Kaladeiskop Tahun 2023 - Januari sudah mau berakhir, tapi baru sempat menuliskan Kaladeiskop Tahun 2023. Sebenarnya udah tidak ingin menuliskannya di blog, tapi aku merasa sayang kalau melewatkan begitu saja momen-momen tahun 2023. Jadi, dalam tulisan ini, aku akan menyimpan kenangan sepanjang tahun 2023 kemarin.
Alhamdulillah tahun 2023 berjalan dengan lancar, penuh kesenangan, keberuntungan, kemampuan memaknai hal-hal kurang menyenangkan dalam hidup dan kehilangan. Semoga tahun ini, 2024, aku dan kita semua bisa mencapai hal yang dicita-citakan, dipenuhi keberkahan, bahagia dan keberuntungan.
So, langsung saja ikuti perjalananku di tahun 2023 melalui tulisan ini. Selamat membaca sampai habis ya, Gengss...
Januari
Merayakan Tahun Baru di Cafe dekat Rumah
Biasanya, seperti tahun-tahun yang lalu, aku merayakan gemerlap tahun baru di tempat-tempat hits di Jogja. Seperti Tugu Jogja, Plataran Ambarrukmo Plaza, dan di puncak-puncak ketinggian yang ada di daerah Gunung Kidul.
Setelah Shanum lahir, banyak yang berubah dari cara kami merayakan sesuatu, termasuk tahun baru. Seperti malam pergantian tahun 2022 ke 2023 ini, kami merayakannya dengan melihat kembang api dari jauh di kedai kopi dekat rumah.
Meski tidak ikut dalam euforia perayaan tahun baru, momen ini sungguh jadi lebih bermakna. Karena kami bisa ngobrol dengan tenang tentang pencapaian tahun lalu dan rencana apa yang akan kami lakukan di 2023.
Shanum yang Sudah Bisa Diajak Nongkrong
Punya anak bayi menjadi salah satu yang menyebabkan segalanya menjadi kompleks. Termasuk saat kami ingin bepergian atau sekadar nongkrong di cafe. Kalau dulu kami biasa duduk dan nongkrong di sembarang cafe, dan sekarang harus mencari
cafe kids friendly.
Beruntungnya di Jogja ada banyak sekali cafe yang menyediakan fasilitas untuk anak-anak. Tidak harus memiliki playground atau mini playground, terkadang cukup dengan memisahkan ruangan merokok dengan area bebas asap rokok dan memiliki baby chair.
Pertama kali membawa Shanum ke tempat umum, apalagi cafe, memang membuatku was-was. Takut jam tidurnya terganggu, apakah Shanum akan stress karena suara musik yang berisik dan kekhawatiran lainnya.
Mulai Membaca Buku Lagi
Sejak Shanum lahir, aku jadi fokus membersamai Shanum. Boro-boro baca buku, meluangkan waktu untuk diri sendiri saja tidak bisa. Di Januari 2023 ini, aku bertekad untuk pelan-pelan bisa rutin membaca buku lagi. Sekalian menunjukkan kebiasaan yang baik untuk Shanum.
Terkadang, kalau sudah kehabisan kata-kata dan cerita untuk Shanum, aku membacakan buku bacaanku untuk Shanum. Dahi anak bayi ini kadang menyerit dan alisnya bersatu. Seolah-olah dia bingung dengan kata-kata ibunya. Ternyata ide sederhanaku itu membuahkan hasil. Ketika sudah bisa bermain, Shanum sering membawakanku buku dan memintaku untuk membacakan untuknya.
Februari
Mulai Eksplor Fotografi Produk
Aku mulai merasa untuk menjadi blogger yang profesional, kemampuan menulis saja tidak cukup. Menulis harus dibarengi dengan kemampuan fotografi pula. Tidak harus sebagus fotografer profesional yang ciamik dalam membidik gambar, cukup memulai dengan pengetahuan sederhana lalu dikembangkan.
Aku mulai eksplor fotografi produk skincare, lalu mengunggahnya di media sosial seperti Instagram dan Pinteres. Dan dari unggahan foto produkku di Pinterest itulah aku mulai mendapatkan job review produk skincare pertamaku.
