The Daily Walks
  • Home
  • Lifestyle
  • Beauty
  • Travel
  • Hotel
  • Cafe&Culinary


Pengalaman Bergabung di Bentang Pustaka- Bagi seorang yang suka membaca buku, keinginan untuk bekerja di penerbit buku pasti pernah terlintas dong. Begitu juga aku, ingin sekali merasakan bagaimana atmosfer kerja di balik terbit nya sebuah buku. 

Kesempatan itu datang ketika di akhir-akhir masa kuliah, setelah berkali-kali melamar di beberapa penerbit. Akhirnya bisa juga mewujudkan mimpi yang satu ini, aku diterima bekerja di salah satu penerbit mayor di Jogja. Rasanya bagaimana? Senang sekali pastinya.

Berawal dari lowongan kerja di instagram, kebetulan aku salah satu followers akun penerbit Bentang Pustaka yang sedang mencari Publisis untuk bergabung dengan mereka dan tidak menunggu waktu lama aku langsung mengirimkan surat lamaran. 

Selang dua hari, aku dihubungi pihak penerbit dan menentukan jadwal wawancara. Aku ingat banget hari itu hari Kamis, setelah selesai seminar proposal skripsi aku langsung menuju kantor penerbit dan melakukan wawancara. pada sesi wawancara ini aku banyak ditanya soal seberapa dekat dan tahu soal buku, buku apa saja yang sudah berhasil dibaca dalam bulan ini, genre buku yang paling aku suka dan yang aku tidak suka, apa yang aku tahu tentang profil penerbit, job desc apa saja kira-kira yang menjadi tanggung jawab seorang Publisis dan tentu saja aku ditanyakan apakah aku sering membaca buku terbitan penerbit tersebut. Setelah ku ingat-ingat, banyak juga buku-buku yang berbaris di rak merupakan terbitan mereka. 

Setelah ditanya-tanya soal buku, aku diperintahkan untuk menulis ulasan buku anak di instagram. Kebetulan nih, aku suka sekali mengulas buku-buku yang sudah ku baca. Seperti di blog ini, kalian akan mendapatkan ulasan dari beberapa buku yang sudah ku baca dan baru sempat aku tulis ulasannya. Karena itu, mengulas buku bukanlah hal asing bagiku. Setelah mengulas buku, aku diperintahkan untuk mengisi form yang sebenarnya adalah jawabanku ketika wawancara tadi. Tahapan wawancara tersebut berakhir disini.

Esok harinya bertepatan dengan hari Jum'at, aku dihubungi pihak penerbit untuk datang ke kantor penerbit. Aku bahagia bukan kepalang, tapi deg degan juga sih, apa aku ke ge-er an ya, hahaha. Akhirnya setelah salat Ashar, aku berangkat ke kantor penerbit dan menjumpai HRD. Kemudian aku dijelaskan bahwa aku diterima untuk bergabung bersama mereka dan diajak jalan-jalan keliling kantor sekaligus berkenalan dengan teman-teman dan dijelaskan tentang pekerjaan yang akan aku tanggungjawabi. Aku bergabung di lini anak dan Parenting. Sebuah topik yang amat sangat aku sukai.

1 Oktober 2019, menjadi hari pertama aku bekerja di Bentang Pustaka dan aku menikmati setiap pekerjaan yang diberikan. 

Apa aja sih,  kerjaan seorang Publisis?


1. Membuat konten instagram.


Yups, konten instagram. Karena pekerjaan seorang Publisis adalah menjadi admin media sosial, jadi otomatis harus membuat konten. Biasanya konten nya seputar buku-buku yang akan terbit dan sesekali mempromosikan buku yang sudah lama terbitnya. Ini kerjaan yang seru seru menantang bagiku. 

Menantangnya adalah aku dituntut untuk membuat konten tentang Parenting sekaligus dengan caption-nya. Bukan, masalahnya bukan di isi kontennya karena aku bisa mendapatkan materi dari buku-buku, yang menantang adalah membuat caption dari materi tersebut. Aku merasa lucu ketika harus menyapa ibu-ibu yang mayoritas menjadi followers kami, setiap hari menanyakan perkembangan anaknya dan memberi informasi tentang pengasuhan yang sebenarnya aku sendiri pun tidak pernah mengasuh anak, wkwkwkk. 

