4 Kegiatan Morning Routine yang Akan Membuat Harimu Lebih Bahagia- Halo Guys.. Udah masuk bulan Februari nih, semoga kita tetap semangat menjalani bulan ini dan bulan-bulan selanjutnya. Tahun ini aku punya target untuk membaca satu buku di setiap satu minggunya. One week one book gituu.
Ada satu buku yang lagi aku baca, isinya daging banget dan relate dengan aku, mungkin juga akan relate sama kalian. Judul bukunya, Zen Habit. Meski belum selesai membaca, aku bersemangat banget ingin menerapkan insight yang kudapat dari buku tersebut.
Salah satu insight yang aku tertarik banget mencobanya itu adalah membuat rutinitas pagi atau morning routine. Memiliki rutinitas pagi menurutku penting banget sih untuk mendapatkan hari yang menyenangkan.
Setiap orang pasti memiliki morning routine yang dijalani. Entah dimulai dari ibadah, beberes rumah, atau sekadar leyeh-leyeh di kasur karena masih enggan beraktivitas. Setiap kita pasti memiliki morning routine baik bermanfaat ataupun enggak.
Untuk menjalani hari dengan bahagia dan bersemangat, tentu dong morning routinenya harus kegiatan yang memberdayakan. Sudah satu minggu ini aku jadi mengubah semua kegiatan morning routineku. Berikut 4 kegiatan yang kulakukan sebelum memulai hari. Dibaca sampai selesai ya, Guys.
1. Yoga
Aku merasa banyak emosi-emosi terpendam yang perlu di salurkan sebelum memulai hari. Yoga menjadi salah satu kegiatan yang kupilih. Melakukan Yoga di pagi hari begitu tenang dan damai. Belum terlalu banyak suara dan gangguan.
Gerakan Yoga yang tampak sederhana itu mampu membuatku menikmati rasa yang dialami tubuhku. Cepat lambatnya nafas, sakitnya sendi semua terasa dan aku menerimanya dengan sadar. Pernah kucoba melakukan Yoga di sore hari, namun suasana dan efeknya tidak menyenangkan bagiku.
Kalau kalian juga ingin melepas emosi dengan cara yang sehat, Yoga adalah salah satu jalan keluarnya.
2. Sarapan Buah
Sedari kecil aku selalu sarapan dengan sepiring nasi dan lengkap dengan lauk pauknya. Namun melihat kegiatanku sekarang yang lebih banyak di rumah, agaknya terlalu berat untuk sarapan nasi. Aku sering merasa mengantuk setelah makan dan jadi tidak bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan.
Buah-buah yang dikonsumsi juga harus buah yang tinggi serat, vitamin, karbohidrat dan mineral. Agar gizi untuk tubuh juga tetap terpenuhi. Salah satu santapan kesukaan saya adalah menggabungkan pisang dengan alpukat.
3. Membaca Buku
Sebelum mengonsumsi banyak informasi hari ini, aku memberikan bacaan-bacaan dan nilai yang memberdayakan bagi diriku. Aku tidak selalu menghabiskan banyak lembar buku yang dibaca pada pagi hari.
Cukup tiga sampai empat lembar saja. Menjadikan membaca buku dalam daftar morning routineku membuat aku penasaran dengan halaman selanjutnya dan kembali membaca buku tersebut di waktu-waktu senggang.
Aku mengamini perkataan seseorang tentang membaca buku sama dengan memberikan nutrisi ke otak. Yah, mari memulai hari dengan otak yang sudah diberikan nutrisi.
4. Mandi dan Menyiapkan Outfit
Meski di rumah saja membersamai Shanum, aku tetap menghidupkan hariku dengan mandi pagi dan outfit yang nyaman untuk berkegiatan di rumah. Mungkin sepotong daster, atau kaos, dengan tambahan aksesori anting dan cincin, cukup membuatku merasa bahagia dan siap menjalani hari ini.
Tidak lupa untuk memakai wewangian. Berbaju rapi dan wangi membuatku lebih percaya diri, meskipun nggak kemana-mana, hahaha.
Untuk mewujudkan semua rutinitas ini, harus bangun lebih pagi dong. Tidak jarang para orang- orang sukses menjadikan bangun pagi sebagai tips kesuksesannya. Karena hanya bangun lebih pagilah seseorang bisa menikmati kebesaran Tuhan yang terjadi waktu itu.
Matahari terbit, udara segar, sinar matahari yang mengandung vitamin D, dan keajaiban pagi lainnya. Setelah satu minggu menjalankan kegiatan ini, aku jadi lebih siap dengan momen dan tantangan hari itu. Tidak mudah marah dan tetap tenang ketika bertemu hal-hal yang menyebalkan.
Jadi, Bagaimana dengan morning routine milik kalian? Bagikan di kolom komentar ya, kegiatan apa yang kalian lakukan sebelum memulai hari. See you....
Ingin Berlibur Ke Jogja? Ini Dia 3 Rekomendasi Hotel Ramah Anak di Jogja- Jogja menjadi salah satu kota yang banyak diserbu wisatawan ketika musim libur tiba.
Tak hanya banyak destinasi wisata dan hotel instagrameble, yang dapat dinikmati anak muda dan orang tua, Jogja juga memiliki wisata dan hotel yang ramah anak.
Berikut ulasan 3 rekomendasi hotel ramah anak di Jogja. Pastikan kamu membaca sampai habis, ya.
1. Royal Ambarrukmo Hotel
Royal Ambarrukmo hotel terletak di tengah kota Jogja. Aksesnya yang mudah dijangkau, serta penginapan yang nyaman untuk disinggahi, hotel Ambarrukmo juga ramah anak.
Hotel Ambarrukmo menyediakan space bermain untuk anak, Royal Kids Club. Di sana tersedia aneka permainan indoor dan outdoor. Selain memiliki desain yang lucu dan membuat anak betah bermain, Royal Kids Club juga dilengkapi fasilitas kegiatan bermain seperti mewarnai, melukis, pool ball, dan PS 4 Room.
Hotel Ambarrukmo juga terhubung langsung dengan Ambarrukmo Plaza, salah satu pusat berbelanja terbesar di Jogja.
Untuk menginap di Hotel Ambarrukmo, dibanderol seharga mulai dari Rp1,4 juta. Hotel Ambarrukmo terletak di Jalan Laksda Adisucipto, Nomor 81, Sleman, Yogyakarta.
2. Hotel Tentrem Yogyakarta
Hotel Tentrem adalah salah satu hotel mewah yang terletak dekat dengan Tugu Jogja. Kualitas menginap di hotel mewah satu ini tidak perlu diragukan lagi. Hotel Tentrem menyediakan arena bermain anak-anak berupa playground , arena indoor dan outdoor.
Sembari menginap, anak tidak akan bosan dan tetap bisa bersenang-senang. Anak bisa bermain air di area outdoor swimming pool dan bermain sepuasnya.
Untuk menginap di Hotel Tentrem, dibanderol mulai dari Rp1,6 juta per malamnya. Hotel Tentrem Yogyakarta berada di Jalan P. Mangkubumi Nomor 72 A, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Jogjakarta.
3. Eastparc Hotel
Tidak hanya menawarkan pengalaman menginap yang nyaman, hotel bintang 5 ini mendesain areanya agar ramah dengan anak. Eastparc Hotel memiliki wahana kolam renang Aquaparc, kolam renang dan Wave Pool.
Anak bisa bermain air dan menikmati sensasi ombak buatan, dan menjelajah dengan ATV Ride Safari. Tersedia pula Outbond Station, Playground, Workout Station, dan rental sepeda.
Anak juga dapat menjelajahi mini zoo di wahana Fragile Garden. Jika bosan dengan kegiatan outdoor, anak-anak bisa menikmati aneka film yang seru di Studio Kids Movies.
Untuk menginap di hotel Eastparc Hotel dibanderol Rp1 juta per malam. Hotel Eastparc berada di Jalan Laksda Adisucipto, Km 6.5, Seturan, Jogjakarta.