Meski sudah lama menulis blog, aku baru menekuni dan serius mengelola blog di tahun 2022 kemarin dan mendapatkan job pertamaku di tahun 2023. Saat itu aku mendapat kesempatan untuk mengulas produk dari barenbliss, tepatnya barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade dan barenbliss Roll to Folume Mascara.
Jadi, selain Google, Pinterest juga merupakan Search Engine, ya Gengs.... Karena di sana berkumpulnya orang-orang pencari ide dan penyedia ide. Selain ide, banyak juga brand yang mencari blogger di Pinterest.
Menemukan Cafe dengan Pemandangan Paling Indah di Jogja
Mungkin agak berlebihan ya, hahaha. Tapi tidak ada kata selain indah yang ada di kepalaku saat pertama kali menemukan Rumah Rasa. Mulanya kami hanya ingin bermain-main skuter di Karang Pramuka, Kaliurang saja.
Rezeki tidak bisa ditolak, ternyata Rumah Rasa tepat berada di seberang Karang Pramuka. Begitu masuk ke Rumah Rasa, aku langsung merasakan kedamaian. Gimana nggak damai, pemandangannya unreal banget.
Bayangkan saja kalian berada di suatu tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota, apalagi polusi, jauh banget. Udaranya sejuk khas pegunungan, karena Rumah Rasa berada di dekat lereng Gunung Merapi, ditambah pemandangan pohon besar dan dedaunan yang hijau segar nan rimbun, disertai kabut-kabut tipis.
Berjalan sedikit ke belakang cafe, kalian akan menemukan vila dengan bangunan belanda dan halaman yang luas, beserta rumput rimbun yang menjadi alasnya. Indah, bukan. Aku menyesal kenapa baru menemukan Rumah Rasa tahun ini. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin, hahah.
Kalau teman-teman liburan ke Jogja, sempatkan datang ke Rumah Rasa, ya. Biar aku tidak terkagum-kagum sendirian. Ini dia informasi tentang daftar menu, lokasi, dan tentang Rumah Rasa.
Mulai Hadir dan Ikut Event Blogger Jogja
Menemukan dan bergabung di komunitas Blogger Jogja adalah satu kesyukuranku tahun ini. Bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan bisa meresap ilmu dan semangat dari mereka adalah hal yang mahal banget, kan.
Aku percaya, setelah yang pertama pasti ada yang kedua, ketiga dan selanjutnya. Namun, untuk mendapatkan yang pertama, terkadang jalannya tidak mulus dan butuh waktu.
Termasuk job blogger, setelah bekerja sama dengan barenbliss, tawaran dan kesempatan kolaborasi terus berdatangan, salah satunya dari sekolah internasional pertama di Jogja, Yogyakarta Independent School.
Saat itu aku diundang menghadiri acara pekan buku dan parade kostum murid YIS. Dari acara pekan buku tersebut, aku mulai serius menyiapkan pendidikan untuk Shanum. Karena sekolah di zamanku dulu itu sudah jauh berbeda dengan zaman Shanum sekolah nanti. Jadi pasti butuh persiapan yang matang, baik dari segi finansial, mental, kemampuan anak, dan kesiapan kami sebagai orangtua.
Rajin Jalan Sore Bareng Shanum
Shanum sudah mulai besar, aku mulai memberinya kesempatan untuk eksplor alam bebas. Beruntungnya kami tinggal di desa, jadi masih banyak pemandangan hijau dan tidak terlalu banyak asap kendaraan.
Tiap sore aku dan Shanum jalan-jalan keluar. Selain bagus untuk Shanum dalam mengenal tumbuh-tumbuhan, bagus juga untukku yang mudah suntuk ini. Seharian di rumah membuatku jadi gampang marah karena bosan dan lelah mengurus bayi.
Maret
Mudik
Akhirnya mudik juga , setelah satu tahun tidak pulang. Jadi, lebaran Iedul Fitri tahun 2022 kemarin aku dan keluarga tidak pulang ke Sumut. Alasannya karena hamil besar dan sudah dekat HPL. Keluargaku lah yang datang dan lebaran di Jogja.
Ini pertama kalinya aku tidak lebaran Iedul Fitri di kampung halaman. Rasanya nano-nano banget. Sedih karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar, namun juga senang karena sebentar lagi akan bertemu Shanum.
Jadi, tahun 2023 ini, kami sekeluarga mudik dan akan lebaran di kampung halaman. Senang sekali bisa membawa Shanum bertemu dengan saudara yang lainnya. Karena selama ini cuma bisa berkomunikasi lewat Video Call saja.