Beruntung karena diberkati Tuhan dengan kemampuan menulis dan memainkan peran dalam tulisan, aku jadi sedikit terbantu memberi informasi tanpa menggurui dan membuat buku tersebut laku di pasaran, tentunya dengan bantuan dan koreksi teman-teman juga. Dari sini aku belajar bahwa menjadi seorang Selebgram itu memusingkan dan wajar saja kalau Selebgram dengan followers beribu- ribu tersebut mematok tarif endorse yang mahal. Apalagi yang sudah bercentang biru ya, ulalaa. 

2. Mengulas buku.


Namanya juga jualan buku, sebagai seorang Publisis ya berusaha memberikan informasi terkait buku-buku yang dijual. Apa saja keunggulannya, sedikit bocoran tentang isinya dan kenapa sih kalian harus banget punya buku ini. 

Ya intinya untuk meracuni kalian agar mau membaca buku dan membeli buku-buku original, karena beli buku bajakan itu jahat. Selain meracuni kalian untuk membeli buku, sungguh aku pun sudah meracuni diri sendiri, hehehehu. Ada banyak sekali buku-buku bagus yang ingin kubaca sementara tumpukan bacaan kian meninggi. 

Biasanya untuk menuntaskan hasrat membaca dan tidak mengganggu bacaan yang lainnya, aku mengerjakan tugas kantor setepat waktu mungkin, supaya aku bisa membaca buku lebih banyak, dan tentunya bisa bercerita lebih banyak tentang buku-buku tersebut melalui konten atau pun artikel yang akan kutulis. 

3. Menulis di website.


Selain mengelola Instagram, seorang Publisis juga dituntut untuk menulis di website penerbit. Gunanya ya untuk berbagi informasi tentang buku-buku yang diterbitkan, informasi tentang penulis, laporan acara bersama penulis, dan artikel-artikel yang bersumber dari buku terbitan Bentang Pustaka. Menulis di website ini jadi pekerjaan favoritku. Aku menikmati proses pembuatan sebuah artikel, hingga membagikannya di kanal website. 


4. Dan Lain-lain. 


Selain tiga tugas pokok di atas, biasanya suka ada tambahan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan promosi buku, seperti membuat obrolan online dengan penulis, membuat video promosi tentang produk atau buku yang akan rilis, mengadakan diskusi online bareng penulis, atau sekadar bincang-bincang tentang buku. Pokoknya, seru. 

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pertama untukku, jadi banyak sekali hal yang aku dapatkan dari pekerjaan ini. Rasanya ingin selalu meng-upgrade diri dan pengetahuan terus karena bekerja di industri kreatif ya memang harus kreatif ya, hahaha. Hal ini didorong oleh teman-teman satu kantor yang hebat-hebat dan tulisannya bagus-bagus banget, wah makin menjadi jadilah keinginan untuk belajar lebih. 

Ternyata, nggak selamanya membandingkan diri dengan orang lain itu buruk. Kita juga harus punya benchmark untuk mengukur kemampuan kita. Tujuannya adalah untuk meningkatkan apa-apa yang kurang dalam diri, terkadang tidak tahu akan sesuatu bukan karena kita tidak bisa, tetapi karena kita tidak mau. Kalau katanya Ibu Kartini, jadikan "Aku Mau", sebagai mantra untuk membuka jalan menuju mimpi dan kebebasan. 

Bulan April kemarin, masa kontrakku habis, dan sudah tidak melanjutkan untuk bekerja di sana. Rasanya seperti kehilangan kegiatan yang sangat kusuka, dan aku semakin rajin untuk belajar tentang hal-hal yang kurasa aku kurang oke ketika bekerja di sana. 

Menjadi seorang Publisis di kantor penerbit buku adalah pengalaman kerja yang sangat sangat seru dan berarti bagiku. Dari proses belajar di sana aku jadi terbuka dengan kritikan, saran, dan bahkan aku harus rajin melihat-lihat kualitas tulisan teman-teman satu lini, melihat tulisan-tulisan penulis dan harus rajin belajar untuk meningkatkan kemampuan diri. 

Selain menyelesaikan tantangan upgrade diri, aku juga bekerja sambil skripsi- an waktu itu, jadi terbayanglah bagaimana ribet dan hecticnya hari-hariku. dikejar-kejar deadline. Tetapi hal tersebut tidak membuatku menjadi stres dan sejenisnya, sempat sih waktu awal-awal kerja aku kewalahan, akhirnya aku coba-coba rutinkan olahraga, alhamdulillah selain badan terasa lebih bugar, pikiran juga segar, ide lebih lancar. 