Memilih hotel juga harus mempertimbangkan kenyamanan anak ya teman-teman. Anak nyaman, orang tua juga nyaman. Bukan begitu?
Bagaimana? Sudah siap liburan ke Jogja? Apakah teman-teman memiliki rekomendasi hotel ramah anak di Jogja lainnya? Silakan bagikan di kolom komentar ya! See you.
Keluar dari Jeratan Frustasi Eksistensial- Salah satu kesimpulan kecil yang saya ambil ketika selesai membaca buku berjudul Wake Up, Be Awesome! Ditulis oleh seorang blogger dan seseorang yang tertarik dengan eksistensialisme, Santy Musa.
Menjadi ibu membuat kita mempunyai banyak pilihan. Baik menjadi ibu bekerja, ibu rumah tangga, menggunakan jasa nanny untuk anak kita, ataupun kita sendiri yang mengurusnya. Perempuan tidak habis-habisnya dihadapkan dengan pilihan kompleks.
Tidak jarang pilihan yang kita buat justru menjerat kita sendiri. Terjerat dalam belenggu pilihan yang sudah kita buat terkadang memicu frustasi. Contoh saja saya, saya sudah memilih untuk menjadi full time mama untuk Shanum. Pilihan tersebut membuat saya tidak bisa bekerja di luar rumah dan ruang gerak saya terbatas.
Saya akui, terkadang muncul rasa tidak berguna, lemah, dan payah. Ketiga rasa tersebut menjadi pokok bahasan di buku ini. Buku ini berangkat dari teori eksistensial milik Viktor Frankl.
Apa sih hubungan antara pilihan hidup ibu dan teori eksistensial ini? Mari baca artikelnya sampai akhir ya.
Victor Frankl dan Penemuan Tentang Makna Hidup
Viktor Emil Frankl adalah seorang neurolog dan psikiater asal Austria. Beliau adalah pendiri Logoterapi dan analisis eksistensial. Viktor Frankl menjadi salah satu korban holocaust yang terlempar ke jaringan kamp konsentrasi dan pemusnahan Nazi.
Seperti tawanan pada umumnya, banyak yang hilang dari Frankl. Dalam salah satu bukunya yang fenomenal, Man's Search for Meaning, Frankl menuliskan bagaimana para tawanan perlahan meninggal dan kehilangan harapan hidupnya.
Frankl membagikan apa yang membuatnya kuat semasa menjadi tawanan. Rahasia yang membuat Frankl bertahan hidup adalah alasan mengapa ia harus hidup.
Ibu dan Pilihannya
Masalah perempuan memang tidak pernah sederhana. Perempuan erat dengan kompleksitas. Menjadi ibu membuka perempuan akan pilihan yang akan ia jalani. Akankah tetap bekerja meniti karier, atau membersamai anak di rumah. Akankah menggunakan jasa nanny, atau mengurus sendiri anaknya.
Pilihan tersebut tidak usah dikomentari dengan pedas, apalagi dijadikan perdebatan. Kehidupan setiap ibu berbeda dan kondisinya pun berbeda.
Lalu, bagaimana jika ibu meragukan pilihannya? Atau terbesit rasa salah akan pilihannya? Jika itu terjadi, maka segeralah cari alasan mengapa ibu memilih hal tersebut. Buku ini memang banyak membahas dari sudut pandang seorang stay at home mommy.
Di mana seorang ibu rumah tangga merasa tidak berdaya, malu dan kosong. Sebenarnya bukan ibu rumah tangga saja yang merasakan tiga hal tersebut, ibu bekerja juga bisa merasakannya.
Karena semua ibu dapat merasakan kehampaan tersebut, maka jangan saling menyakiti dengan menetapkan standar milikmu kepada ibu lain. Hargai pilihan mereka.
Jika terlanjur mengalami frustasi eksistensial seperti di atas, maka segera bercerita dengan orang yang dipercaya dan segera temukan makna hidup dari pilihan tersebut.
Kekuatan batin manusia mampu mengubah takdir lahiriahnya. - Viktor Frankl.
Buku ini dilengkapi dengan catatan-catatan kecil yang bisa memudahkan pembaca untuk mengingat intisari dari setiap babnya. Menurut saya, buku ini layak dibaca oleh ibu-ibu yang ingin tenang, damai dan penuh makna dalam menjalani perannya. Terlepas apa pun pilihan yang sudah ia tetapkan.
Jadi, apa makna hidup yang teman-teman temukan sepanjang perjalanan menjadi orang tua? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar, ya! See you....
Kamu memiliki permasalahan kulit kering, beruntusan di jidat dan area mulut? Bisa jadi masalah tersebut muncul karena kamu jarang melakukan eksfoliasi wajah. Ketika kulit tidak dieksfoliasi, maka minyak, kotoran dan sel kulit mati menumpuk pada kulit wajah.
Akibatnya adalah tumbuhnya beruntusan, jerawat dan komedo yang bandel. Terlebih jika kamu suka menggunakan makeup, maka makeup tidak meresap dengan sempurna di kulit yang terdapat banyak sel kulit mati. Makeup akan terlihat mendempul dan tidak natural.
Tidak ingin hal tersebut terjadi pada kulit wajahmu, sini aku rekomendasikan satu produk ajib yang mampu membersihkan kulitmu. Baca artikelnya sampai selesai yaaa.
Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner
Some By Mi merupakan brand perawatan kulit dari negeri ginseng, Korea Selatan. Some By Mi mengusung bahan-bahan alami pada setiap produknya. Salah satu produk Some By Mi yang hype di pasar skincare Indonesia adalah si AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner.
AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner mengandung Teatree pada produknya. Teatree dipercaya mampu untuk mengatasi jerawat dan mempercepat penyembuhan luka.
Dua hal tersebut yang membuatku jatuh cinta dengan toner ajib ini. Ketika jerawatku mulai menampakkan wujudnya, biasanya aku akan menempelkan tisu yang sudah ditetesi toner Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle.
Hasilnya, jerawatku kempes dan tidak jadi tumbuh. Begitu juga halnya dengan beruntusan dan bekas jerawat, yang dulunya bekas jerawatku seperti bintang di langit, saking banyaknya, perlahan memudar.
Untuk pertama kali pemakaian aku merasakan sensasi cekit-cekit (seperti tertusuk). Setelah terbiasa menggunakannya rasa cekit-cekit sudah tidak ada lagi. Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle juga membantu mencerahkan kulit wajahku dan menghilangkan belang atau warna kulit tidak rata karena memakai hijab.
Kandungan Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle
Jika dilihat pada kemasan produk, tertera toner ini mengandung AHA/BHA/PHA dan Papaya extract dan Real Teatree 10,000 ppm.
Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner mengklaim produk ini tidak menyebabkan komedo, berguna untuk eksfoliasi, memiliki Ph yang rendah sehingga dapat menghidrasi dan menjaga Ph alami kulit.
Aku merasakan semua klaim produk mereka di kulitku. Memang sih hasilnya tidak langsung terlihat, tetapi kondisi wajah akan membaik sejak tiga hari pemakaian. Wajah terlihat lebih bersih, sehat, dan tidak ada beruntus ataupun komedo.
Terlebih di bagian hidung dan pinggir mulut, area tersebut menjadi lebih bersih dan halus.
Hematnya, Some By Mi menghadirkan AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner sebagai produk eksfoliasi yang mengandung bahan-bahan alami dan aman untuk semua jenis kondisi kulit.
Menurutku, kelebihan toner ini adalah kandungan AHA/BHA nya yang dikombinasikan dengan PHA. PHA berperan untuk melembutkan kulit, makanya setelah beberapa kali produk ini digunakan, kulit ada efek lembutnya.
Untuk harga Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner cuku bervariasi di pasaran dan market place. Aku membelinya dengan harga Rp125.000.
Kekurangan produk ini adalah minimnya informasi berbahasa Indonesia atau Inggris yang menjelaskan tentang produk. Jadi kebanyakan berbahasa negara asalnya Korea Selatan.
