The Daily Walks
  • Home
  • Lifestyle
  • Beauty
  • Travel
  • Hotel
  • Cafe&Culinary

Saya lupa pernah melihat buku ini di mana, mungkin di laman akun instagram Mojok. Saya penasaran dong dengan buku yang ditulis kepala suku Mojok ini. Terlebih saya sudah membaca lima buku karya Mas Puthut. Ya semenjak saya membaca buku Isyarat Cinta yang Keras Kepala, saya jadi tertarik membaca buku-buku karya Mas Puthut. 

Buku bersampul merah muda ini di luar dugaan saya. Awalnya saya mengira buku ini akan berisi segala tips dan trik menjadi penulis. Ternyata oh ternyata buku ini justru berangkat dari rasa muak Mas Puthut dengan pertanyaan pertanyaan khas seminar buku. 

Pertanyaan seperti bagaimana proses menulis buku, idenya dapat dari mana, atau apakah buku ini cerita dari penulis langsung, dan sebagainya. Kalian yang sering ikut bedah buku atau launching buku dengan penulis pasti pernah terlintas ingin bertanya pertanyaan yang di atas. 


Pertanyaan tersebut mungkin tidak hanya terlintas dan terlontar saat seminar atau bedah buku, juga bergulat dalam kepala seorang calon penulis. Dari mana ide didapatkan, bagaimana memiliki tulisan yang khas, hingga pertanyaan konyol, bagaimana menjadi seorang penulis. 

Untuk segala pertanyaan, jawabannya adalah menulis. menulis. Menulis. Belajar. Menulis. Menulis. Membaca. Menulis. Menulis. Piknik. 

Oke, kembali ke buku. Isi buku ini saya artikan sebagai wejangan dari Mas Putut untuk siapa saja yang ingin menjadi penulis. Dalam menulis, ide adalah dasarnya dan kebanyakan penulis baru kesulitan dalam mencari ide, termasuk saya, hahaha. 

Well, dari buku Mas Puthut ini saya belajar bahwa ide bukanlah hal yang sulit bagi mereka yang peka. Yaps, peka, guys. Sebenarnya apa pun yang ada di sekeliling kita bisa dijadikan ide tulisan. Semuanya.


Baca juga :  [Review Buku] Milk and Honey By Rupy Kaur

 



Tergantung bagaimana kita membawakan tulisan tersebut. Ada atau tanpa pesan yang disampaikan, atau hanya sekadar berbagi cerita saja. Selain ide, ketahanan mental seorang penulis juga sangat amat perlu. Kritik dan saran adalah hal yang lumrah dalam sebuah karya. 

Penulis yang karyanya di kritik tak perlu bawa perasaan dan alih alih berhenti menulis. Ya jadikan saja kritik tersebut bahan untuk karya yang lebih baik. 

Buku bersampul merah muda ini benar-benar hadir untuk menemani proses menulis para penulis baru sepertiku. Apa kalian, sudah membaca buku ini?



Buku ini bercerita tentang petualangan Raib seorang remaja berusia 15 tahun dengan kedua temannya Seli dan Ali. Raib adalah remaja yang memiliki keunikan dan kekuatan dalam menghilangkan benda dan menjadikan tubuhnya tidak terlihat ketika ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. 

Keunikan dan kekuatan ini di rahasiakan Raib sampai pada akhirnya Ali mengetahui bahwa Raib bisa menghilang. 

Setelah rahasianya tersingkap, Raib mulai mengalami hal- hal yang tidak terduga. Hal- hal yang menyangkut rahasianya, kedua kucing yang ia terima sebagai kado ulang tahunnya yang ke 9, sampai pertemuannya dengan sosok tinggi berbaju hitam, Tamus.

Petualangan dimulai saat ada kejadian heboh yang menghancurkan sekolah. Kejadian yang banyak mengungkap rahasia masing-masing mereka yang selama ini mereka rahasiakan. Seperti Seli, yang ternyata bisa mengeluarkan aliran listrik dari tangannya.  

Baca juga : [Review Buku] Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih

Ali, Raib, dan Seli bersembunyi di aula sekolah dan bercerita banyak hal. Ali si jenius berpendapat bahwa bumi memiliki empat dimensi. Tidak hanya ada satu ada satu kehidupan di bumi, tetapi ada kehidupan lainnya yang berjalan bersama- sama. 