Ya itu adalah sepenggal pengalaman ketika kerja menjadi seorang Publisis salah satu penerbit mayor di Yogyakarta, semoga bermanfaat dan mereka lagi ada open recruitment lohhhhh, yok adik- adik yang mau mencoba keseruan menjadi seorang Publisis, keseruan bekerja dengan buku-buku, dan berbagai kenikmatan lainnya, sila segera mendaftar. 



Dunia sedang dihebohkan dengan Virus Corona. Virus Corona sendiri telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Wordl Heatlh Organization. Virus Corona pertama muncul di Wuhan, China dan menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sejak munculnya Covid 19 di Indonesia, pemerintah menerpkan beberapa kebijakan guna menekan penyebaran virus. Mulai dari himbauan untuk social distancing, work from home dan belajar daring bagi anak-anak sekolah.

Semua lapisan masyarakat mengalami dampak dari adanya Virus Corona tersebut. Mulai dari penurunan ekonomi, ketakutan dimana-mana, konsumsi media yang kurang bijak hingga para perantau.

Para perantau memiliki dilema tersendiri akibat adanya virus ini. Ingin menetap di perantauan, tetapi keuangan tidak memungkinkan dan kian menipis, belum lagi jika daerah rantau merupakan daerah zona merah. Ingin pulang ke kampung halaman pun merasa takut karena bisa saja terpapar virus ketika diperjalanan. Pilihan sepenuhnya ada ditangan  masing-masing, namun jika mudik adalah pilihan terbaik, yuk ikutin tip dibawah ini:

1. Pastikan kesehatan diri sebelum pulang ke kampung halaman. 

Sebelum pulang ke kampung halaman, pastikan dalam keadaan sehat. Menjaga pola hidup bersih, rajin mencuci tangan dan sudah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Hal ini penting karena mengingat cepatnya penyebaran virus dan tidak semua penderita mengalami gejala.

2. Menggunakan masker.

Penyebaran virus Corona bisa melalui tetesan kecil dari hidung dan mulut ketika seseorang yang terinveksi batuk atau bersin. Untuk itu perlu untuk menjaga diri dan hindari menyentuh mata, hidung, mulut dan area muka.

3. Rajin mencuci tangan.

Rajin mencuci tangan setelah memegang benda. Jika merasa ribet, bisa dengan membawa hand sanitizer.

4. Jaga jarak. 

Menjaga jarak sudah pasti harus dilakukan. Hindari kerumunan dan tetap waspada dengan orang sekitar.

5. Isolasi mandiri.

Setelah sampainya di kampung halaman, jangan lupa untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Menjaga kebersihan diri, pola hidup sehat, memakan makanan yang meningkatkan imunitas tubuh, serta berjemur di bawah sinar matahari pagi.



Semoga bermanfaat, jaga diri, dan tetap #Dirumahaja







Halo, selamat datang di blog pribadi saya. Salam kenal, saya Annisa Khairiyyah Rahmi Nasution. seorang perempuan kelahiran Rantau Prapat, Sumatera Utara. Saya menghabiskan masa remaja di Kota Medan dan pindah ke Yogyakarta untuk berkuliah.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang saya sukai karena dengan menulis saya bisa menyampaikan pendapat dan pemikiran saya dengan panjang dan lebar, yang kalau disampaikan dengan bicara bisa lelah dan haus, heheu. Tapi jangan khawatir, saya juga suka sekali jika diajak berdiskusi. Kalian bisa mendiskusikan apa saja dengan saya, kalau saya tahu saya akan semangat sekali menjawabnya, kalau hal tersebut belum saya ketahui saya akan belajar atau baca buku dulu untuk bisa menyampaikannya.

Kalian bisa menemui saya di kedai kopi di daerah kota Jogja. Ya, saya senang sekali menghabiskan waktu di kedai kopi. Bukan hanya duduk dan termenung yang saya lakukan, biasanya saya membawa semua tugas, bacaan dan kerjaan saya ke kedai kopi untuk diselesaikan. Jadi jangan heran kalau kalian bertemu dengan saya, kalian akan melihat saya fokus dengan laptop atau dengan buku, sapa saja, tidak apa-apa kok. Saya akan jawab dan melempar senyum pada kalian.