Kalian pernah ada yang mencobanya? Ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar ya. See you.
Menjadi full time mom dan bekerja tipis-tipis dari rumah terkadang membuatku cepat lelah dan burn out. Setelah membaca buku Zen Habit, aku terinspirasi untuk melakukan tips yang kudapat melalui buku tersebut.
Saat ini aku rutin untuk menetapkan jadwal untuk keseharianku dan juga memiliki sebuah ritual. Harapannya ritual tersebut bisa sekalian menjadi waktu me time untukku. Aku memilih meditasi dan mandi pagi sebagai ritual pagi.
Untuk menaikkan mood dan menciptakan perasaan bahagia selepas mandi, aku rasa aku butuh body care yang wangi. Pilihan produk body care ku jatuh pada rangkaian body care Scarlett. Aku mencoba varian kopi.
Aku menyukai kopi dalam bentuk minuman, nah, apakah aku juga menyukainya dalam bentuk perawatan tubuh? Simak ceritaku sampai selesai ya.
Manfaat kopi untuk kulit
Kopi memiliki banyak sekali manfaat. Tidak hanya dijadikan produk makanan dan minuman, kopi juga sering menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk produk kecantikan. Kopi sering digunakan sebagai eksfoliator.
Kulit membutuhkan eksfoliasi agar mengangkat sel-sel mati dan kotoran. Meski tidak dengan hasil yang instan, kopi akan memberikan efek cerah dan mulus pada kulit jika rutin menggunakannya sebagai eksfoliator.
Selain dapat mengangkat sel kulit mati, kopi dengan kandungan kafein dan antioksidannya dapat melebarkan pembuluh darah sehingga bisa mengurangi selulit.
Jika kalian suka menggunakan masker wajah, kopi juga menjadi bahan dasar favorit lo. Antioksidan pada kopi dapat menangkal radikal bebas dan bisa mengurangi mata panda.
Scarlett Coffee Brightening Shower Scrub dan Coffee Body Scrub
Brand Scarlett terus berinovasi dan menghadirkan varian-varian baru pada produk perawatan kulitnya. Salah satu produk unggulannya adalah Scarlett Coffee Brightening Shower Scrub dan Coffee Body Scrub.
Scarlett Coffee Brightening Shower Scrub dan Coffee Body Scrub memiliki wangi khas kopi yang menenangkan dan energizing. Aku menggunakan shower scrubnya setiap mandi pagi dan suprisingly wanginya berasa seperti ada di kedai kopi hahahah. Auto melek dan segar nggak tuh hahaha.
Setelah menggunakan shower scrubnya, kulit tidak terasa kering dan tidak ada sensasi tertarik. Kulit menjadi lembap, suka banget dengan kondisi kulitku setelah memakai shower scrub ini.
Untuk pemakaian body scrubnya, aku biasa menggunakannya dua sampai tiga kali dalam seminggu. Setelah menggunakan body scrub, rasanya kulit semakin bersih, halus, dan segar. Kalau di- layering dengan shower scrub dan lotionnya, udah deh wangi semerbak bahagia seharian, hahahah.
Tekstur dan kandungan produk
Scarlett Coffee Shower Scrub memiliki bulir-bulir halus. Menurutku Shower Scrubnya cukup berbusa, jadi tidak perlu menggunakan terlalu banyak gel sabunnya. Scrubnya juga tidak menyisakan rasa sakit pada kulit, nyamanlah, terlebih wanginya enak.
Kalau body scrubnya, memiliki scrub yang sedikit lebih kasar dari scrub yang ada pada shower scrub. Meski sedikit kasar, produk ini lumayan mengangkat daki dan kotoran ditubuh. Tidak sakit dan tidak terasa kering.
Membersihkan residu scrubnya juga sangat mudah dan memberikan efek halus pada kulit. Efek dikulitku ketika aku menggunakan produk ini secara rutin, kulit menjadi cerah, bekas luka tersamarkan dan bersih.
Produk ini mengandung Glutathione dan Vitamin E yang berfungsi untuk mencerahkan, regenerasi kulit, membantu proses pembentukan kolagen dan menutrisi kulit.
Sebelum mencoba varian kopi, aku juga pernah mencoba varian romansa. Efeknya sama-sama mencerahkan di kulitku. Hanya saja wangi romansa memiliki wangi yang lembut, dan ada aroma karamelnya.
Kalau kalian, produk body care Scarlett varian apa yang menjadi favorit? Ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar ya! See you.
Tulisan-tulisan dalam buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tidak Punya pada mulanya merupakan tulisan berseri yang tayang saat Ramadhan di situs web Mojok.co, selama dua tahun.
Pada tulisan ini, Rusdi Mathari membawakan tema agama yang dibalut dengan kisah humor. Penulis membawakan kisah di buku ini dengan sangat ringan, mudah dipahami, sesuai dengan kejadian di era saat ini, dan dibalut dengan bumbu humor. Tidak heran mengapa tulisan berseri ini digemari pembaca dan sudah dibaca lebih dari setengah juta pemirsa Mojok.co.
Buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tidak Punya berisikan cerita bertema agama dan fenomenanya yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Jika dilihat dari sampul depannya yang teranyar ini, tampak seorang laki-laki menggunakan celana tanggung, sarung yang diselempangkan dan peci di atas mukanya.
Kisah Cak Dlahom
Buku ini mengisahkan tentang sufi asal Madura, Cak Dlahom namanya. Cak Dlahom merupakan seorang duda miskin dan pengangguran yang tinggal di dekat kandang kambing Pak Lurah. Masyarakat Desa Ndusel menganggapnya gila dan bodoh. Tetapi tidak dengan Mat Piti dan putrinya Romlah.
Mati Piti adalah seorang warga terpandang di Desa Ndusel. Mat Piti memiliki seorang anak perempuan bernama Romlah. Mat Piti kerap sabar dengan tingkah Cak Dlahom dan sering menanyakan alasan-alasan di balik perbuatan aneh dan konyolnya itu.
Romlah, putri Mat Piti juga sangat perhatian dengan Cak Dlahom. Cak Dlahom sendiri sering membuat kekacauan di desa Ndusel, namun di balik kekacauan yang diperbuatnya tersimpan alasan yang membuat bengong orang-orang di desanya.
Pandangan yang Ingin Disampaikan Penulis
Rusdi Mathari, penulis buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tidak Punya, menyampaikan tata cara beragama lewat kisah-kisah yang begitu dekat dengan kita. Salah satu cerita yang membuat saya terdiam dan merenunginya adalah cerita ketika Cak Dlahom protes dengan dipasangnya baliho penyambutan bulan suci Ramadhan.
Aksinya tersebut mendapat kecaman warga karena dianggap gila dan tidak bahagia dengan hadirnya bulan mulia tersebut. Cak Dhalom lantas menanyakan tentang benarkan kita sesenang itu ketika Ramadhan tiba dan akan bersedih ketika sudah berlalu?
Membaca buku ini hal pertama yang menjadi renungan bagi saya adalah perihal mengimani Allah dengan sepenuh hati. Sudahkah selama ini beribadah tulus karena Allah atau melainkan karena imbalan yang telah Ia janjikan.
Dari alasan di balik kekacauan yang dilakukan Cak Dlahom, saya jadi kembali menilai ulang kualitas ibadah saya. Terutama dari segi niat. Niat merupakan sebab dan aspek penting yang dipertimbangkan dalam ibadah. Bagaimana jika niat tidak sesuai dengan apa yang seharusnya diniatkan.
Penyampaian Rusdi Mathari dalam kisah ini terkesan tidak menggurui, padahal ia tengah mengkritisi fenomena-fenomena yang sering terjadi dan dekat dengan kehidupan kita. Seperti kisah Zakat dan Sekantong Taek, cerita ini sangat memukul tentang keikhlasan bersedekah.
Seharusnya jika kita ikhlas, maka kita tidak akan mengingat-ingat lagi apa yang sudah kita berikan. Kita sudah melepaskannya bersama dengan niat memberi. Jangan sampai mengingat-ingat pemberian apalagi meniatkan agar mendapatkan imbalan atas pemberian tersebut.
