI untuk Berdayakan Ultra Mikro dan UMKM Indonesia
1. Dukungan Pendampingan dan Pelatihan
Selain menyediakan layanan keuangan, BRI juga memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku usaha mikro. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pelatihan dan komunitas bisnis, BRI membantu para pelaku usaha mikro untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam mengelola usaha dan menghadapi tantangan bisnis.
2. Teknologi Digital untuk Usaha Mikro
Dalam era digital ini, BRI tidak hanya fokus pada layanan konvensional, tetapi juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung usaha mikro. Digitalisasi BRI berbentuk penerapan teknologi digital dalam layanan perbankan, seperti aplikasi perbankan digital dan platform e-commerce, membantu pelaku usaha mikro untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan efisiensi operasional.
3. Kemitraan dengan Pihak Terkait
BRI juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga keuangan lain, dan organisasi non-pemerintah. Kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mikro. Melalui sinergi ini, BRI dapat memberikan layanan yang lebih holistik kepada para pelaku usaha mikro.
4. Inklusi Keuangan untuk Semua
BRI memiliki visi inklusi keuangan untuk semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro di pelosok desa. Melalui jaringan kantor cabang yang luas, BRI memastikan bahwa layanan keuangan dapat diakses oleh semua, bahkan di daerah-daerah terpencil. Ini memberikan peluang yang lebih besar bagi pelaku usaha mikro untuk tumbuh dan berkembang.
Di balik tantangan menjadi seorang pengusaha Ultra Mikro dan UMKM, kita masih diberikan kemudahan untuk memperoleh modal usaha. Salah satunya dengan KUR BRI. Komitmen yang serius dari BRI untuk Indonesia yang lebih maju.
Bank BRI berupaya untuk memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM Indonesia dengan berbagai langkah dan inisiatifnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah memainkan peran yang signifikan dalam melebarkan sayap usaha mikro di Indonesia.
Dukungan finansial, pendampingan, pemanfaatan teknologi, dan kemitraan dengan berbagai pihak merupakan strategi holistik yang memungkinkan para pelaku usaha mikro meraih kesuksesan. Sebagai motor penggerak ekonomi mikro, BRI terus berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi pertumbuhan dan kemajuan usaha mikro di Indonesia.