Selain mengerjakan tugas dan membaca buku, saya juga suka berkenalan dengan beberapa teman di kedai kopi. Berkenalan dengan barista dan belajar dari mereka tentang pembuatan secangkir kopi. Tapi sejauh ini saya masih perlu belajar banyak untuk menyajikan secangkir kopi yang enak.

Di blog ini saya akan bercerita tentang apa saja, tentang buku yang saya baca, tempat yang saya kunjungi dan pelajaran yang saya dapat. saya ingin membagikan hal-hal yang positif yang saya dapatkan kepada pada pembaca tulisan saya.

Selamat menikmati tulisan saya dan jangan lupa tinggalkan komentar, agar kita bisa tetap menjalin komunikasi.

Kali ini berkunjung ke Watu Purbo. Watu Purbo adalah bendungan yang memiliki struktur bertingkat-tingkat dengan air yang mengalir diatasnya. Kalau dihitung, ada 6 tingkat. Berhubung berkunjung ke tempat ini di sore hari, airnya sudah sedikit coklat. Jadi, kalau mau sekalian mandi-mandi, lebih baik datangnya pagi hari saja. 

Watu Purbo ini terletak di desa Bangunrejo, Merdikorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Konon, bangunan dasar bendungan ini sudah ada sejak tahun 1975 dan baru dijadikan tempat wisata semenjak tahun 2017. 

Kemarin, ketika berkunjung kesini, sempat berbincang-bincang dengan Seorang bapak yang saya lupa namanya siapa, hehe. Bapak ini adalah orang yang menginisiasikan tempat ini menjadi tempat wisata. Bermula ketika beliau berjalan ke bawah grojokan, dan melihat dari bawah grojokan yang bertingkat-tingkat, beliau pun berandai-andai bagaimana jika tempat ini dijadikan lokasi wisata. 

                             Baca juga : Jembatan Plunyon Kali Kuning, Kaliurang.

Biasanya tempat ini ramai dikunjungi dengan para pesepeda, dan ramai juga dengan pengunjung dari luar kota. Hanya saja, fasilitasnya masih terbatas dan sedang dalam pembangunan musholla dan kamar mandi. 

Selama berbincang-bincang dengan bapak tersebut, saya banyak belajar dari beliau. pasalnya sebagai orang yang memiliki ide untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata, beliau hanya bertugas sebagai bagian kebersihan saja. sedangkan pengelola nya adalah orang-orang lain. Ya mungkin sudah menjadi hal biasa kalau pengelola kawasan wisata adalah para petinggi desa. Yang saya pelajari dari beliau adalah keikhlasan. Keikhlasan beliau mendapat sedikit bagian dari idenya. ketika beliau ditanya apakah beliau tidak masalah dengan hal itu, beliau menjawab "dengan banyaknya dan senangnya para pengunjung ke sini, itu sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi saya. Puas banget."

Saya cuma ngangguk-ngangguk dan salut dengan beliau. Kalau sudah bicara puas, ya tentu tidak selalu bergantung pada materi. 

Kalau kalian, ada yang sudah berkunjung ke tempat ini belum? Sempat menjadi viral, juga loh, Watu Purba ini. 





Sinopsis

Sebagian besar laki-laki akan terpengaruh oleh tubuh perempuan, bukan karena dirinya telanjang, tetapi justru jika yang ada pada diri perempuan itu sesuai dengan apa yang ada di pikiran laki-laki, seluruh tubuh perempuan itu dililiti dengan kain yang tebal pun akan mampu membuat para laki-laki terhenyak kagum dan seperti mendadak kaku bila dihadapannya. Jadi sebenarnya karena hal apa, laki-laki bisa jatuh dalam dosa? Kamu menguraikan jawaban itu dengan rumusan kimia yang baru saja pelajari dari dosenmu. Kuliah di teknik nuklir bagimu sangat membantu mencari tahu bagaimana caranya menuntaskan dendam tanpa susah payah.

-------------------------

Buku Yuditeha ini baru saja rilis di awal tahun 2020. Aku membelinya di bazar buku perang cinta. tertarik karena kaver nya yang unik, dan tentu saja karena sinopsisnya. mulai membaca bab pertama dan aku suka dengan imajinasi Yuditeha, cerita nya lepas dan tidak terduga.