Selain dibukakan pengetahuan tentang ikhlas, saya juga diperanjatkan dengan pesan tentang kualitas sedekah. Di mana terkadang saya masih memikirkan nilai minimal atau standar terkecil untuk mengeluarkan sedekah.
Kubu-Kubu Merasa Paling Benar
Di masyarakat kita, tidak asing lagi dengan kubu-kubu agama. Menganggap kubunya paling benar dan paling penting sudah seperti tugas utama anggotanya. Kejadian tersebut akan bermuara pada saling tuduh menuduh tentang kesesatan dan kerap terjadi perkelahian.
Mungkin, jika kita meluangkan sedikit waktu untuk mempelajari kubu-kubu agama tersebut, mungkin kita akan sampai pada pemahaman dan pemakluman atas perbedaan antara satu kubu dengan kubu lainnya.
Kisah-kisah yang diceritakan Rusdi Mathari begitu halus dan mampu menyentuh pikiran dan hati pembacanya. Disampaikan dengan bahasa dan cerita yang ringan, namun penuh dengan arti dan renungan.
Setelah membaca buku ini, saya jadi termotivasi untuk selalu mindful dalam beragama juga beribadah. Jangan sampai apa yang diucapkan di mulut berbeda dengan tindakan. Seperti kisah pertama dalam buku ini, Cak Dlahom mempertanyakan tentang "benarkah kita mencintai Ramadhan?" dan "mengapa kita berpuasa?"
Untuk siapa sebenarnya euforia cinta Ramadhan itu kita tuju? Pertanyaan Cak Dlahom ini membuat gaduh desanya. Ternyata alasan Cak Dlahom menanyakan itu semua adalah untuk mengingatkan, jika beribadah harus karena Allah dan untuk Allah dan jangan latah dalam beribadah.
Buku ini cocok dibaca di waktu senggang, dan cocok dijadikan teman berdialog dengan diri perihal keyakinan pada Tuhan, keikhlasan dan alasan beribadah. Selamat membaca.
Belakangan aku suka mengingat momen ketika kuliah dulu. Masih ingat pertama kali menginjakkan kaki di Jogja untuk kuliah. Berkenalan dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia. Awalnya aku sempat tidak mau berbicara dan menjadi pendiam. Tau nggak kenapa?.... Karena ada yang sakit hati dengan cara bicaraku.
Maklum saja, namanya juga baru keluar dari tanah Sumatera dan logat Medan yang masih kental. Kejadian tersebut membuatku pilih-pilih teman. Aku memang berteman dengan siapa saja, namun dengan teman yang kedekatan dan intensitas komunikasinya sering kulakukan tidak jauh-jauh dari orang Medan, Makassar, Kalimantan dan Timur Indonesia.
Selain bahasa dan logat biara, makanan adalah salah satu culture shock yang amat terasa. Aku tidak pernah memakan soto yang kuah dan nasinya dicampurkan. Tetapi aku harus terbiasa akan hal tersebut. Awal-awal beradaptasi, aku selalu memakan nasi padang.
Cuma nasi padang yang mengerti kegalauan lidahku saat itu. Perlahan tapi pasti, aku mulai belajar memakan makanan selain nasi padang. Meski memakan waktu yang tidak sebentar, akhirnya lidahku mulai bisa memakan makanan khas Jogja. Mungkin lidahku juga bosan setiap hari selalu mencecap kuah gulai dan ayam sambal.
Serba Serbi Anak Kos dan Ibu Kos yang Galak
Karena tidak memiliki saudara yang rumahnya bisa dijadikan tempat tinggal, jadilah aku menghuni satu kamar kos di daerah kampusku. Kos yang kuhuni merupakan kos yang terbilang paling bagus di jamannya.
Awal mula kos di sana tidak ada masalah yang berarti. Penjaga kos yang baik hati dan tidak terlalu mencampuri urusan anak kosnya, terlebih urusan yang tidak ada sangkut pautnya dengan kos. Namun keadaan yang serba enak tersebut tidak berlangsung lama. Sang penjaga kos harus pindah.
Karena kos tidak ada yang menjaga, jadilah pemilik kos yang kutempati rajin berkunjung memantau kosnya. Ibu kosku itu sudah lumayan berumur namun sisa sisa jiwa guru dan mahasiswanya masih melekat dalam dirinya.
Peraturan mulai banyak. Kami tidak lagi boleh membawa teman ke kos. Bahkan berkunjung pun tidak boleh. Kamarku yang tadinya diisi oleh banyak teman, mendadak sepi. Pernah juga aku dan teman-temanku menyembunyikan tamu kami di dalam tumpukan kasur karena ibu kos sedang datang memeriksa ruangan kamar.
Hampir saja tamu tersebut pingsan, karena ternyata si ibu kos tidak hanya berkunjung dan memeriksa ruangan, ia juga bercerita panjang tentang dirinya, masa lalunya dan tidak lupa memberikan kami wejangan. Selama cerita tersebut disampaikan ibu kos, yang aku pikirkan adalah keadaan tamu kami di tumpukan kasur. Untung saja dia baik-baik saja.
Kegalakan ibu kos semakin menjadi jadi dan akhirnya kami semua pindah dari kos tersebut. Agak sedih sih meninggalkan kamar pertama. Tempat pertama membangun mimpi dan menenangkan diri.
Kegiatan Relawan yang Melembutkan Hati
Kegiatan belajarku diselingi dengan kegiatan relawan. Aku lupa kenapa tergerak untuk mencari kumpulan relawan yang ada di Jogja. Yang jelas, setiap tahun ajaran baru, aku selalu memasuki satu klub relawan.
Pernah menjadi relawan kepada anak-anak di pinggir kali, anak anak jalanan, hingga relawan bagi anak-anak yang mengalami penyakit serius namun terbatas untuk berobat. Banyak hal yang kupelajari dari kegiatan tersebut. Terutama tentang rasa syukur akan segala nikmat yang sudah kurasakan.
Rumah Sakit Sardjito menjadi kunjungan rutinku setiap hari Selasa. Di sana aku akan mendampingi orang tua binaan komunitas yang ingin mengobatkan anaknya. Terkadang ada datang dari daerah-daerah di pulau Jawa, tapi tidak jarang juga mereka datang dari seberang pulau.
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana anak-anak itu menghabiskan masa kecilnya, masa bermain dan sekolahnya di atas tempat tidur rumah sakit sambil menunggu suntikan demi suntikan.
Drama Skripsi dan Benci Acara Wisuda
Aku menghabiskan masa kuliah cukup lama, mentok sampai 13 semester. Itu sebabnya jika ada yang berani menanyaku dengan pertanyaan "Sudah semester berapa sekarang," maka aku akan menjawab. "Aku lagi semester pendalaman."
Kendala skripsi bermula dari nilai ujian salah satu mata kuliah yang kuambil tidak kunjung keluar. Entah lulus, atau mengulang aku tidak pernah tahu. Sudah berulang kali kuurus kepada pihak Program Studi, hasilnya tetap nihil.
Akhirnya aku mengulang kembali mata kuliah tersebut dan bisa dipastikan semua jadwal seminar dan sidangku menunggak karena kelas tersebut. Masa-masa menunggu seminar proposal kuhabiskan dengan mengulang mata kuliah yang tersebut sambil mencari ilmu dan pengalaman di luar.
Aku mulai rajin mengikuti seminar dan pelatihan pengembangan diri. Perlahan lingkar pertemananku berubah dan aku selalu membenci acara wisuda di kampusku. Kalau kalian tanya kenapa, sudah jelas karena aku bukan salah satu wisudawan yang akan diwisuda, hahahah.
Perlahan kebencian itu hilang, aku sudah menikmati semua proses skripsi dan pengembangan diriku. Baik di bagian senangnya, maupun di bagian getir susahnya. Toh semua sudah terjadi, jadi ya nikmati saja.