Kembali ke Danau Toba
Dari kecil aku selalu dibawa berlibur ke Danau Toba. Melihat keindahan danau terluas di Indonesia, ditambah panorama alam yang indah bak lukisan, pasti akan melekat kuat dalam ingatan.
Rasanya tidak sah kalau mudik ke Sumut dan tidak berkunjung ke Danau Toba. Selepas lebaran, aku membawa Shanum ke Danau Toba dan memutuskan untuk menginap satu malam di sana. Hawanya yang dingin, meski tidak sedingin dulu, tetap menjadi favoritku di sini.
Jalan-jalan di Danau Toba kali ini membuatku terharu sih. Karena tidak pernah terbayangkan aku akan membawa anakku jalan-jalan di tempat yang sering dikunjungi ibunya dulu. Membawanya berenang di danau tempat ibunya bermain-main.
Mei
Bermain Bersama Onyang
Yaps, aku masih punya Ompung dan Nenek, loh. Jadi, Shanum sudah bertemu dengan Onyangnya. Biasanya cuma lewat Video Call. Biasanya setiap sore aku akan membawa Shanum ke rumah Onyangnya. Shanum adalah cicit pertama dari Ompung dan Nenekku.
Kembali Ke Jogja
Liburan sudah usai, saatnya kembali ke Jogja dan kembali menabung rindu dan uang hahahah. Liburannya terlalu pendek menurutku, heheh. Karena kami harus bolak-balik dari rumah orang tuaku ke rumah orang tua suami. Karena kami ingin membagi rata waktu bersama keluarga.
Mudik itu cukup memulihkan energiku. Biasanya harus menjaga Shanum berdua dengan suami, saat mudik, semua orang ingin menjaga Shanum. Kan akunya jadi enak, hahaha. Tibalah waktunya aku kembali berkutat dengan anak bayi ini. Hufttt.....
Shanum Is Turning 1
Shanum sudah satu tahun tepat bulan Mei ini. Huaaaaa tidak terasa aku sudah satu tahun menjadi ibu, dan aku baik-baik saja. Ketakutanku saat hamil dan ibu baru tidak begitu banyak yang terjadi.
Bersyukur Shanum seperti memahami keadaan orang tuanya yang jauh dari keluarga besar, sehingga tidak banyak orang yang bisa kami mintai tolong untuk support pengasuhan ke Shanum.
Alhamdulillah juga anak bayi ini tumbuh baik sesuai milestonenya. Membersamai tumbuh kembang seorang manusia ternyata menjadi pengalaman yang amat berharga, ya. Salut dengan ibu-ibu dan ayah di luar sana.
Selain sudah menginjak usia 1 tahun, Shanum juga sudah lancar jalannya di bulan Mei ini. Sebelumnya Shanum banyak takut dan ragunya untuk melangkahkan kaki. Alhamdulillah.
Juni
Piknik Ke Ledok Sambi
Mengawali Juni dengan piknik ke Ledok Sambi. Sebenarnya piknik ini diadakan dalam rangka menyenangkan hati Shanum yang lagi senang bermain air. Ledok Sambi itu cocok banget untuk acara rekreasi bersama keluarga.
Kegiatannya macam-macam, nggak cuma main air di sungai saja. Ada kano, paintball, bisa untuk lokasi outbond, bahkan bisa camping di sini. Tenda sudah tersedia, perapian dan peralatan BBQ juga ada. Sudah tinggal berangkat dan bawa badan saja, hahaha.
Kembali Work from Cafe
Sejak Shanum lahir, aku belum pernah lagi bekerja di luar rumah, apalagi di cafe. Padalah bekerja di cafe itu kesukaanku banget. Tulisan apa pun yang kubawa ke cafe pasti cepat kelarnya, karena aku bisa fokus.
Nah, karena Shanum sudah mulai bisa kutinggal, jadi aku memberikan waktu untuk ayah Shanum bermain dan menjaga anaknya, hahaha.
Karena fokus menulis, artikel yang dihasilkan juga banyak (dan berkualitas), syukurnya, job pun berdatangan satu per satu. Thanks God.