Buku ini berisi sekumpulan cerita yang terdiri dari 20 cerita. Dari 20 cerita tersebut, ada 5 cerita yang sangat aku suka. Tentu karena alurnya yang apik, unik, tidak terduga, dan memiliki kemiripan dengan ceritaku, hahahah. Yaps, bukankah kita suka, kalau menemukan cerita yang sesuai dengan kejadian yang sedang atau pernah kita alami.

Buku ini bercerita tentang banyak hal, seperti kenangan, balas dendam, prasangka, dan lain-lain. Ada 5 cerita yang ku suka. Membacanya disusul senyuman dan juga terkadang kerutan di dahi. Berwarna.










Jogja memang nggak pernah ada habisnya kalau bicara tempat wisata baru. Meskipun 
Jembatan Plunyon ini bukan destinasi wisata baru, tapi tempat wisata ini baru di renovasi. Tahun 2016, waktu pertama kali ke sini, Jembatan Plunyon masih jembatan rusak, di bawahnya mengalir air deras dan bersih, masih ada batu-batu besarnya. Nah, ketika berkunjung ke Jembatan Plunyon pada Januari 2020 ini, tempat wisata ini banyak sekali perubahannya.

Meskipun tidak ada lagi air sungai yang mengalir di bawah jembatan, tetapi ada spot-spot foto yang baru dan instagramable, wkwkwk. lokasi Jembatan Plunyon Kali Kuning ini terletak di Kedungsriti, Umbulharjo, Cangkringan. Pertama kali berkunjung ke Jembatan ini, sebenarnya nggak sengaja. Niat hati mau ke Kaliadem, eh malah nyasar ke Kali Kuning, heheheu. Tapi di kunjungan yang kedua kali ini memang sengaja ingin melihat perkembangan tempat wisata ini yang katanya sudah bagus. Dan benar sekali, sudah bagus, indah, mantap pokoknya.

                                       Baca juga : Watu Purbo Jogja, Air Terjun 6 Tingkat.

Akses jalan ke Jembatan Plunyon ini juga terbilang bagus. Selama perjalanan, kita disuguhi pemandangan Merapi, Kali Kuning, dan mobil Jeep yang sedang persiapan tour ke Merapi. Kalau udara, jangan ditanya lagi, sudah pasti sejuk dan sepoy-sepoy.

Sesampainya di Jembatan Plunyon, kita akan menemukan spot pertama yaitu pohon dikelilingi jembatan jaring-jaring. Dengan view hamparan pohon dan dedaunan hijau. Ini adalah spot terdekat dari area parkir.


Setelah bosan jalan-jalan di sekitar jembatan, dengan nekat dan ikut-ikutan segerombolan anak muda lainnya, aku dan temanku menaiki tangga menuju puncak, ya semacam dataran tinggi nya lah. Disana terlihat jelas kemegahan gunung Merapi dan rona jingga senja (halahhh). Perjalanan menuju puncak ini sedikit jauh dan melelahkan juga, karena banyaknya anak tangga dan tingginya puncak ini. dari atas, tentu seluruh kawasan Jembatan Plunyon dan dam di ujungnya ini terlihat jelas. 


Di kawasan ini tidak ada warung, jadi bawa minum dan makanan dari luar, ya. Perjalanan dari kota menuju Jembatan Plunyon ini sekitar 26 kilometer dari pusat kota Jogja. Uang masuknya sebesar  Rp 6.000. Satu lagi, tempat ini begitu tenang untuk refreshing. Suara gemercik air, angin sepoy-sepoy, dan hangatnya kopi, cocok untuk mengakhiri libur akhir pekan. 




 


.....Alina tercinta,
Bersama surat ini ku kirimkan padamu sepotong senja dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap? Seperti setiap senja di pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di kejauhan..... 

Akhirnya bisa menuntaskan buku karya Seno Gumira Ajidarma ini. membaca cerita demi cerita yang membuat tersipu, terharu hingga bergidik seram. Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku ini berisi 16 judul cerita yang dibagi dalam 3 bab. Diawali dengan cerita tentang Sukab yang mengirimkan sepotong senja untuk pacarnya, Alina. Senja yang diambil dengan perjuangan, hingga dibungkus dan dimasukkan kedalam amplop, lalu dikirimkan atas nama Alina, beralamatkan di ujung dunia. Sepotong senja itu sampai pada Alina setelah 10 tahun kemudian. Kenapa bisa begitu? Sila dibaca bukunya, heheheu.