Akhirnya aku menyelesaikan drama per-skripsi-an itu pada tahun 2021, tepat dua minggu sebelum aku menikah.
Menjadi Kenangan
Perjalanan membangun mimpi di tanah rantau selalu menjadi cerita menarik. Nostalgia dengan kenangan dan tempat-tempat yang pernah dikunjungi bersama teman-teman, bahkan ruas-ruas jalan yang menyaksikan kesedihan atau perjuangan.
Hambatan dan kesulitan yang kuhadapi selama merantau terkadang berguna menjadi pengingat, kalau sebelum kesulitan saat ini, aku pernah menghadapi kesulitan yang serupa dan berhasil lolos darinya.
Terima kasih sudah membaca, silakan berbagi cerita perantauan kalian di kolom komentar ya. See You.
[Review] Laluna Resort, Penginapan Unik Bergaya Interior Ala Gipsy- Akhir pekan biasanya diisi dengan kegiatan santai di rumah, atau sekadar jalan-jalan ke luar rumah untuk menghirup udara segar dan suasana yang baru. Di musim yang sedang tidak menentu cuacanya seperti ini saya jadi dilema kalau mau keluar rumah.
Staycation menjadi pilihan paling aman dan nyaman untuk saya lakukan. Menghabiskan akhir pekan dengan pindah suasana sebentar dari rumah, tapi tetap bisa menikmati hal-hal lainnya seperti jalan-jalan, santai sambil minum kopi dan berenang.
Untuk akhir pekan ini aku memutuskan untuk staycation di salah satu resort di Jogja, tepatnya di Laluna Resort. Saat ini pilihan untuk berlibur lebih aman dengan staycation menurutku. Laluna resort terletak tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar KM 8, Ngaklik, Sleman.
Bertepatan di pinggir jalan dan memiliki desain yang mencolok membuat Laluna Resort ini mudah sekali ditemukan. Mulanya saya kira Laluna adalah sebuah cafe yang memiliki interior ala Gypsi saja. Itu pun karena sering saya lewati ketika berangkat kerja dulu.
Setelah saya cari tahu, ternyata Laluna memiliki resort di area belakang cafe dengan nama dan konsep yang sama. Selama ini saya selalu menginap di hotel-hotel bernuansa modern, dan tertarik untuk mencicipi vibes Gypsi atau Bohemian.
Resort ini cukup unik menurut saya. Resepsionis berada di pelataran terbuka dengan warna-warni perhiasan ala Gypsi. Terdapat pula ayunan macrame yang bisa digunakan sembari menunggu reservasi. Antara meja resepsionis dengan kamar-kamar penginapan dihubungkan dengan sebuah pintu kayu bertuliskan Laluna.
Ketika pintu terbuka tersibaklah keheningan di pinggir Jalan Palagan yang tergolong ramai. Kamarnya cukup unik. Setiap tamu menginap di kamar-kamar berbentuk rumah kayu yang berjarak dari satu kamar dengan kamar lainnya.
Susuan bangunan kamar melingkar mengitari kolam renang yang cukup luas. Di sudut kolam renang, terdapat beberapa kursi untuk bersantai dan air terjun buatan lengkap dengan aksen batu-batunya. Menyejukkan sekali, terlebih kursi-kursi tersebut dinaungi sebuah pohon yang rindang.
Interior Kamar
Kamar-kamar tamu diberi nama dengan nama-nama bunga. Satu kamar memiliki teras dan dilengkapi dengan dua bean bag. Cocok sekali untuk bersantai di malam hari sambil mendengarkan suara-suara jangkrik.
Setiap kamar difasilitasi dengan televisi, lemari, lemari makanan dan isinya lengkap. Setiap kamar juga ada Jacuzzi dan kamar mandi nuansa outdoor namun tetap aman. Kamarnya cukup luas dan bagus. Saya suka sekali suasana malam di sini. Kamar yang nyaman ditambah dengan suasana hening dan suara jangkrik yang bersahut-sahutan.
Laluna Resort memiliki 12 kamar dengan dua tipe yaitu Deluxe dan Family. Untuk kamar tipe Delux bisa diisi oleh dua orang dan kamar tipe family yang bertingkat dan bisa diisi sekitar lima orang.
Fasilitas
Resort ini tidak menawarkan banyak fasilitas seperti hotel-hotel lain. Setiap pagi tamu diberi nasi goreng dan jus buah untuk sarapan. Sarapan akan diantar ke kamar-kamar. Tamu juga bisa memesan floating breakfast mungkin dengan tambahan harga.
Resort ini juga memiliki cafe yang bisa dipesan menunya lalu dibawa ke kamar. Akan lebih baik menurut saya makan di cafe saja. Suasana cafe juga tidak kalah asyiknya. Terdapat live music, dekorasi yang memanjakan mata serta sajian yang lezat.
Kebetulan saya memesan nasi ayam bali dan jus semangka. Pengunjung restoran tidak terlalu ramai sehingga nyaman sekali untuk menikmati suasananya.
Jika kalian ingin mengadakan candle light dinner, bisa memesan terlebih dahulu dan akan melangsungkan makan malam romantis tersebut di lantai dua cafe ini.
Laluna Resort tepat sekali dijadikan pilihan untuk menikmati staycation sendiri maupun bersama keluarga. Untuk harga per malam satu kamar tipe Deluxe dibandrol seharga Rp 625.000
Jika kalian yang sedang berlibur ke Jogja ataupun ingin staycation, boleh banget menginap di Laluna Resort. Happy Weekend!
Beberapa bulan yang lalu saya melihat video segelas es coklat berlalu lalang di sosial media. Sebuah gelas besar diisi dengan es batu lalu diguyur dengan coklat hangat, disajikan dengan roti tawar. Perpaduan yang sempurna untuk santapan santai.
Minggu ke minggu saya terus merencanakan berkunjung ke outlet es coklat tersebut. Hari Minggu ini baru deh terlaksana saya mencicipi es coklat ini.
Kenapa es coklat ini cukup menarik perhatian saya di tengah banyaknya es coklat di Jogja? Ya kenapa lagi kalau bukan ulasan-ulasannya di sosial media dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumah .
Hari Minggu kemarin saya berkunjung ke outlet Es Coklat Impian yang ada di Alun- Alun Kidul Jogja. Outlet Es Coklat Impian sendiri ada beberapa di daerah Jogja, salah dua yang saya tahu ada di daerah Lempuyangan dan Alun- Alun Kidul.
Outlet Es Coklat Impian di daerah Lempuyangan sangat ramai sekali. Antrean panjang membuat saya lelah dan pesimis, hahaha. Jadi saya pilih jalan alternatif saja, yaitu datang ke outlet Es Coklat Impian yang ada di Alun- Alun Kidul.
Ternyata sama saja saudara-saudara, outlet Es Coklat Impian yang di Alun- Alun Kidul juga ramai. Antri panjang, tapi syukurnya tidak perlu lama-lama antre, karena proses pemesanannya sangat cepat. Sat, set, jadi, langsung bungkus.
Es Coklat Impian menyediakan tiga ukuran gelas yang bisa dipilih, yaitu kecil, sedang, dan besar. Selain es coklat, bisa juga memesan coklat hangat. Uniknya kalau makan di tempat atau dine in, kita diperbolehkan untuk mengambil sendiri air coklatnya.
Untuk mendampingi es coklat, saya pesan juga roti tawar bakarnya. Rasa es coklatnya agak manis menurut saya, meski tetap ada pahit-pahitnya sedikit.
Tapi oke lah, enak dan cocok sekali dipadukan dengan roti tawar bakar. Rasa manis, segar, dan gurih cocok untuk bersantai sambil menikmati suasana dan lalu lalang di sekitar Alun- Alun Kidul Jogja.
Es Coklat Impian menyediakan ruangan yang luas dan sejuk. Ada area outdoor dan indoor, jadi bisa menyesuaikan jika ingin merokok. Harganya juga sangat terjangkau, dimulai dari Rp2.500 sampai Rp19.000 saja.
