Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 LoveLife Karya Diana Rikasari

Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 LoveLife Karya Diana Rikasari
Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 LoveLife Karya Diana Rikasari- Siapa sih yang tidak tahu Diana Rikasari? Seorang fashion blogger yang cukup terkenal dan seorang pengusaha di bidang fahsion. Diana Rikasari memiliki ciri khas dalam penampilan maupun sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, yaitu warna-warni dan nyentrik.
 
Diana Rikasari cukup berani bermain dengan warna dalam busananya. Dari ciri khas tersebut, terlihat jika Diana Rikasari memiliki pribadi yang ceria, kreatif, dan inovatif. 

Salah satu buku Diana Rikasari yang populer adalah #88LoveLife. Buku berwarna magenta tersebut merupakan hasil tulisan Diana tentang renungan-renungan dan dialog kehidupan. 

Tampilan pada buku tersebut sangat menggambarkan kepribadian dan ciri khas Diana. Ditambah ia bekerja sama dengan ilustrator ternama Dinda Puspitasari. 

Membaca buku ini seperti sedang diajak berbicara lebih dekat dengan seorang teman. Mengingatkan pada hal-hal sederhana yang kerap sekali dilupakan. 

Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 Love Life Karya Diana Rikasari

Diana Rikasari begitu piawai menyampaikan pesan-pesan kehidupan dan cinta melalui buku #88LoveLife. Pada buku ini Diana menawarkan pendekatan bahagia dalam mengatasi kekisruhan dan kesedihan dalam hidup. 

Kita semua sadar, dalam hidup ada banyak ragam rasa, kejadian, dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Beberapa hal yang sudah saya rangkum di bawah ini merupakan pelajaran penting yang dipetik dari buku#88LoveLife. 

Belajar Mencintai

Meletakkan cinta pada setiap pekerjaan, karena hanya cinta sesuatunya menjadi lebih baik. Kita sering mendengarkan nasihat tentang mencintai apa yang sedang kita kerjakan. Yaps, saya setuju akan hal tersebut. 

Pekerjaan yang sudah dibubuhi cinta akan terasa jauh lebih mudah daripada biasanya. Jika pekerjaan tersebut tidak terasa mudah, setidaknya cinta akan membuat kita kuat dan semangat menjalaninya. 

Bayangkan saja jika kita tidak mencintai apa yang kita kerjakan dan tekuni, saya rasa tidak akan ada rasa ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya dan kita sangat dekat dengan kejenuhan dan keputusasaan. 

Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 Love Live Karya Diana Rikasari


Menentukan Sudut Pandang

Pada dasarnya masalah tidaklah memiliki nilai, namun kitalah yang memberinya makna. Hal ini terbukti ketika seseorang dihadapkan dengan suatu keadaan, akan berbeda sudut pandangnya dengan orang lain jika dihadapkan dengan keadaan yang sama. 

Masalah tidak menjadi masalah selama kita tidak mempermasalahkannya. Pengelolaan sudut pandang menjadi sangat penting karena akan berkaitan erat dengan tindakan dan suasana hati kita. 

Menjadi manusia kita ditempatkan di tengah-tengah banyak kejadian. Salah satu hal yang bisa menyelamatkan kita dari himpitan kejadian tersebut adalah sudut pandang kita terhadapnya.

Pentingnya Menetapkan Planning

Dalam buku ini, Diana mengingatkan tentang perkataan banyak orang perihal kehidupan. Banyak yang bilang pergilah ke mana angin (kehidupan) membawamu. Namun, terkadang angin (kehidupan) membawa kita ke tempat-tempat atau situasi yang tidak bisa kita pilih dan tolak. 

Untuk itu, untuk kejadian yang tak terduga, untuk semua rencana, ada baiknya membuat rencana-rencana perjalanan. 

Perlahan kita akan berjalan sesuai dengan rencana yang kita buat, hingga tanpa sadar kita tidak hanya merealisasikan rencana tersebut, tetapi sekaligus membawa pencapaian-pencapaian dan cita-cita yang turut terwujud. 

Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 Love Live Karya Diana Rikasari


Kita Adalah Tuan Dari Hidup Kita Sendiri

Seberapa sering kita bereaksi sesuai dengan pandangan orang lain terhadap diri kita? Seberapa sering perilaku orang lain membuat kita meragukan diri sendiri?

Terkadang itu semua terjadi begitu saja tanpa disadari. Saya pernah berada di titik di mana perasaan saya tergantung bagaimana pandangan orang lain terhadap saya. 

Jika ada yang mencibir tentang kinerja saya, biasanya hal pertama yang saya lakukan adalah membawanya ke perasaan. Seharusnya hal itu tidak perlu saya lakukan. Jika ingin berkembang dalam karir, kritik dan saran adalah hal yang lumrah, pun cibiran tidak seharusnya membuat saya ragu pada diri sendiri. 

Penting untuk menanamkan pada diri sendiri bahwa kita adalah tuan dari diri kita sendiri. Kita dapat menentukan sikap dan respons terhadap hal-hal yang membuat nyaman dan kurang nyaman yang kita dapatkan dari luar. 

Tentunya setiap respons yang kita ambil akan mempengaruhi banyak hal dalam diri kita. Jadi, tetap salurkan energi kepada hal-hal yang membangun diri menjadi lebih baik lagi, daripada fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol.  

Mensyukuri Setiap Perasaan yang Tuhan Berikan

Emosi tidak hanya berwujud bahagia, juga ada sedih, putus asa, terisolasi dan perasaan lainnya yang kerap sekali muncul dalam diri. 

Dihadapkan dengan tangisan terkadang justru membuat hati menjadi hangat setelahnya. Terlebih dapat mengetahui siapa yang ada di saat tangisan itu terjadi. 

Dari ragam emosi, kita sesama manusia dapat saling menguatkan. Saling peduli saat salah satu sedang tidak baik-baik saja. 

Membaca buku Diana Rikasari ini sedikit banyak menyadarkan saya tentang pentingnya memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri. 

Sekadar meluangkan waktu untuk deep talk dengan diri sendiri akan membawa dampak yang sangat besar bagi kebahagiaan, salah satunya dapat menyadari dan mensyukuri nikmat-nikmat yang sederhana. 

Belajar Menerapkan Pikiran dan Perilaku Positif dari Buku #88 Love Live Karya Diana Rikasari

Baca Juga


7 Comments

  1. Bukunya sudah lama banget aku lihat di toko buku dan ketika membaca review ini ternyata menarik juga! Pembahasan tentang peduli dengan diri sendiri selalu menarik buat diikutin, sekaligus belajar sama apa yang ada dalam diri kita. Thanks mbak sudah menulis review ini, salam kenal ya dari 1M1C! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, benar banget. Buku buku self help emang selalu menarik untuk diikutin. Makasaih sudah mampir mba, salam kenal.

      Hapus
  2. Aku yang baperan kalo denger cibiran. Tapi lihat review ini jadi makin pede, kita lah tuan dlm hidup kita. Jadi pengen beli bukunya 🙂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku ini bisa juga dijadikan media deep talk dengan diri sendiri loo kak, karena isinya tuh benar benar personal gitu. Kayak hanya ada kita dan diri sendiri

      Hapus
  3. Makasih loh mbak, ini aku seperti sedang diingatkan kembali tentang konsep mencintai diri sendiri. Tentang mengenali diri sendiri dan bagaimana bersikap ketika dihadang sama hal-hal yang luar dari batasan yang udah kita buat.

    BalasHapus
  4. setuju kak. pada dasarnya semua masalah itu netral.kitalah yang sering memberi label.

    BalasHapus