Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024

Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024 - Yogyakarta Independent School (YIS) menjadi satu-satunya sekolah Internasional di Yogyakarta yang menawarkan International Baccalaureate (IB) sebagai kurikulum yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk semua jenjang.

Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024 -
Yogyakarta Independent School Primary Years Programme Students

 

Memiliki pendekatan belajar yang holistik, sekolah yang menggunakan kurikulum International Baccalaureate merancang pembelajaran siswanya secara menyeluruh. Hal tersebut meliputi aspek intelektual, spiritual, emosional, pribadi, dan sosial. 

Kurikulum International Baccalaureate juga menerapkan pendidikan berbasis inquiry. Di mana para siswa didorong untuk bertanya, menyelidiki dan mengeksplorasi topik secara mendalam. 

Setelah melakukan persiapan dan penelitian selama dua bulan, siswa Primary Years Programme (PYP) tingkat 5 & 6 mempresentasikan hasil penelitiannya di depan guru, siswa, orang tua, dan komunitas pada acara PYP Exhibition 2024. 

PYP Exhibition 2024 mengangkat tema Harmony In Diversity : Exploring Right, Resources, Study and Community Connection. Para siswa tingkat 5 & 6 dibagi dalam 4 kelompok dan akan membawakan tema presentasi yang berbeda-beda. Tidak hanya tingkat 5 & 6 saja yang akan mempresentasikan hasil belajar dan penelitian mereka, siswa mulai tingkat preschool sampai tingkat 4 juga turut mempersembahkan hasil belajarnya. 

Untuk media pembelajaran, pameran seperti ini akan membantu siswa tidak hanya sekadar paham akan materi yang dipelajarinya. Namun akan sampai pada tahap menguasai, karena ia akan menyampaikan pemahamannya kepada orang lain. Saksikan keseruan  PYP Exhibition 2024 dengan membaca artikel ini sampai habis, ya. 

Harmony In Diversity: Exploring Right, Resources, Study and Community Connection

Seperti yang sudah tertera di atas, teman PYP Exhibition 2024 siswa tingkat 5 & 6 YIS adalah  Harmony In Diversity: Eksplorasi Hak, Sumber Daya, Kajian dan Hubungan Masyarakat. 

Siswa tingkat 5 & 6 dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa. Adapun pembahasan yang dibawakan para siswa YIS tingkat 5 & 6 adalah sebagai berikut. 

Kelompok 1: Ancient Creatures (Environtment Group)

Kelompok 1 ini memiliki ide utama menemukan makhluk purba dan rumah mereka dan sub tema,  belajar dari masa lalu untuk melindungi planet kita. Pembahasannya cukup mendalam, meliputi bentuk, koneksi dan perubahan makhluk purba. Juga membahas tentang karakteristik makhluk purba, mulai dari manusia, hewan, hingga bakteri. Tidak hanya membahas jenisnya, siswa juga membahas karakter dan sumber daya zaman purba. 

Ada yang cukup menarik pada pembahasan kelompok satu ini, yaitu mereka tidak lupa menyisipkan ajakan untuk melindungi bumi dari kerusakan, dan mengajak untuk berupaya melindungi planet tempat kita tinggal ini. 

Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024 -


Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024 -



Kelompok 2: Racism (Equality Group)

Kelompok 2 mengambil kunci pembahasan peran masyarakat dalam menghilangkan rasisme. Rasis menjadi isu yang tidak ada habisnya dibahas dan diperjuangkan. Sudah sepantasnya anak-anak sekolah mulai diajarkan tentang isu rasis. 

Kelompok 2 membawakan presentasinya dengan sangat baik. Alasan mengapa mengangkat tema rasis juga disampaikan dengan mantap. Sesuai dengan apa yang terjadi di masyarakat.

Media penyampaian pesan menghilangkan rasisme juga menarik untuk ukuran anak-anak seusia mereka. Kelompok 2 menyelipkan pesan stop rasisme lewat stiker, mug, dan kaos yang mereka desain sendiri.

Yogyakarta Independent School Angkat Tema Harmoni dalam Perbedaan di Acara PYP Exhibition 2024 -


Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)

Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya. 

Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia. 

Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)  Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya.   Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia.    Kelompok 4: Wildlife Community Group  Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan.   Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari.    Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya.   Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.  Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi.    Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar  Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi.   Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global.   Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/  YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Kelompok 4: Wildlife Community Group

Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan. 

Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari. 

Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)  Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya.   Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia.    Kelompok 4: Wildlife Community Group  Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan.   Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari.    Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya.   Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.  Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi.    Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar  Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi.   Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global.   Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/  YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya. 

Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.

Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi. 

Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)  Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya.   Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia.    Kelompok 4: Wildlife Community Group  Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan.   Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari.    Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya.   Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.  Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi.    Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar  Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi.   Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global.   Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/  YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)  Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya.   Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia.    Kelompok 4: Wildlife Community Group  Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan.   Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari.    Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya.   Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.  Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi.    Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar  Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi.   Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global.   Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/  YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelompok 3: Indonesian Civil War (Peace and Conflict Group)  Kelompok 3 mengangkat pembahasan tentang perang saudara indonesia. Mengeksplorasi dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat akibat adanya perang saudara di Indonesia. Perang saudara memiliki dampak yang sangat besar dan seringkali menghancurkan bagi negara yang mengalaminya.   Seperti hancurnya fasilitas umum, aktivitas ekonomi, industri dan pertanian yang terganggu, hingga penurunan investasi. Kelompok 3 menyorot perang saudara yang pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh. Mereka juga menyampaikan bagaimana dampak perang saudara membawa nasib bangsa Indonesia.    Kelompok 4: Wildlife Community Group  Mengangkat pembahasan tentang upaya konservasi satwa liar memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati planet kita. Tahu sendiri kan, satwa liar Indonesia banyak diburu, bahkan yang langka dan dilindungi pun tidak luput dari upaya dipunahkan.   Pembahasan yang cukup penting dan keren, kelompok 4 mengajak peserta pameran untuk peduli dan memahami kasus penyiksaan satwa liar di Indonesia. Mereka juga membahas bagaimana seharusnya komunitas dan masyarakat bersikap agar satwa liar Indonesia tetap lestari.    Tidak hanya siswa tingkat 5 & 6 saja yang mempresentasikan hasil belajar mereka, namun mulai dari siswa tingkat preschool hingga tingkat 4 juga turut menyampaikan hasil belajarnya. Ada yang mempraktikkan simulasi bencana alam, lalu dijelaskan di depan teman-temannya.   Pada pameran ini, peserta yang hadir sepeti guru, orang tua, bahkan sesama siswa, dibolehkan bertanya terkait topik yang diangkat setiap kelompok. Metode belajar seperti ini sangat bagus untuk mengasah komunikasi, pemahaman, tanggungjawab, pemikiran kritis dan koordinasi.  Metode belajar yang eksperimental seperti ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan ilmu dan pembelajaran yang banyak dan akan tertanam dalam diri mereka. Karena para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung dan refleksi.    Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar  Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi.   Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global.   Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/  YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Yogyakarta Independent School, Membina Siswa untuk Aktif dan Terlibat dengan Dunia Sekitar


Yogyakarta Independent School (YIS) berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Internasional Yogyakarta (YPIY) sejak tahun 1989, dan telah dikenal sebagai sekolah unggulan di Yogyakarta. Sekolah ini tidak main-main dalam hal kualitas pendidikan, terlihat dari guru-gurunya yang berasal dari negara-negara dengan standar pendidikan internasional tertinggi. 

Para guru di YIS sangat kompeten dan berpengalaman, terlatih untuk menyampaikan pembelajaran menggunakan kurikulum terdepan. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang luas, mereka mendorong siswa untuk melihat dunia secara lebih luas, berpikir tentang isu-isu kemanusiaan, dan memiliki wawasan global. 

Untuk mengetahui informasi seputar Yogyakarta Independent School, bisa langsung berkunjung ke website resmi mereka di https://www.yis-edu.org/

YIS berlokasi di Jl. Tegal Melati No.1, Jombor Lor, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 Comments