Bagi teman-teman yang ingin bersantai-santai di Alun- Alun Kidul Jogja, bisa banget sambil menikmati segelas es coklat. Atau adakah teman-teman yang sudah mencobanya? Ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar ya.
Sejahterakan Mental dengan Hapus Stigma dan Berhenti Diskriminasi Penderita Kusta- Saat kematianRatu Elizabeth II
8 September lalu, hampir semua media di penjuru dunia mengabarkan berita duka.
Di samping berita duka meninggalnya pemimpin monarki terlama dalam sejarah
dunia ini, ada satu berita yang juga ikut tersorot ke publik khususnya
Indonesia, yaitu berita tentang Putri Diana, mantan Istri dari King Charles
III.
Putri Diana
dikenal sebagai Putri yang membumi dan kerap melakukan perjalanan amal. Salah
satunya ke Indonesia pada tahun 1989. Saat kunjungannya ke Indonesia tersebut,
Putri Diana menunjukkan hal yang tidak biasa yaitu menyalami dan duduk di
sebelah pasien kusta di RS Sitanala, Banten.
Perlakuan Putri
Diana tersebut membawa angin perubahan citra pada penderita kusta. Seperti yang
diketahui, stigma tentang penularan kusta masih keliru dan berkembang hingga
saat ini. Stigma tersebut menjadi bahan bakar diskriminasi kepada penderita kusta.
Kusta atau Lepra
merupakan infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi dan
saluran pernapasan. Kusta ditandai dengan mati rasa pada tungkai kaki dan
diiringi dengan timbulnya lesi di kulit.
Angka penderita kusta di Indonesia
terbilang tinggi. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh WHO (World Health Organization) tahun 2020, kasus
kusta di Indonesia menduduki peringkat ke tiga terbesar di dunia.
Kusta jika
mendapat penanganan yang cepat dan tepat, umumnya tidak sampai menyebabkan
kematian. Hanya saja penyakit ini dapat menimbulkan cacat fisik karena
terlambat ditangani. Akibat buruknya adalah penderita kusta akan mendapatkan
diskriminasi yang berdampak pada psikologisnya.
Kusta dan Kemiskinan, Berkaitankah?
Kemiskinan adalah
faktor yang sering dikaitkan dengan penyakit kusta. Banyak opini yang beredar
di masyarakat bahwa penderita kusta adalah orang miskin. Apakah benar demikian?
Dilansir dari laman Detik Health, jika kita tilik dari statement yang dikeluarkan
oleh dr J.P. Handoko Soewono dari Rumah Sakit Kusta Sitanala, dasar penyakit
kusta adalah ekonomi.
Penyakit kusta berkaitan dengan gizi dan ketahanan tubuh
seseorang. Kusta juga merupakan salah satu dari lima penyakit yang menjadi
indikator kesejahteraan suatu negara.
“Dasar penyakit
kusta itu ekonomi, selama belum baik ekonominya pasti penyakit kusta susah
hilang. Jadi, penyakit ini terkait gizi dan ketahanan tubuh yang kalau jelek
akan gampang kena,” ujar dr. Handoko.
Berdasarkan
statement tersebut, bisa ditarik benang merah tentang hubungan kusta dan
kemiskinan. Hemat saya, kemiskinan menjadikan orang yang mengalaminya kesulitan
memprioritaskan kebutuhan.
Kebutuhan hidup yang mendesak dan uang yang tidak
tersedia membuat orang yang mengalaminya hidup dengan apa saja yang ada. Mengonsumsi
makanan yang sehat, bergizi dan bersih menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Makanan dan daya tahan tubuh menjadi kunci terhindarnya dari penyakit kusta.
Penyakit Menular yang Sangat Sulit Menular
Kusta adalah
salah satu dari penyakit menular. Kusta
dapat menular dari percikan droplet secara terus menerus dalam waktu yang lama
dari penderita kusta.Selain dari terpapat
droplet penderita, kusta juga dapat menular melalui sentuhan dengan hewan
penyebar bakteri kusta, menetap di kawasan endemik kusta dan memiliki gangguan
sistem kekebalan tubuh.
Namun penularan
kusta amat sulit terjadi. Stigma yang berkembang di masyarakat adalah kusta
akan menular dengan berjabat tangan, duduk bersama dan dari ibu kepada janinnya.
Perlu menjadi catatan adalah bakteri Lepra tidak serta merta mudah menular dari
penderitanya kepada orang lain. Butuh waktu yang lama dan intens untuk tertular
danbakteri juga membutuhkan waktu yang
lama untuk berkembang biak di tubuh manusia.
Jadi jika
ditinjau dari segi medis, sangat keliru stigma yang selama ini beredar di
masyarakat. Sayangnya stigma ini sudah menjadi bahan bakar dari diskriminasi
kepada penderita kusta.
Stigma Kusta Cerita Lama
Seperti yang
sudah saya paparkan di atas, stigma yang beredar luas di masyarakat tentang
penularan kusta adalahkusta akan
menular dengan berjabat tangan, duduk bersama dan dari ibu kepada janinnya.
Stigma ini
akhirnya menjadi bahan bakar dari diskriminasi pasien kusta. Diskriminasi
berdampak pada terhambatnya akses penyembuhan kusta dan tekanan psikologis yang
dialami penderitanya. Kusta akan cepat sembuh jika ditangani dengan cepat dan
tepat.
Pertanyaan
besarnya adalah bagaimana bisa ditangani cepat jika penderita kusta malu untuk
menceritakan penyakitnya karena takut akan stigma yang beredar, terlebih stigma
tersebut salah.
Salah satu
penyebab dari tingginya tingkat penderita kusta di Indonesia adalah karena
kusta tidak hanya menjadi sebuah penyakit dan masalah kesehatan, juga menjadi
masalah sosial, ekonomi dan budaya.
Instansi
pemerintah juga mulai menggalakkan untuk pendobrakan stigma tersebut. Bisa
dilihat dari masifnya sosialisasi terkait stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta. Upaya sosialisasi yang diadakan pemerintah membawa setidaknya dua misi,
yaitu:
Untuk menghapuskan stigma dan diskriminasi pada penderita kusta dengan menyadarkan orang-orang di sekitarnya bahwa kusta dapat disembuhkan dan tidak mudah tertular. Pengobatan yang dilakukan dengan cepat akan membantu pasien kusta untuk terhindar dari kecacatan fisik.
Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat seputar penyakit
kusta dan imbauan untuk tumpas kusta dan tidak menjauhi penderitanya.
Sejahterakan Mental Penderita dengan Hapus Stigma
dan Berhenti Diskriminasi Penderita Kusta
Salah satu dampak
dari adanya stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta adalah kondisi
kesehatan mental yang buruk. Penderita akan merasa dirinya ditolak, dikucilkan
dan diisolasi.
Selain pendampingan medis, penderita penyakit memerlukan
pendampingan secara psikologis untuk mendapatkan mental yang sehat.
Mental yang sehat
akan mampu mengembangkan diri dan mencapai kesejahteraan mental. American
Psychological Association (APA) menjelaskan mental well-being adalah keadaan
yang memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara
fisik dan mental, dan menjaga kualitas hidup yang baik.
Bagaimana semua
aspek kesejahteraan mental tersebut bisa dicapai sedangkan masyarakat masih
hidup dalam stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta.
Orang-orang yang
terdampak perlakuan diskriminatif umumnya akan mengalami hilangnya pemenuhan
hak-hak dasar sebagai manusia.
Diskriminasi
tidak hanya berdampak kepada korban, tetapi juga berdampak pada pelaku. Pelaku
diskriminasi akan membuat seseorang membatasi hak-hak orang lain.
Diskriminasi
menghilangkan kemanusiaan seseorang baik korban maupun pelaku.
Salah satu
langkah awal untuk mewujudkan mental well-being dan meningkatnya angka
kesembuhan penderita kusta adalah dengan menghapuskan stigma dan menghentikan
diskriminasi.