Hingga sosok Tamus datang kembali dengan pasukannya, dan petualangan mereka di mulai. Petualangan anggota klan bumi, bulan, dan matahari.


Membaca buku ini seperti ikut merasakan petualangan dan alurnya yang membuat penasaran. Tadinya aku kira ini cerita horor, karena pada bab di mana Raib sering di datangi oleh Tamus terkesan sangat mistis. Setelah meneruskan bacaan hingga bab setelahnya, barulah jelas ternyata ini bukan novel horor. 

Bagian yang menarik bagiku adalah di mana Raib dan Seli yang semulanya tidak dekat dengan Ali, mampu saling menerima kekurangan dan bekerja sama selama melewati petualangan. Salah satu pesan moral yang  disampaikan novel ini adalah ketika dalam kondisi terpaksa dan serba terdesak, di situlah kita akan menemukan kelebihan- kelebihan yang kita punya. 

Dibalik kondisi yang mendesak, ada potensi yang siap melejit. Selamat membaca dan menikmati petualangan bersama Raib Seli dan  Ali.

-----------------------------------------

Judul Buku    : Bumi
Jenis Buku     : Novel
Penulis            : Tere Liye
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN              : 978- 602- 03- 0112- 9
Tahun Terbit  : 2014
Tebal              : 440 Halaman
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Seedbacklink

ASUS AI

ASUS AI

Komunitas

Komunitas

ABOUT ME


 

Hallo! Aku Annisa, seorang ibu dari satu bayi ceria, juga seorang Lifestyle Blogger. Aku suka menulis perjalanan yang kulalui, tempat yang kukunjungi, ulasan produk, dan seputar parenting.Blog ini terbuka lebar untuk kerjasama. Baca juga tulisanku di blog https://hallobiuty.blogspot.com/ dan https://hallobia.blogspot.com/ Kamu dapat menghubungiku melalui email halloannisakhairiyyah@gmail.com dan jangan lupa untuk follow media sosialku, yaa. Pasti aku follback kok, hihihih .

Kerja Sama - Media Kit

Media Kit

Categories

  • Beauty 21
  • Blog 21
  • Book 19
  • BPN Ramadan 2022 12
  • BPN Ramadhan 2024 3
  • Cafe & Culinary 16
  • Competition 16
  • Content Placement 2
  • Dekorasi Rumah 1
  • finance 12
  • Guest Post 1
  • Hotel 8
  • Jogja Diary 5
  • Lifestyle 33
  • Motherhood 12
  • Parenting 5
  • Personal 21
  • Review Film 1
  • Self Development 9
  • Sponsored Post 18
  • Teknologi 1
  • Travel 23
  • Women Empowerment 1
Diberdayakan oleh Blogger.

Komunitas

Komunitas

Intellifluence

Komunitas

 


Komunitas


 

Komunitas

BloggerHub Indonesia

Arsip Blog

  • ►  2025 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (101)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (25)
    • ►  Mei (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2023 (47)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (43)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2021 (25)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (1)
    • ▼  Februari (2)
      • Wejangan Puthut EA untuk Calon Penulis
      • [Review Buku ] Bumi by Tere Liye
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

POPULAR POSTS

  • Rumah Rasa Kaliurang: Lokasi, Daftar Menu dan Jam Buka
  • Di Balik Sebuah Nama Blog
  • Pengalaman Membawa Bayi 10 Bulan Naik Pesawat
  • REVIEW barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade dan barenbliss Roll To Volume Mascara
  • [REVIEW] Hilangkan Jerawat dan Cerahkan Wajah dengan Rangkaian Serum Scarlett Whitening
  • Tentrem Bumi Coffee & Eatery, Salah Satu Kedai Kopi Bernuansa Tropikal di Jogja
  • Menikmati Daun Kelor dengan Cara Praktis dan Sehat Lewat Permen Kenyal Pome
  • Hempaskan Bekas Jerawat dan Beruntusan dengan ANESSA Night Sun Care Serum
  • Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit
  • Teras Kemarin, Tempat Menikmati Sajian Kopi yang Unik di Jogja

Copyright@ 2023 Annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger

Copyright © 2023. annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger