Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit

 Hai Genks.....

Gimana weekendnya? Semoga cukup menyenangkan dan mengisi daya, kembali semangat untuk menghadapi hari Senin dan hari hari setelahnya.

Minggu ini aku cukup bahagia, karena aku sudah mulai menemukan ritme yang pas untuk menjalani hari hariku sebagai ibu. Meski sudah satu tahun memiliki anak dan hidup bersamanya selama 24 jam, satu tahun pertama itu aku belum bisa menemukan ritme yang pas untuk diriku dan juga anakku.

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit


Jadi, bisa dibilang hari hari di tahun pertama punya anak, aku hanya menjalani hari begitu saja, tidak ada target khusus selain mencapai milestone pertumbuhan anakku dari bulan ke bulan. Menyenangkan di awal, tapi lambat laun aku kok jadi tidak punya ambisi untuk diriku sendiri. Aku tidak punya target apapun untuk diriku sendiri.

Hal itu cukup membuatku sedih. Karena sedih, pikiran negatif juga berbondong-bondong mencoba masuk ke kepalaku. Terkadang aku merasa berharga dan berguna, dan sering juga merasa tidak berguna dan hidupku stagnan dan monoton.

Aku tau sih, dalam peran baru menjadi ibu, atau peran baru apa pun itu ada masa adaptasinya. Tapi dalam hari-hariku aku merasa semakin jauh dari diriku dan dari tujuanku.

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit


Jadi, karena kekacauan pikiran dan belum bisanya aku menemukan ritme yang pas untuk membagi waktu mengurus keluarga dan mengurus diriku sendiri, aku jadi gampang stres dan marah-marah. Tentu tidak nyaman dong dengan keadaan diri dan emosi yang tidak stabil, aku jadi sering membaca artikel dan buku buku pengembangan diri dan tentang kehidupan ala Zen.

Apa itu Zen dan bagaimana aku memulai hari agar lebih semangat dan berdaya? Baca artikel ini sampai habis ya?

 

Apa Itu Zen?


Zen adalah salah satu aliran Buddha Mahayana. Zen secara harfiah berarti meditasi. Meditasi ini terkenal dalam bentuk lotus, yakini meditasi duduk bersila. Aliran Zen menitikberatkan pada meditasi untuk mencari penerangan atau kesempurnaan.

Lantas bagaimana pola pikir dan kebiasaan Zen? Pola pikir Zen melibatkan menerima apa yang ada dan tidak tertahan dengan menilai diri sendiri karena merasakan hal tertentu. 

Prinsip yang dipegang teguh dengan orang yang menerapkan Zen adalah pengakuan keterikatan sebagai sumber penderitaan dan fokus pada keterhubungan dengan alam semesta. 

Aku pernah menuliskan review buku tentang kebiasaan orang-orang yang menerapkan Zen di blog ini, Jika teman-teman ingin membacanya, bisa klik di sini, ya. 

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit

 
Memulai Hari dengan Olahraga

 
Dari buku Zen Habits tersebut, aku terinspirasi untuk memulai hari dengan jalan pagi atau olahraga. Untuk mewujudkan rencana olahraga pagi, tentu harus bangun lebih awal dari biasanya. Kemudian menyelesaikan pekerjaan rumah yang sekiranya penting untuk diselesaikan lebih awal, menyiapkan sarapan, misalnya.

Setelah menyiapkan sarapan, aku baru bisa tenang olahraga. Sejauh ini dua hal yang aku lakukan, yaitu pergi ke gym dan jalan pagi.

Rutin pergi ke gym selama satu bulan membuat rasa percaya diriku tumbuh. Aku tidak tahu apakah ini hanya terjadi padaku saja, atau kalian yang rajin ke gym juga merasakannya. Gym menurutku tempat yang berbeda suasananya. 

Di gym kita bebas memainkan alat sesuka kita asal tidak mengganggu orang lain. Tidak ada orang yang begitu peduli memperhatikan kita sehingga kita bebas berekspresi dengan jenis olahraga tertentu.

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit



Rasa percaya diri mungkin tumbuh dari hati yang senang

 
 

Menikmati Pagi Hari dan Menyaksikan Matahari Terbit

 
Ini adalah bagian termewah dari bangun lebih pagi. Merasakan udara segar yang belum tercemar, melihat burung-burung terbang ke sana ke mari di atas hamparan padi lalu hinggap di tali aliran listrik. Pemandangan ini yang membuatku tenang dan kembali menarik pikiran yang terlalu jauh perginya.

Terkadang kita mengkhawatirkan masa depan, juga sesekali menyesali masa lalu. Tapi jangan lupa juga untuk menikmati hari ini. Hadir secara utuh di hari ini.

Beruntung tinggal di daerah yang masih banyak sawah dan track jalan kaki yang masih aman dan pemandangannya juga menyegarkan mata. Dari perjalanan jalan kaki, aku lebih bisa mindful dan masuk ke dalam diri, berdialog dengan diri sendiri, tentang apa yang sebenarnya aku inginkan, dan banyak hal lainnya.

Berdialog dengan tenang dengan diri sendiri ini yang membuatku perlahan menemukan kebutuhan dan kemauanku, lalu aku bisa menemukan ritme yang pas untuk menjalani hari hari ke depannya.

Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit



Jalan pagi menjadi kegiatan yang meditatif untukku. Yaps, jalan kaki bisa juga dijadikan ritual meditasi. Tentunya berbeda dengan jalan kaki yang selama ini kita lakukan. Mindful walking harus meliputi perjalanan kaki dengan kesadaran penuh. Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran kondisi tubuh, relaksasi pikiran dan menjernihkan pikiran dari penilaian dan asumsi. 

Kapan-kapan aku akan membahas tentang mindful walking di tulisan yang terpisah. Semoga aku tidak lupa dan ada energi untuk menuliskannya, ya. 

Sekian dulu ya, ceritaku tentang jalan pagi dengan kesadaran atau mindful walking. Aku berkomitmen untuk mengabadikan pengalaman mindful walking di blog dengan artikel cerita seperti ini. Karena sebelumnya, jalan kaki yang jauh adalah hal yang mustahil aku sukai. Tetapi, setelah memaksa diri untuk mencobanya, akhirnya aku ketagihan, hahaha. 

Momen jatuh cinta pertama kali dengan jalan kaki juga kuabadikan di unggahan di akun Instagramku. Boleh diintip unggahannya jika kalian berkenan.



Berada di luar rumah dan melakukan kegiatan fisik seperti jalan pagi salah satu cara yang baik untuk melepaskan pikiran pikiran yang tidak penting

8 Comments

  1. Jadi ingat salah satu penyemangat saya ketika benar-benar merasa putus asa dan muak dengan dunia. Yaitu merindukan pagi hari.
    Nggak tahu kenapa ya, tapi rasanya, setiap kali melihat matahari terbit itu, berasa ada harapan baru yang nggak cuman satu dua doang, tapi banyak :)

    BalasHapus
  2. Benar mbak jalan pagi nggak hanya bikin sehat, tapi juga bikin pikiran lebih fresh
    Aku juga suka jalan pagi tiap hari

    BalasHapus
  3. Semangat untuk para ibu..
    salam dari Kota Bukittinggi (www.udakiem.com)

    BalasHapus
  4. Memahami diri sendiri itu juga sebuah journey yang kita lalui semenjak kecil hingga dewasa. Bersyukur kita masih bisa kontemplasi dan mengerti tapi untuk beberapa orang, memahami diri sendiri itu sulit dan akhirnya membawa efek negatif untuk orang dan akhirnya jadi sakit fisik.
    Dan aku pernah ngalami hal ini, jadi aku sakit dan pusing banget sampai gak bisa tidur. Akhirnya konsultasi dan berobat, sarannya tau gak mbak? Disuruh jalan pagi .. Ternyata manfaat jalan pagi untuk ketenangan jiwa tuh benrr ya

    BalasHapus
  5. Kebetulan banget nih, aku lagi kangen jalan pagi nih, kadang aku jalan pagi sendirian tapi seringnya sih berdua sama temenku. Tapi kegiatan jalan kaki ini udah lama off, makanya aku kangen.

    BTW saya setuju banget sama kutipan diatas bahwa "Terkadang kita mengkhawatirkan masa depan, juga sesekali menyesali masa lalu. Tapi jangan lupa juga untuk menikmati hari ini. Hadir secara utuh di hari ini". TFS tulisan ini kak Annisa

    BalasHapus
  6. Ternyata, selain bisa dapat sehat, jalan pagi dengan mindful bisa bikin jiwa lebih sehat ya. Aku baru tau kalau ada istilah mindful walking setelah baca Blogpost kak Nisa ini. Jadi nambah wawasan baru

    BalasHapus
  7. Mindful walking itu emang bagus banget buat lepasin energi negatif, Selain tu ada istilahnya Earthing konsepnya berjalan dengan kaki telanjang di tumbuhan rumput konon katanya energi negatif Kita bisa diserap oleh bumi dan akan merasa lebih rileks, saya dulu kalau stress cuma suka teriak di alam lepas sekarang perlahan udah mulai praktekin earthing ini dan kayak merasa lebih tenang serasa kayak anak-anak lagi bebas nggak tahu merasa terapi terbaik skrg ya begini

    BalasHapus
  8. Ada masanya aku suka jalan kaki buat memikirkan banyak hal, jadi bukan buat mencapai suatu tempat tapi lebih ke butuh waktu sendiri buat merenung sekaligus sambil bergerak. Kalau seperti ini termasuk mindful nggak ya, soalnya memang bisa sambil menguraikan berbagai perkara yang ada di kepala, tapi kalau dikatakan mengobati pikiran yang rusuh juga nggak yang langsung dapat solusi, cuma memang merasa lebih rileks.

    BalasHapus