Dua hal ini dapat dilakukan mulai dari langkah kecil seperti
mempelajari tentang penyakit kusta dalam pandangan sains dan medis.
Bersama Tumpas Kusta dan Sejahtera Bersama
Untuk mewujudkan
kesejahteraan dan menekan angka penderita kusta seluruh lapisan masyarakat
harus bersama-sama menjalankan perannya dengan baik.
Pemerintah dapat terus
menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit kusta, menjelaskan
potensi menularnya dan imbauan untuk tidak menjauhi dan tidak mendiskriminasi
penderita.
Pemerintah juga harus mempertimbangkan pemberian bantuan kepada
masyarakat miskin agar mampu memenuhi kebutuhan pangan yang layak, sehat dan
bergizi.
Selama ini
pemerintah memang sudah mengadakan banyak program untuk masyarakat miskin,
namun apakah di lapangan sudah benar-benar bantuan tersalur tepat sasaran?
Masyarakat juga
perlu mempelajari bagaimana penyakit kusta dan penularannya. Tidak menjauhi
penderitanya dan peduli kepada sekitar.
Jika menemukan penderita kusta di sekitar
kita, sangat penting mendorong mereka untuk
berobat dan melakukan perawatan medis. Penyakit kusta akan mudah disembuhkan
jika ditangani dengan cepat dan tepat.
Menjelajahi Ubud Bersama Teman Hidup Traveloka- Bali, Pulau Dewata yang tersohor karena keindahan alam dan suasananya yang tenang. Hal itu lah membuat saya begitu ingin menginjakkan kaki di sana. Saya pertama kali mendengar cerita tentang Bali dari Ayah dan Mama saya.
Waktu itu sekitar tahun 2009 mereka pergi ke Bali untuk berlibur bersama dengan teman-teman kantornya. Saat ingin kembali ke rumah, Ayah dan Mama saya menjenguk saya di pondok pesantren dan menceritakan keseruan liburan mereka.
Saya pun melihat foto-foto mereka melalui tab milik orang tua saya. Saya melihat satu per satu pose mereka di pantai yang biru, mengabadikan gambar di dekat patung Garuda Wisnu Kencana. Melalui foto dan cerita tersebut saya terkesima dengan keindahan Pulau Dewata.
Ada satu tempat lagi, Ubud namanya. Suasananya tenang dan banyak sawah. Jelas Ayah saya dengan semangat.
Sejak saat itu sampai saya kuliah, destinasi wisata impian saya adalah Bali, khususnya Ubud. Keinginan saya menginjakkan kaki di Bali didorong juga dengan cerita teman dekat saya yang saat ini menjadi suami saya.
Kala itu suami saya dan teman-teman kuliahnya mengadakan trip ke Bali. Sepulang dari Bali, ia begitu semangat menceritakan pengalamannya dan menjabarkan betapa indah Bali di matanya.
Hati saya semakin menggebu-gebu untuk mengunjungi Pulau Dewata, namun saat itu bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan sebuah perjalanan jauh.
Nanti ke Bali lagi ya sama Aku, kataku pada orang yang menjadi #TemanHidupKu itu.
Saat bulan madu selepas acara pernikahan, kami memang langsung terbang ke Jogja untuk menetap dan belum ada kesempatan untuk bulan madu ke Bali. Pandemi benar-benar membuat kami takut untuk bepergian, khususnya bagi daerah-daerah pariwisata.
Kini keadaan sudah kian membaik. Meskipun belum sepenuhnya bebas dari jeratan virus Corona, bepergian sudah jauh lebih aman untuk dilakukan. Saya dan suami kembali membincangkan rencana perjalanan kami ke Bali.
Terlebih sekarang sudah ada Shanum, mumpung belum masuk masa-masa MPASI, masih memungkinkan untuk dibawa berlibur. Kalau sudah MPASI kan jadi agak pe er ya bawa bayi.
Pulau Dewata selalu menjadi destinasi wisata primadona Indonesia. Itulah sebabnya saya dan orang-orang lainnya selalu berkeinginan menginjakkan kaki ke Bali. Terlebih Ubud, daya tarik suasananya yang tenang dan alami serta dekat dengan seni budaya.
Saya sudah bisa merasakan bagaimana tenangnya ketika menginap di salah satu penginapan terbaik di sana, menonton pertunjukan tari, menikmati indahnya lukisan hasil tangan seniman lokal, dan berjalan-jalan di desa-desanya yang asri.
Alasan Kenapa Ubud Menjadi Destinasi Wisata Idaman
Selain Denpasar, Canggu, dan Nusa Dua, Ubud menjadi salah satu destinasi idaman pelaku wisata di Bali. Keindahan Ubud tidak hanya dilirik oleh wisatawan lokal, tapi juga menjadi buah bibir wisatawan mancanegara.
Bagaimana tidak, alamnya yang indah mampu membius orang-orang yang sudah menginjakkan kaki di sana, maupun mereka yang hanya mendengar cerita dari para wisatawan. Saking indahnya alam Ubud, majalah asal Amerika Serikat "Travel + Leisure menetapkan Ubud di peringkat ke-3 sebagai kota terbaik di dunia.
Prestasi ini tentu sangat membanggakan masyarakat Bali dan Indonesia. Ubud mampu mengalahkan kota-kota indah yang kerap digambarkan di majalah wisata dunia. Ubud terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Tiga alasan di bawah inilah yang menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk menginjakkan kaki di Ubud.
1. Kondisi alam dan suasana yang tenang
Bagi orang yang sudah biasa dengan hiruk pikuk kota, dan sudah sering bermain di pantai pasir putih, keindahan alam dan suasana tenang lebih menjadi tujuan yang tidak bisa dilewatkan.
Ubud memiliki kontur alam dengan pedesaan yang asri, banyak sawah yang membentang, sungai dan hutan. Saya merasa sangat ingin berada di sana dan menikmati suasana alamnya.
Satu lagi cerita yang selalu membuat wisatawan ingin kembali menginjakkan kaki di Ubud yaitu sikap warga lokal yang ramah dan kondisi alam yang terjaga keasriannya.
2. Kental dengan seni budaya
Selain memiliki kondisi alam yang ciamik, Ubud juga tempat berkumpulnya seniman-seniman lokal. Mulai dari seni lukis, tari hingga pahat patung. Jika berjalan-jalan di jalanan Ubud, wisatawan akan menemukan banyak pura dengan gerbang yang indah, megah dan aesthetic.
Jajaran bangunan Pura, pagelaran seni dan tradisi menggambarkan keyakinan yang kuat dan rasa tanggung jawab melestarikan warisan leluhur. Terlebih Ubud banyak menawarkan pertunjukan tradisi Ngaben dan pertunjukan tari adat yang gratis untuk wisatawan.
3. Akomodasi dan destinasi wisata yang banyak
Saya sangat suka dengan daerah yang menawarkan variasi wisata. Akomodasi wisata di Ubud tergolong banyak dan mudah didapatkan. Banyak pilihan hotel yang tersedia, mulai dari hotel berbintang hingga hotel dengan harga yang ramah di kantong.
Pilihan tujuan wisata di Ubud juga banyak. Seperti Monkey Forest, Bali Bird Park, Bali Zoo, dan pasar seni.
Destinasi Wisata dan Hotel di Ubud Rekomendasi Dari Traveloka
Tujuan utama saya ke Ubud sudah pasti untuk menjelajah dan mencoba pengalaman menginap di daerah paling indah nomor tiga di dunia. Daftar destinasi wisata dan hotel sudah saya persiapkan jauh-jauh hari.
Agar liburan lebih berkesan dan santai, saya tidak mau repot-repot dan langsung mencari rekomendasi hotel terbaik di Ubud dari aplikasi Traveloka. Berikut rekomendasi destinasi wisata dan hotel yang harus dikunjungi di Ubud.
1. Monkey Forest
Monkey Forest yang disebut juga dengan Mandala Suci Wenara Wana adalah cagar alam dan kompleks candi yang berada di desa Padangtegal Ubud, Bali. Monkey Forest adalah kawasan hutan lindung yang menampung lebih dari 1260 ekor monyet.
