Menjelajahi Kotabaru, Kawasan Unik dan Bersejarah di Jogja- Jika teman-teman hendak pergi ke Malioboro dari arah kota, teman-teman bisa mengambil jalan lain selain dari kawasan Tugu Pal Putih yang iconic di Jogja. Teman-teman bisa mengambil jalan dari daerah Kotabaru.
Yogyakarta tidak hanya tentang Malioboro, syahdunya senja di Parangtritis, dan betapa indahnya pantai-pantai yang berjejeran di daerah Gunung Kidul. Yogyakarta juga memiliki satu kota unik yang sayang sekali jika hanya dilewati begitu saja.
Kotabaru, sebuah kawasan di sebelah timur Sungai Code memiliki rancangan kawasan yang unik dengan pola radial seperti kota-kota yang ada di Belanda. Pohon-pohon besar yang berbaris di tengah ruas jalan dan bangunan tua khas Belanda yang juga berdiri kokoh di pinggiran jalan. Ruas jalan yang lebih luas dari daerah lainnya di Jogja, membuat jalanan Kotabaru terasa lenggang dan teduh.
Jejeran Bangunan Khas Belanda Sebagai Daya Tarik dan Jejak Sejarah
Salah satu hal yang paling mencolok dari Kawasan Kotabaru adalah arsitektur bangunan-bangunannya. Bangunan-bangunan ini memadukan gaya arsitektur Jawa klasik dengan sentuhan Eropa, menciptakan harmoni yang mengagumkan.
Bahkan, ketika kita berjalan-jalan di sekitar kawasan ini, kita akan melihat banyak pintu-pintu masuk bangunan yang dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit dan jendela-jendela bergaya kolonial. Beberapa bangunan memiliki atap joglo yang khas, sementara yang lain memiliki balkon-balkon yang indah dengan pilar-pilar kuat.
Semua ini menciptakan suasana yang begitu unik, membuat setiap sudut Kotabaru Yogyakarta terasa seperti galeri seni arsitektur yang hidup.
Selain itu, tata kota di Kawasan Kotabaru juga patut diperhatikan. Jalan-jalannya yang sempit dan berliku-liku menciptakan nuansa kuno yang memukau. Pedestrian-friendly dan dikelilingi oleh pepohonan rindang, kawasan ini adalah tempat yang sempurna untuk berjalan-jalan santai. Banyak toko-toko kecil, kafe, dan restoran yang menghiasi jalan-jalan ini, menawarkan pengalaman kuliner dan belanja yang tak terlupakan.
Bangunan Bersejarah yang Menyimpan Kisah
Tidak mungkin membahas Kawasan Kotabaru tanpa menyebutkan beberapa bangunan bersejarah yang menarik perhatian. Salah satu yang paling terkenal adalah Gereja Khatolik Santo Antonius.
Kotabaru, yang pada awalnya disebut Niuwe Wijk pada tahun 1920-an, mengalami perkembangan pesat saat industri pendidikan, perkebunan, dan gula mulai berkembang di kawasan tengah kota, termasuk pembangunan Gereja Kotabaru yang dimulai pada tahun 1918.
Inisiasi pembangunan gereja ini berasal dari Romo berdarah Belanda bernama J. Strater, S.J., dan sejak tahun 2014, bangunan gereja tersebut telah diakui sebagai cagar budaya.
Gereja Santo Antonius Kotabaru Jogja adalah salah satu contoh arsitektur gereja yang sangat indah dan megah di Yogyakarta. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman, gereja ini menonjol dengan desainnya yang mencolok.
Bagian eksterior gereja ini didominasi oleh arsitektur neogothic yang klasik dengan atap tinggi yang menjulang dan pilar-pilar kuat yang mendukung struktur bangunan.
Salah satu fitur yang paling mencolok dari Gereja Santo Antonius adalah rosacea, atau jendela berbentuk bunga mawar, di bagian depan bangunan. Rosacea ini adalah salah satu contoh yang sangat indah dari seni vitral yang rumit. Ketika matahari bersinar melalui vitral tersebut, cahaya berwarna-warni memancar ke dalam gereja, menciptakan atmosfer yang sangat spiritual dan memukau.
Selain Gereja Khatolik Santo Antonius, terdapat pula bangunan Museum Sandi yang berdiri megah di kawasan Kotabaru Jogja.
Dari luar, tampak arsitektur bangunan Museum Sandi yang megah. Dibangun dengan sentuhan arsitektur kolonial Belanda, membuat bangunan Museum Sandi memiliki gaya neoklasik yang menawan.
Bangunan Museum Sandi memiliki tiga pilar yang besar dan menjulang tinggi. Terlihat kesan kokoh dan anggun dengan jendela-jendela bergaya kolonial dengan ukiran kayu yang unik dan rumit.
Ukiran tersebut menambah sentuhan estetika yang indah pada bangunan yang bersejarah dan menyimpan banyak rahasia perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Museum Sandi Kotabaru Jogja bukanlah sebuah museum biasa. Ini adalah tempat di mana rahasia dan kode-kode tersembunyi dari masa perjuangan kemerdekaan Indonesia terpecahkan dan diungkapkan. Museum ini menggambarkan peran penting sandi, enkripsi, dan intelijen dalam perjuangan melawan penjajah.
Ketika kita masuk ke dalam museum ini, kita akan merasakan atmosfer yang penuh dengan misteri dan sejarah. Pameran yang disusun dengan rapi menggambarkan bagaimana kode-kode rahasia digunakan dalam berbagai bentuk perjuangan, mulai dari masa perang kemerdekaan hingga era modern.
Kita akan melihat berbagai peralatan, surat-surat rahasia, dan alat enkripsi yang digunakan oleh pahlawan Indonesia. Pengalaman menjelajahi Museum Sandi akan menjadi pengalaman yang berharga dan tidak biasa, jadi jika berkunjung ke Jogja, silakan luangkan waktu untuk berkunjung juga ke Museum Sandi.
Rumah Ala Belanda yang Lawas dan Terawat
Tidak hanya bangunan bersejarah yang dijadikan museum dan cagar budaya, Kotabaru juga menyimpan banyak sekali rumah-rumah khas Belanda. Pekarangan yang luas, jendela yang besar dan ukiran pintu yang khas.
Sebagian rumah tersebut berada di pinggiran jalan utama, dan sebagian lagi ada di dalam jalan-jalan sempit di sekitar Kotabaru. Bangunan rumah khas Belanda tersebut sangat terawat dan jarang yang rusak dan terbengkalai. Sebagian juga sudah dibuat menjadi kafe, dan sebagiannya masih dibiarkan berdiri megah dan anggun.
Kawasan Kotabaru Yogyakarta adalah salah satu permata tersembunyi yang harus dijelajahi oleh siapa saja yang mengunjungi kota ini.
Dengan sejarah yang kaya, keunikan arsitektur dan tata kota, serta bangunan-bangunan bersejarah yang mengagumkan, tempat ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Jadi, saat kamu berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa meluangkan waktu untuk menjelajahi keindahan Kotabaru ini dan merasakan pesonanya yang tak tertandingi. Selamat menjelajah!