Dari 16 cerita, ada 4 cerita yang menjadi favorit ku. Tentu saja yang pertama adalah Sepotong Senja Untuk Pacarku. Lalu Jawaban Alina, Hujan, Senja, dan Cinta, Mercusuar, dan Perahu Nelayan Melintas Cakrawala. Setiap judul di buku ini diawali dengan kutipan berbahasa zaman dulu yang menarik dan memberi informasi tentang gambaran cerita pada judul tersebut.

Aku sangat suka bagaimana Seno Gumira Ajidarma bercerita dalam buku ini, manis dan tidak terduga. Ia begitu paham dengan senja. Meskipun  sering menikmati senja, rasanya aku tidak pernah menikmati senja sedalam, sedetail, dan sepenuh sadar ketika menikmati senja dalam cerita Seno Gumira Ajidarma ini. Sampai-sampai ia mendapatkan email dari seorang pembaca buku ini yang rabun senja sejak usia 10 tahun. Dia hanya bisa menikmati senja dari cerita-cerita Seno Gumira Ajidarma dari buku ini.


Selain cerita dan cara penyampaiannya yang ku suka, aku juga suka bagaimana buku ini dikemas. Cukup menggambarkan judul dan cerita di dalamnya. Menjadikan isi buku ini istimewa. Dikemas dengan memasukkan buku kedalam kotak berbentuk kartu pos, seperti benar-benar mendapatkan paket senja dari pacar, heheu.

Buku ini juga dilengkapi dengan sepucuk surat di dalamnya. Konon, surat yang dikirimkan Sukab untuk Alina, pacarnya, sering juga menjadi surat yang dikirimkan seseorang untuk kekasihnya. Jadi, buku ini dilengkapi surat dengan alamat nama yang kosong. Bagus juga buku ini jadi hadiah, hahaha.

Ada yang sudah baca buku ini, belum?
Atau hanya aku saja yang terlambat membacanya, heheheu.

Satu lagi, aku suka prolog buku ini. prolognya adalah syair dan lagu karya Vivekananda Leimena, Seruling di Lembah Sunyi.

---------------
Judul Buku :Sepotong Senja Untuk Pacarku
Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama


Aku mencintainya karena ia mencintai kata-kata. Aku mencintainya lebih lagi karena ia mencintai buku-buku. Aku mencintainya karena ia adalah buku bagi kata-kata yang tidak bisa aku tuliskan.Aaku mencintainya karena ia menjadi rumah bagi setiap kecemasan yang tidak perlu aku tunjukkan.
Kata-kata ini telah membuat saya jatuh cinta dan langsung memutuskan membeli buku ini, beberapa tahun lalu. Hehehu.  Buku Luka Dalam Bara ini berisi fragmen-fragmen yang mulanya hanya dituliskan penulis di dalam blognya saja.

Hingga datanglah seorang Mas Teguh Afandi yang mengajak penulis untuk mengabadikan tulisannya dalam sebuah buku. Dulu saya juga berpikir seperti penulis. Bahwa tulisan-tulisan yang berasal dari perasaan, kebingungan, kesedihan, jatuh cinta dan patah hati kita tidak usah menjadi konsumsi publik sehingga cukup kita yang tahu.



Itu juga sebabnya saya tidak terlalu suka membaca buku-buku yang berisi tentang patah hati atau jatuh cinta yang terlalu di kenang. Pelan-pelan dan juga melalui buku ini, saya jadi paham dan memaklumi mengapa buku-buku seperti itu muncul dan laris. Karena dengan menuliskan kembali apa yang kita rasa, akan mengurangi sesak di dada dan tidak memenuh-menuhi pikiran kita. Meskipun ketika menuliskannya kembali, kita berpikir keras dan mengingat-ingat hal-hal yang seharusnya tidak perlu lagi diingat. Tapi itulah proses. Proses penyembuhan.

Kembali ke buku ini. buku ini berasa 85 judul dengan tebal buku 100 halaman. Yang menjadi favorit saya adalah Membaca Novel Sapardi. Begini isinya.


Baca juga: Kesatria Cahaya; Sesuatu yang Ada Pada Manusia


Membaca Novel Sapardi.