Selain kawasan hutan lindung, di area Monkey Forest juga terdapat pura umat Hindu yang bernama Pura Dalem Agung Padangtegal.
Membayangkannya saja sudah terasa seru sekali. Perpaduan alam, suasana rohani dan tradisi dalam satu tempat menjadikan destinasi wisata Monkey Forest mewakili seluruh objek wisata di Ubud.
2. Bali Bird Park
Sebagai pecandu suara kicauan burung, rasanya saya harus berkunjung ke penangkaran burung asal Indonesia dan mancanegara ini. Tempat wisata yang dibuka sejak tahun 1994 ini mengoleksi sekitar 5.000 satwa dan 250 spesies.
Bali Bird Park terletak di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Batubulan, Gianyar, Bali. Whaaa saya tidak sabar melihat ekspresi Shanum ketika melihat burung-burung yang selama ini hanya ia lihat melalui kartu mainannya.
3. Museum Puri Lukisan
Museum Puri Lukisan menyimpan koleksi kesenian budaya Bali, mulai dari seni lukis, ukiran kayu, dari seni tradisional hingga modern. Jadi, tentu saja saya begitu tertarik untuk mengunjungi museum ini.
Terlebih Museum Puri Lukisan adalah museum seni tertua di Bali. Museum Puri Lukisan sudah menyimpan hasil karya seni budaya Bali sejak tahun 1930 hingga saat ini.
Museum Puri Lukisan terletak di Jl Raya Ubud, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
4. Padma Resort Ubud
Menurut saya suasana Ubud sangat cocok dengan vibes romantis yang dimiliki oleh Padma Resort. Perpaduan ketenangan dan romantis yang menjadi harapan dalam sebuah hubungan.
Sangat cocok jika dikunjungi bersama #TemanHidup. Terlebih ini momen pertama kali #LihatDuniaLagi setelah adanya pandemi.
Padma Resort memang agak jauh dari jantung kota Ubud. Padma Resort menawarkan suasana yang tenang dan aktivitas yang beragam dapat dilakukan meski di hotel.
Seperti disediakannya arena untuk olahraga, yang berujung pada Bamboo Bridge yang indah.
Bayangkan saja setelah olahraga dan lari tipis-tipis, kita disuguhkan dengan gemercik suara air dan kicauan burung. Tidak hanya bisa jogging, Padma Resort juga menyediakan lokasi meditasi dan yoga. What a wonderful place.
5. Daun Lebar Villa
Hunian yang memiliki warna bumi ini menggunakan bambu dan rotan sebagai desain eksteriornya. Suasana Daun Lebar Villa terasa alami dengan konsep slow living lifesyle-nya.
Bagi saya pencinta warna bumi, desain hunian seperti yang dimiliki Daun Lebar Villa ini memiliki kesan tersendiri dan harus dicoba untuk referensi jika membangun rumah impian kelak.
Fasilitas di Daun Lebar Villa juga sangat menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan saya. Daun Lebar Villa menyediakan fasilitas hiburan, kolam renang, spa dan area atraksi yang bisa digunakan untuk kegiatan outdoor bersama keluarga.
Daun Lebar Villa terletak di Banjar, Jl Susut No 77, Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.
6. Artotel Haniman Ubud
Staycation sambil menikmati seni, dua hal yang saya sukai. Ubud selalu menawarkan hal yang luar biasa saya rasa. Bangunan hotel yang artistik ditambah suasananya yang tenang, membuat beberapa pengunjung menyesal hanya menginap satu malam saja.
Artotel Haniman Ubud berlokasi di Jl Jatayu, Ubud, Gianyar. Lokasinya yang cukup dekat dari Monkey Forest menjadi salah satu nilai tambah bagi saya untuk bermalam di sini.
Siap Lihat Dunia Lagi dan Menjelajah Ubud Bersama Traveloka
Setiap ingat liburan dan mudik, aplikasi yang pertama saya buka adalah Traveloka. Traveloka sudah banyak membantu saya dalam memesan tiket Medan-Jogja selama kuliah. Juga menjadi aplikasi pertama yang saya buka kalau ingin sekadar staycation danbooking hotel murah.
Menyusun perjalanan ke Ubud juga tidak lepas dari bantuan Traveloka. Satu aplikasi yang benar-benar bisa menjadi teman perjalanan. Sepanjang saya menggunakan Traveloka, saya selalu terbantu dengan fitur-fiturnya yang lengkap.
Jadi, saya tidak perlu khawatir tersasar atau kebingungan di kota tujuan. Yuk, sini saya kasih tahu fitur kesayangan saya di Traveloka, pasti nanti jadi kesayangan kamu juga!
1. Experience
Fitur Experience memuat rekomendasi seputar destinasi wisata dan hiburan yang ada di kota tujuan. Memuat informasi destinasi dan juga tiket masuknya. Menariknya, fitur ini juga ada diskonnya. Huuu senang sekali bukan, sudah lengkap hemat pula.
Untuk memperoleh informasi di fitur Experience juga sangat mudah. Kita tinggal memasukkan kata kunci destinasi wisata yang ingin dituju, dapat berupa lokasi daerah dan nama destinasi tersebut. Fitur Experience juga menyediakan pilihan kategori yaitu atraksi, taman bermain, dan spa.
2. Hotel Budget
Ketika ingin staycation atau liburan, hal yang pertama saya tentukan adalah budget perjalanan dan penginapan.
Kerennya di aplikasi Traveloka ada fitur hotel budget yang sangat memudahkan untuk mencari harga penginapan sesuai kantong. Jadi no boncos boncos deh.
Harganya mulai dari Rp75.000 saja, ditambah sering ada kupon diskon. Wah, dijamin tidak akan kehabisan tempat menginap yang hemat dan nyaman.
3. Panduan Wisata
Fitur ini berguna sekali, membantu wisatawan untuk mengenali daerah tujuannya. Informasi yang lengkap, juga ada pilihan tema-temanya. Misalkan jika ingin wisata alam, maka klik informasi kategori Nikmati Pemandangannya.
Jika ingin mengenal lokasi wisata populer warga lokal, maka bisa mencari informasi di kategori Favorit Warga Lokal. Jadi, no nyasar-nyasar dan bingung-bingung lagi dehhh....
4. PayLater
Meski saya tidak begitu suka menggunakan opsi PayLater, tapi fitur ini sangat membantu dalam beberapa keadaan. Semisal ada tugas dari kantor, atau acara yang akomodasi tiket dan penginapannya ditanggung kantor dan penyelenggara acara, maka fitur ini sangat berguna sekali.
Biasanya uang transportasi dan penginapan akan diberikan di akhir acara, maka masih aman untuk menggunakan fitur PayLater ini.
5. Explore
Fitur ini berisi video pendek tentang lokasi dan perjalanan wisatawan. Jadi saya punya sedikit bayangan tentang lokasi yang akan dikunjungi. Kita juga bisa menambahkan video pendek tentang perjalanan kita loh di fitur Explore ini. Benar-benar aplikasi Lifestyle yang lengkap.
6. Promo yang Siap Dinikmati
Bukan Traveloka namanya jika tidak banjir dengan promo. Banyak sekali pilihan promo yang dapat dinikmati. Traveling menjadi hemat dan dana dapat dialokasikan untuk keperluan lainnya. Sedap sekali bukan.
Bagi saya setiap perjalanan memberikan sebuah kesan dan pesan. Untuk itu berangkatlah dengan hati yang tenang. Hati siapa yang tidak tenang jika informasi tentang tujuan ada dalam genggaman tangan.
Semoga perjalanan saya ke Ubud bisa segera terlaksana, jika teman-teman sudah pernah ke Ubud, boleh memberikan rekomendasi wisata apa yang harus saya kunjungi.
Terima kasih untuk Traveloka yang sudah menemani perjalanan pulang dan pergi saya selama kuliah, dan juga sudah menjadi andalan saat ingin melepas penat dengan staycation hemat.