Berkunjung ke Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo ini sering banget kulalui kalau lagi jalan-jalan di daerah keraton Jogja. Akhirnya kesampaian juga masuk ke dalamnya. Seru banget ternyata. Di sana aku banyak belajar tentang barang-barang peninggalan zaman dulu, berikut dengan sejarahnya.
Ada pertunjukan wayang Rama dan Shinta melalui layar lebar. Juga banyak pajangan kain batik yang cantik-cantik. Tidak hanya cantik, kita juga diceritakan makna dibalik motif batik. Artikel kunjunganku ke Museum Sonobudoyo bisa teman-teman baca di tulisan yang berjudul
Melihat Jejak Sejarah di Museum Sonobudoyo.
Juli
Wedding Anniversary
Sampai juga di tahun ke dua pernikahan, huaaaa. Kami merayakannya dengan staycation di Platinum Adisucipto Hotel dan memesan paket Romantic Dinner di hotel yang sama. Sayangnya foto-foto waktu Romantic Dinner itu terhapus, hiks.
Kalau teman-teman ada yang tahu bagaimana cara mengembalikan file foto yang sudah terhapus dari handphone atau kamera, boleh sharing lewat kolom komentar ya.
Jadi, selain makan, kami meluangkan waktu untuk mereview satu sama lain. Kalau dari pengakuan si Pak Suami, selama dua tahun menikah, beliau cukup tertekan dengan masakanku, hahaha. Ya, aku juga mengakui itu sih, soalnya aku juga nggak suka masakanku.
Jadi, aku bertekad untuk belajar memasak dengan serius untuk kelangsungan hidup kami. Sebenarnya Pak Suami jago masak, dan doi sering mengambil alih tugas dapur sih, cuma kan tidak bisa setiap hari.
Sharing tentang kelebihan dan kekurangan diri begini penting banget sih menurutku. Jadi kita dan pasangan juga tahu kekurangannya di mana, apa yang paling sering membuat kita berselisih. Jangan lupa juga, setelah saling review, tugas selanjutnya adalah berbenah dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Keliling Jogja dan Pantai Pertama Shanum
Juli juga diisi dengan jalan-jalan keliling Jogja. Ini terjadi karena dua adikku datang dari Medan dan mereka akan berlibur di Pare, Kediri. Jadi singgah dulu ke Jogja.
Mereka berdua semangat banget mau menjelajahi Jogja, jadi aku bawa mereka sarapan di Kopi Klotok, main air di Pantai Mesra, bersantai di Segara dan menyaksikan matahari tenggelam di Parangtritis.
Mereka berdua puas dan ingin lebih lama di Jogja. Tapi tidak bisa, karena mereka harus belajar bahasa Inggris dulu, hehehe.
Agustus
Hadir di acara Atraksi Dongeng Nusantara
Acara ini diadakan oleh Kampung Dongeng Nusantara. Mereka mengundang anak-anak dan orangtua di Jogja untuk hadir dan mendengarkan dongeng bersama. Acaranya seru, anak-anak antusias banget mendengarkan dongeng dari kakak pendongeng.
Semoga acara dongeng begini sering-sering diadakan di seluruh daerah di Indonesia. Dongeng itu punya banyak sekali manfaat untuk orangtua dan anak, salah satunya untuk membangun bonding dan rasa percaya.
Menjelajahi Kawasan Kotabaru Jogja
Kotabaru menjadi salah satu lokasi bersejarah di Jogja. Banyak rumah-rumah gaya Belanda di kawasan ini. Sebagian sudah menjadi kantor, kedai kopi, dan toko buku. Sebagian lagi masih kosong dan tetap terawat. Tidak satu pun rumah Belanda tersebut yang terbengkalai.
Kotabaru juga menjadi satu-satunya kawasan yang dibangun mirip dengan perumahan di Eropa. Jalanan yang luas dan pohon-pohon tinggi yang lebat. Konon, itu dilakukan untuk mengobati rasa rindu akan kampung halaman bagi para pejabat Belanda yang tinggal di kawasan Kotabaru.
September
Pertama Kali Berkunjung ke Buku Akik
Buku Akik mungkin sudah tidak asing lagi bagi teman-teman yang sering ebrbelanja buku di e-commerce. Buku Akik juga membuka offline shopnya di Jalan Kaliurang Jogja. Pertama kali masuk ke toko Buku Akik, aku mendadak seperti pernah mengetahui toko buku yang mirip dengan toko Buku Akik.
Ternyata benar, toko Buku Akik terinspirasi dari toko buku Shakespeare & Co di Paris yang pernah disebutkan oleh Ernest Hemingway di bukunya.
Suasana di Buku Akik ini enak sekali, bau buku di mana-mana, koleksinya lengkap, penata ruangannya juga cakep. Buku Akik juga sering menjadi tempat bertemunya penulis dan pembaca, loh.
Kembali ke Gym
Terakhir nge- gym itu tahun 2021 deh kayaknya. Kangen banget dengan suasana dan hal-hal baik yang kurasakan ketika rutin nge-gym. Olah raga rutin adalah hal yang paling tidak kusangka aku akan rutin melakukannya.
Aku yang malas gerak ini, tiba-tiba jadi rajin nge-gym dan merasa bersalah kalau bolos (yaiyalah, sayang duidnya hahah). Setelah lahiran, olah raga kembali menjadi berat, terlebih di luar rumah. Sesekali aku Yoga atau Work Out di rumah bersama bayi. Di bulan ini, aku memutuskan untuk kembali ke Gym. Berangkat pukul 6 pagi dan pulang sekitar pukul 8.
Tidak lupa memasak dan menyiapkan sarapan dulu ya. Jadi, nge-gym membuat pagiku amat produktif dan seharian jadi malas bermalas-malasan.
Oktober
Kehilangan Sahabat, My Human Diary
Ini momen terberat tahun ini sih. Hari itu, aku membuka grup alumni sekolah dan mendapatkan kabar sahabatku sudah berpulang.
Sedih dan menyesal sekali rasanya. Belakangan ini kami tidak terlalu sering brkomunikasi, dan aku juga beberapa hari ini teringat dia terus.
Salahnya aku adalah tidak langsung menghubunginya. Semoga tenang di surga anak baik.
Pertama Kali Keluar Malam dan Party Setelah Nikah
Sebenarnya ini terjadi karena undangan dari Grand Diamond Hotel sih. Mereka baru buka pool party gitu. Seru banget acaranya.
Kalau kalian mau mengadakan pool party bareng teman dan keluarga, Grand Diamond Hotel bisa menjadi tempatnya.
November
Mindful Walking
November ku awali dengan rutin mindful walking. Berjalan kaki yang ternyata enjoy banget untuk dilakukan. Terlebih berjalan kaki tanpa distraksi, nikmat banget ternyata.
Sejak berhasil mindful walking selama satu jam, aku terus mencoba mindful walking lagi. Kadang di pagi hari, kadang juga sore hari.
Art Date
Biasanya pilihan jalan jalan akhir pekan kami tidak jauh dari kedai kopi, restoran, dan makan-makan.
Mana kepikiran mau art date, haha. Tapi kali ini kami bosan dan ingin sesuatu yang berbeda, jadi kami memutuskan berakhir pekan dengan melukis di Sarsa.
Murah meriah dan penuh nostalgia. Karena Sarsa menjual makanan ringan yang dulu kebanyakan anak anak pasti dilarang orangtuanya makan camilan ini.
Karena camilannya full of micin haha.
Sekarang, anak anaknya udah besar, sudah bisa beli jajan sendiri, jadi sesekali nggak papalah makan micin. Asal nggak berlebihan.
Desember
Membaca Buku Haemin Sunim
Bisa kubilang ini buku terbaik yang kubaca tahun ini. Kata kata sederhana, dekat dengan kehidupan kita, namun dalam maknanya.
Berisi renungan tentang hubungan dengan diri sendiri, keluarga, dan kehidupan
Libur Nataru yang Seru
Tidak mau kalah dengan para wisatawan yang datang ke Jogja, kami nekat ikut libur Nataru-an. Tentunya mengunjungi tempat tempat seru yang dekat dengan rumah.
Supaya tak perlu emosi karena macet. Cerita tentang Libur Nataru sudah kutulis di blog. Judulnya Satu Hari di Libur Nataru. Sila dibaca.
Penutup
Dear 2023, terima kasih untuk hari-harinya. Baik, buruk, senang, sedih, hilang dan datangnya, kusyukuri.
Semoga pelajaran yang berharga tahun ini, membuatku lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
Siap menyambut 2024 dengan optimis, ceria dan cemerlang.