Sulit untuk membaca sepotong cerita dalam buku ini tanpa teringat padamu. Sebab sosok perempuan yang menjadi satu dari dua tokoh utama di dalamnya memiliki banyak kemiripan denganmu.  Sebagian kisahnya sudah aku ceritakan kepadamu pada malam sebelum ini. sebagiannya, barangkali, ingin kamu temukan sendiri dalam lembar-lembar bukunya.

Kata orang, saat kita merasa rindu pada sesuatu atau seseorang, alam bawah sadar kita mencetak imaji sesuatu atau seseorang tersebut dalam wujud yang kian hari kian jelas, dan imaji tersebut terproyeksi pada hal-hal yang kita lihat sehari-hari. Kita merasa melihat orang yang kita rindukan diantara kerumunan, di tempat-tempat yang sebenarnya tidak ada dia.

Di buku ini, aku menemukan sepotong dirimu. Entah karena penulisnya memiliki inspirasi yang menyerupai sosokmu, atau aku memang hanya sedang rindu.

Surat-Surat Untuk J

Dalam buku ini, ada 7 surat yang beralamatkan J. ini menjadi favorit, karena mengingatkan saya, Beberapa tahun lalu juga pernah rajin menulis surat beralamatkan nama seseorang. Kemudian berharap suatu hari nanti dia akan membacanya dan meminta untuk di ceritakan tentang surat-surat tersebut. Tapi sayangnya, hingga detik ini surat itu tidak sampai ke tangannya dan tidak akan pernah sampai. 

Rinduu..rindu.. Heheheuu. 



--------------------

Judul Buku : Luka Dalam Bara
Penulis : Bernard Batubara
Penerbit : Noura


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Seedbacklink

ASUS AI

ASUS AI

Komunitas

Komunitas

ABOUT ME


 

Hallo! Aku Annisa, seorang ibu dari satu bayi ceria, juga seorang Lifestyle Blogger. Aku suka menulis perjalanan yang kulalui, tempat yang kukunjungi, ulasan produk, dan seputar parenting.Blog ini terbuka lebar untuk kerjasama. Baca juga tulisanku di blog https://hallobiuty.blogspot.com/ dan https://hallobia.blogspot.com/ Kamu dapat menghubungiku melalui email halloannisakhairiyyah@gmail.com dan jangan lupa untuk follow media sosialku, yaa. Pasti aku follback kok, hihihih .

Kerja Sama - Media Kit

Media Kit

Categories

  • Beauty 21
  • Blog 21
  • Book 19
  • BPN Ramadan 2022 12
  • BPN Ramadhan 2024 3
  • Cafe & Culinary 16
  • Competition 16
  • Content Placement 2
  • Dekorasi Rumah 1
  • finance 12
  • Guest Post 1
  • Hotel 8
  • Jogja Diary 5
  • Lifestyle 33
  • Motherhood 12
  • Parenting 5
  • Personal 21
  • Review Film 1
  • Self Development 9
  • Sponsored Post 18
  • Teknologi 1
  • Travel 23
  • Women Empowerment 1
Diberdayakan oleh Blogger.

Komunitas

Komunitas

Intellifluence

Komunitas

 


Komunitas


 

Komunitas

BloggerHub Indonesia

Arsip Blog

  • ▼  2025 (7)
    • ▼  November (1)
      • Daging Merah: Pengertian, Contoh, Manfaat, dan Rek...
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (101)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (25)
    • ►  Mei (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2023 (47)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (43)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2021 (25)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

POPULAR POSTS

  • Rumah Rasa Kaliurang: Lokasi, Daftar Menu dan Jam Buka
  • Di Balik Sebuah Nama Blog
  • Pengalaman Membawa Bayi 10 Bulan Naik Pesawat
  • REVIEW barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade dan barenbliss Roll To Volume Mascara
  • [REVIEW] Hilangkan Jerawat dan Cerahkan Wajah dengan Rangkaian Serum Scarlett Whitening
  • Tentrem Bumi Coffee & Eatery, Salah Satu Kedai Kopi Bernuansa Tropikal di Jogja
  • Menikmati Daun Kelor dengan Cara Praktis dan Sehat Lewat Permen Kenyal Pome
  • Hempaskan Bekas Jerawat dan Beruntusan dengan ANESSA Night Sun Care Serum
  • Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit
  • Teras Kemarin, Tempat Menikmati Sajian Kopi yang Unik di Jogja

Copyright@ 2023 Annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger

Copyright © 2023. annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger