The Daily Walks
  • Home
  • Lifestyle
  • Beauty
  • Travel
  • Hotel
  • Cafe&Culinary

Hola!!

Akhirnya setelah lama sekali tidak menulis ulasan buku, kangen juga dengan aktivitas menulis rasa dari buku yang sudah dibaca. Sudah lama menyimpan ulasan buku #101Laws of Successful Startup , dan malam ini memutuskan untuk menayangkannya di blog.  

Buku ini kubeli ketika ada diskon besar-besaran di gudang Gramedia di Jogja. Digerakkan oleh rasa penasaran dan ketakjuban, akhirnya aku membawa buku ini pulang. Beruntung, isi bukunya sangat sesuai dengan informasi yang kubutuhkan. 

Suatu hari, aku merasa takjub dengan sepasang suami istri yang masing-masing mereka memiliki startupnya sendiri. Siapa lagi kalau bukan pendiri Hijup dan Bukalapak. Diajeng Lestari dan Ahmad Zacky. 

Terinspirasi dari kisah mereka berdua, aku mulai cari-cari buku yang membahas seputar startup. Aku tertarik pada satu buku kecil yang berisikan prinsip yang harus dimiliki ketika ingin mendirikan bisnis ataupun startup, dan bagaimana agar bisa menciptakan unicorn. 

Baca juga : Pentingnya Menyambangi Masa Lalu

Pilihanku jatuh kepada buku #101Laws of Successful Startup. Buku ini ditulis oleh Arisatya Yogaswara, seorang alumnus dari Universitas Gadjah Mada. Beliau pernah menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan di Jogja dan akhirnya memilih untuk mengembangkan bisnisnya sendiri. Beliau juga membangun stratup di bidang berita dan informasi. 

Tebal buku ini 258 halaman. Buku ini berisi #101 prinsip dan hukum yang harus dimiliki seseorang yang ingin membangun startupnya sendiri. Berkaca dari pengalaman orang-orang yang sudah sukses membangun kerajaan bisnisnya seperti Jack Ma, Dave McClure, Diajeng Lestari, Ahmad Zaky, Natali Ardianto, dan para founder startup lainnya. 

Karena apa yang tertulis dalam buku ini based on true story dan memang buah perjalanan para founder- founder startup, aku merasakan semangat mereka sampai pada bacaan dalam buku ini. Sangat mengingatkanku sekali tentang keharusan menikmati proses, berpikiran yang luas dan memiliki growth mindset. 

Alasan Kenapa Kamu Harus Bikin Startup Sekarang Juga

Saat ini ada 2,5 Miliar pengguna internet di seluruh dunia (data dari WeAreSocial Singapura). 

Di Indonesia, orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat smartphone daripada menonton TV. 

Banyak startup  yang didirikan anak-anak muda Indonesia seperti Bukalapak, Tokopedia, Tokobagus, dan lain-lain.

Bermula dari ide yang sederhana, dieksekusi dengan tim yang tepat dan keinginan belajar yang tinggi, menjadikan mereka sukses dengan bisnisnya. Saya terperanjat dengan kesederhanaan ide. Kesederhanaan tempat. 



Betapa banyak alasan sangat tidak dibutuhkan ketika ingin maju dan sukses. 
Dari hal sederhana tersebut, biasanya akan muncul hal-hal yang luar biasa jika ditekuni dengan giat. 

Dalam buku ini dijelaskan dengan gamblang oleh para pendiri-pendiri startup dimulai dari latar belakang berdirinya startup mereka, sumber ide, tantangan dan prinsip-prinsip yang dipegang hingga berkembang pesat. 


Baca juga : Menuju Halal; Provokasi atau Edukasi

Melakukan Kesalahan Adalah Hal yang Wajar Bagi Pembelajar 

Dalam merintis karier dan usaha, kesalahan adalah teman yang akrab dengan manusia. Siapa sih, yang tidak pernah salah dan keliru? 

Semua orang hebat dan para founder pernah melakukan kesalahan. Kesalahan justru dapat menjadi batu loncatan menuju kesuksesan dan perbaikan. 

Menurutku, buku ini cocok sekali dibaca oleh siapapun yang ingin memulai sebuah usaha ataupun ingin mengembangkan usahanya. Banyak strategi dan prinsip-prinsip bisnis yang diajarkan oleh para founder.

Jika kamu sudah membaca bukunya, dan sudah mempraktikkan isi dari buku ini, boleh berbagi pengalaman di kolom komentar ya.






Pagi tadi iseng-iseng buka emailku yang lama dan melihat blog yang terdaftar dengan email tersebut. Blog tersebut  kubuat ketika pertama kali mengenal blog. Isinya tidak jauh dari curahan hati sehari-hari sepulang kuliah. Blog itu kubuat di tahun 2014, waktu masih jadi mahasiswa baru. 

Waktu itu aku yang tidak tahu apa itu blog, bermodalkan tutorial dari blog orang lain aku membuat blogku sendiri. Setiap hari aku mengisinya tanpa tujuan apapun. Sepulang kuliah, aku langsung singgah di warnet terdekat, lalu berkutat dengan blogku. 

Perasaan dan cerita sesepele apapun tetap aku tuliskan, jadilah blog itu seperti buku harian onlineku. Sepanjang tahun 2014 aku rutin menuliskan ceritaku di sana. Sampai pada ketika aku mulai belajar serius tentang blogging dan mulai mengenal niche, akhirnya aku menutup blog tersebut dan  membuat blog dengan email baru. 


Baca juga : Blogwalking ; Menjalin Koneksi dan Promosi


Bertahun-tahun aku tidak pernah membukanya lagi, dan hari ini aku kembali menyambangi blog itu. Seperti melihat jauh ke diriku beberapa tahun yang lalu. Melihat bagaimana pola pikirku dulu, kemampuan menulisku, dan kembali merasakan perasaan awal perkuliahan. 

Tiga hal ini yang membuatku suka dengan menulis dan mengabadikan tulisan dalam buku harian ataupun blog. Aku bisa melihat perkembangan pola pikirku, cara menulisku, referensi bacaanku di masa lalu dan memastikan kemampuanku terus berkembang di setiap tahunnya. 

Seperti hari ini, aku sangat bersyukur pernah menjejakkan tulisan di blog itu. Kurasa setiap orang yang menulis di blog pernah mengalami hal ini. Ketika melihat kembali tulisan-tulisan pertama kali kamu belajar menulis di blog. 

Aku percaya pada proses yang ditekuni dan diikuti perlahan akan membawa kita pada tujuan yang kita tetapkan. Secepat atau selambat apapun proses itu, pasti akan sampai jika dijalani. 

Baca juga : 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Blogging

Mengabadikan momen bukan hanya dengan mengambil gambar, juga dengan tulisan. Semoga dengan melihat tulisan pertamaku di blog, dan menyadari apa yang sudah kulalui sampai hari ini bisa merawat semangat untuk belajar lebih giat dan menulis lebih rajin lagi. 

Apa kamu pernah mengunjungi kembali blog lamamu? Atau pernah membaca ulang tulisan-tulisanmu beberapa tahun lalu? Kalau belum, yuk dicoba. Aku yakin, pasti kamu mendapatkan pencerahan darinya. 

Selamat berkunjung ke masa lalu :)

Pengasuhan Bahagia Ala Denmark


Kebahagiaan adalah hal yang sangat dicari-cari dalam hidup ini. Terbukti dengan begitu banyaknya buku-buku self-help yang mengangkat tema bagaimana agar menemukan bahagia. 

Adalah Denmark, salah satu negara di dunia yang disebutkan menjadi negara dengan penduduk paling bahagia. Berdasarkan dari data OECD (Organisation for Economic Coorperation and Development) 

Denmark adalah negara kecil di bagian utara Eropa. Negara ini terpilih menjadi negara dengan masyarakat paling bahagia di dunia oleh OECD (Organisation for Economic Coorperation and Development) hampir setiap tahun, semenjak tahun 1973.

Denmark adalah negara termakmur di dunia dengan pendapatan per kapitanya yang sangat tinggi negeri yang aman, damai. Dengan tingkat kriminalitas yang rendah. Tingkat korupsi nyaris nol dan masuk sebagai salah satu dari 10 negara ternyaman untuk ditinggali manusia. 

Tidakkah kita penasaran dengan rahasia konsistensi kesuksesan Denmark? Di dalam buku The Danish Way of Parenting, dua orang penulis membahas hasil penelitian mereka selama 13 tahun tentang apa rahasia masyarakat Denmark sehingga konsisten menjadi negara dengan penduduk paling bahagia selama 40 tahun. 


Baca juga :  Perempuan, Pendidikan dan Stigma Masyarakat

Mengenali Default Setting

Default setting adalah pembawaan alami kita. Pembawaan alami adalah tindakan dan reaksi yang kita lakukan ketika terlalu lelah, untuk memilih cara yang lebih baik. Biasanya default setting dipengaruhi oleh bagaimana kita dibesarkan. 

Karena itulah, tahap pertama dalam menciptakan pengasuhan ala Denmark adalah melihat kembali default setting kita sebagai orang tua, lalu mempelajarinya dan memahaminya.
Apa yang kita sukai tentang bagaimana kita bertindak dan bereaksi kepada anak? Apa yang tidak kita sukai? Apakah yang kita lakukan dalam mengasuh anak adalah pengulangan dari cara kita dibesarkan? Apa yang ingin kita ubah? Dan beragam telaahan lainnya. 

P Untuk Play

Menjelaskan bagaimana bermain menciptakan orang dewasa yang lebih bahagia, mudah beradaptasi dan tangguh.

Istilah bermain bukan berarti memainkan alat musik tertentu atau bermain dengan aktivitas yang telah ditentukan oleh orang dewasa. Bermain yang dimaksud adalah bermain dengan permainan  anak- anak sendiri. 

Bersama teman ataupun sendirian. Bermain mengajari anak-anak ketangguhan. Seperti yang kita tahu, ketangguhan adalah salah satu faktor paling penting dalam memprediksi kesuksesan pada orang dewasa.


A untuk Authenticity 

Mengapa kejujuran menciptakan citra diri yang lebih kuat. Bagaimana pujian bisa digunakan untuk membentuk pola pikir yang bertumbuh daripada kaku, yang membuat anak lebih tangguh.

Hans Christian Andersen merupakan salah seorang dari penulis Denmark yang paling terkenal dalam sejarah. Dongeng karya Andersen tidak memiliki akhir tragedi dan tidak seperti yang diharapkan.

Namun di sana terdapat pelajaran bahwa orang-orang Denmark percaya bahwa tragedi dan kejadian menyedihkan adalah hal yang harus dibicarakan. Dengan begitu mereka akan belajar lebih banyak tentang sebuah karakter dari penderitaan daripada kesuksesan.


Baca juga : 4 Barang  Wajib Di Tas Saat Bepergian

Refreming 

Refreming adalah memaknai ulang. Orang-orang Denmark mengajarkan kepada anaknya bagaimana cara memaknai ulang. 

Hal ini berguna untuk membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih baik dan menjadi ahli dalam hal memaknai ulang adalah landasan dari ketangguhan.

Empathy 

Mengapa memberi pemahaman, menyatukan, dan mengajarkan empati penting dan menciptakan anak dan orang tua dewasa yang lebih bahagia. 

Karena dengan mengembangkan empati pada anak-anak secara dini bisa membantu mereka menciptakan hubungan yang lebih baik dan peduli pada masa depan.

No Ultimatums

Menghindari penggunaan kekuatan dan menggunakan pendekatan pola pengasuhan yang lebih demokratis mendorong terciptanya kepercayaan, ketangguhan, dan anak-anak yang lebih bahagia.


Togetherness dan Hygge

Hubungan sosial yang kuat menjadi salah satu faktor kebahagiaan secara keseluruhan. Bagaimana menciptakan hygge (kenyamanan) bisa membantu kita memberikan hadiah berharga bagi diri anak.

Dari tujuh prinsip pengasuhan di ataslah masyarakat Denmark dibentuk. Meskipun pengasuhan adalah salah satu faktor yang menjadi penyebab kesuksesan mereka dalam mempertahankan Denmark sebagai negara dengan penduduk paling bahagia.

 Anak-anak yang bahagia tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia. Lalu membesarkan anak-anak yang bahagia pula.








"Ngapain sekolah tinggi-tinggi, toh ujung-ujungnya kamu akan bekerja di dapur, kasur dan sumur."

"Jangan sekolah tinggi-tinggi ah, nanti nggak ada cowok yang mau sama kamu, minder mau dekatin, kamunya kepinteran." 

Saya yakin, bukan hanya dua kalimat ini yang sering masuk ke telinga perempuan ketika dirinya hendak meneruskan jenjang pendidikan dan sekolah. Sudah 2021, informasi sudah mudah diakses dari genggaman saja bahkan. Tetapi pemikiran seperti dua kalimat di atas masih saja ada dan terus terngiang di telinga. 

Apakah kalian juga salah satu sasaran yang pernah dilontarkan kalimat tersebut? Kalau iya, yuk kumpul di sini. 

Adalah perempuan yang selalu dibatasi geraknya. Tidak boleh terlalu pintar, juga jangan bodoh-bodoh amat. 

Tidak boleh terlalu cantik, karena sumber fitnah, tapi jangan jelek, karena tidak bisa dibawa ke tengah. Harus merahasiakan cintanya, hanya menunggu dipilih dan tidak bisa memilih laki-laki yang akan dinikahi, diberi label perempuan pemilih dan dikatakan jauh dari jodohnya jika terlalu pilih-pilih laki-laki.

Jangan menggunakan riasan yang tebal, karena terlihat tua, jangan juga tidak menggunakan riasan supaya enak dipandang. 

Beriaslah secara natural, jangan menor. Dan segudang aturan serta jangan lainnya.
 
Ketika laki-laki pencapai puncak kariernya, mereka disanjung dan diidam-idamkan. Ideal katanya.

Terbalik dengan perempuan, dicap tidak memikirkan keluarga, dan keluar dari kodratnya.

Rasanya, yuk sama-sama kita meluruskan pandangan tentang perempuan, pendidikan dan stigma masyarakat.

Baca Juga : Relawan, Makna, Pelajaran, dan Suka Dukanya

Perempuan Belajar Untuk Dirinya Sendiri

Perempuan belajar bukan untuk siapa-siapa, termasuk bukan untuk calon suami yang akan memilihnya menjadi pasangan. Perempuan belajar untuk dirinya sendiri. 

Untuk memudahkan kehidupannya, karena dengan ilmu dan pengetahuan kita bisa cukup sedikit terbantu dalam menyelesaikan permasalahan hidup ini, untuk menjadikannya perempuan yang berdaya dan tentu saja untuk mempertebal dompet. 

Tidak perlu diberi label yang aneh-aneh, karena ingat, perempuan belajar untuk dirinya. 

Toh, jika perempuanmu itu banyak tahunya, tentu akan mudah diajak untuk berdiskusi dan menyelesaikan permasalahan hidup ini. Jadi jangan takut. 
\
Di zaman yang semakin huru -hara ini, perkembangan teknologi dan kehidupan semakin cepat berkembang pesat. Jadi, yuk berkembang juga pandangannya. 


Pekerjaan Pilihan

"Ingin menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga?"

Pertanyaan yang kerap menyapa perempuan terkait pekerjaan pilihannya. Perempuan sering sekali dibimbangkan dengan pilihan-pilihan dalam hidupnya.

 Termasuk ketika perempuan sudah menikah, terlebih sudah memiliki anak. 

Apakah mungkin dan bisa memiliki karier yang bagus sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang baik. Jawabannya tentu bisa. 

Multitasking memang sering dilakukan oleh perempuan, karena otak perempuan bisa membagi fokusnya pada beberapa hal. 

Adapun perempuan yang memilih menjadi wanita karier dan ibu rumah tangga sekaligus, tentu memiliki risiko-risiko. 

Misalnya terkadang ia harus memilih antara urusan rumah tangga atau urusan kantor. 

Perempuan dengan segudang mimpinya, ingin memiliki bisnis ini dan ingin bekerja di  perusahaan impian. 

Ingin menjadi ibu rumah tangga saja, atau bekerja dari rumah. 

Perempuan tidak lantas dilabeli macam-macam karena pekerjaan yang ia lakoni dan pilih. 

Baik memilih bekerja ataupun menjadi ibu rumah tangga, tidak mengurangi kualitas dan kehormatan perempuan. 

Semua itu tergantung pilihan, prioritas, dan ruang yang dipilih perempuan. Setiap perempuan tentu berbeda-beda keinginan dan standarnya. 

Jadi, berhentilah membandingkan pekerjaan yang dipilih perempuan. Cukup beri dukungan terhadap pilihannya, tanpa melabelinya dengan stigma yang buruk. 

Perempuan bebas mengekspresikan perannya dalam masyarakat.  


Female Misogyny 

Female misogyny  adalah istilah untuk tindakan di mana perempuan menjatuhkan perempuan lainnya. Female  misogyny kian sering kita dapati, di dunia nyata dan juga di dunia maya. 

Misogini adalah ketidaksukaan terhadap perempuan. Pelaku misogini tidak hanya datang dari kalangan pria, juga dari kalangan perempuan itu sendiri. 

Cukup memprihatinkan, di mana perempuan sering menjadi objek yang disakiti dan dirugikan, bukannya mendapat penguatan dari sesamanya justru mendapatkan makian dan kata-kata menyakitkan.
 
Dewasa ini, biasanya ada tiga perilaku female  misogyny yang menimpa perempuan yaitu ketika perempuan mengkritik keputusan perempuan lain yang tidak sejalan dengannya.

Saya cukup sering menyaksikan hal ini, biasanya pelaku menyerang keputusan korban untuk membenarkan keputusannya. 

Seolah keputusan dan pilihan dia adalah yang terbaik dan memang seharusnya perempuan memilih pilihan yang sama dengannya. 

Sekali lagi, apa pun pilihan orang lain, tentu sudah dipertimbangkan dengan matang dan baik oleh orang tersebut. 

Jika memang pilihannya berbeda dengan pilihanmu, wajar saja. Kamu bukan dia, dan dia bukan kamu. Apa yang terbaik bagi kalian tidak sama. 

Jadi, sudahilah menampar muka sendiri dengan membanggakan pilihanmu dan menjatuhkan pilihan orang lain. Kamu tidak akan menjadi keren karena hal itu. 

Lebih baik dan harmonis lagi untuk saling mendukung dan berempati pada pilihan perempuan di sekitarmu. Kamu tidak akan rugi melakukannya.

Body Shaming dan Bulliying

Kedua hal ini amat sering dilontarkan perempuan kepada perempuan lainnya. Belakangan ini, jika teman-teman mengetahui tentang body shaming yang dilakukan seorang Selebgram kepada seorang Artis. 

Sang Selebgram tampak bingung dengan standar kecantikan yang digunakan di Indonesia, sehingga ia mengatakan kenapa bisa wajah sang Artis disebut-sebut sangat cantik. 

Standar kecantikan amatlah luas dan beragam. Kamu akan pusing dan bingung jika mengikutinya.

Contoh saja bentuk alis zaman dulu dengan alis zaman sekarang, tentu beda bukan? 

Lalu bentuk alis  mana yang cantik? Kamu tidak bisa mengatakan salah satu dari dua bentuk alis itu jelek, karena pada masanya, bentuk tersebut adalah bentuk alis yang paling cantik di zamannya. 

Standar kecantikan di setiap negara pun berbeda-beda, jadi sudahilah kesibukan mengurusi kecantikan perempuan lain dengan standar kecantikan yang kamu imani. 

Setiap perempuan tentu sudah pasti cantik, kalau tidak artinya dia laki-laki. 

Perilaku body shaming antar- perempuan memang sudah layaknya dihentikan. Pelaku dan korban sesama perempuan, yang tentu memahami perasaan satu sama lain jika mendapatkan perilaku tidak menyenangkan, jadi untuk apa saling merundung?

Women Support Women


Perempuan sudah saatnya saling mendukung dan melindungi. 

Sudah cukup perempuan mendapatkan perilaku dan stigma yang buruk. Saatnya saling merangkul, menghargai setiap keputusan masing-masing dan bergandeng tangan untuk perubahan. 

Yuk, saling mendukung dan menebar kedamaian. 




Ketika membaca buku karya Jhon Grey, ada bab yang menarik untuk di gunakan sehari- hari yaitu tentang menulis surat cinta untuk diri sendiri. Menulis tidak hanya sekedar merangkai kata- kata menjadi kalimat yang layak di baca. Menulis juga dapat menjadi media terapi penyembuhan diri. 


Dulu, kita sering sekali menuliskan kejadian setiap hari dalam buku diary, apakah masih ingat bagaimana perasaan setelah menuliskannya?
Lega bukan?.

                   Baca juga:  Hidup Bukan Perlombaan; Akibat Lirik-Lirik Media Sosial


Menulis surat cinta merupakan cara yang aman untuk mengungkapkan perasaan- perasaan yang ada dalam diri seseorang. Perasaan- perasaan yang tidak terselesaikan, penolakan, keinginan- keinginan, perasaan negatif, perubahan, dan lain-lain. Dengan menuliskan perasaan- perasaan tersebut dalam bentuk surat cinta, kita telah mendengarkan perasaan- perasaan dan memperlakukannya secara bijaksana. Menuliskan surat cinta mungkin tidak bisa seketika memperbaiki suasana hati, tapi dengan menuliskannya akan membantu untuk memahami apa yang kita mau dan butuhkan.

Latihan ini berguna untuk membantu menyuarakan apa yang ada di dalam perasaan tanpa takut disalahkan, dihakimi dan tidak di dengarkan, membantu melepaskan marah, mengatasi kecemasan serta dapat memberikan dan menerima ampunan kepada diri sendiri.
Tidak ada ketentuan untuk berapa kali menuliskan surat cinta ini, namun sempatkanlah menulisnya satu kali dalam sepekan, atau jika sudah merasakan sesuatu yang merisaukan , duduklah, lalu tulis surat cinta untuk dirimu sendiri.

Dalam menuliskan surat cinta ini, ada 5 emosi yang harus dikeluarkan, yaitu marah, sedih, rasa takut, penyesalan, dan rasa cinta.

Formatnya seperti ini dibawah ini.:


Versi panjang.

Dear, My Self…
  1. Marah
  • Aku tak suka…
  • Aku merasa putus asa…….
  • Aku marah karena……..
  • Aku kesal…..
  • Aku ingin……
  1. Sedih
  • Aku kecewa…….
  • Aku sedih…..
  • Aku terluka…….
  • Aku ingin…….
  • Aku mau…….
  1. Rasa takut
  • Aku cemas…….
  • Aku khawatir……
  • Aku takut…….
  • Aku tak ingin……….
  • Aku perlu……
  • Aku mau……
  1. Penyesalan
  • Aku malu…..
  • Aku menyesal…….
  • Aku tak ingin…….
  • Aku ingin……..
  1. Cinta
  • Aku cinta……
  • Aku ingin…….
  • Aku mengerti…….
  • Aku memaafkan……….
  • Aku menghargai………..
  • Aku berterima kasih padamu karena….
  • Aku tahu…….
Versi singkat :

Dear, My Self…

Aku menuliskan surat ini untuk menyampaikanperasaan- perasaanku padamu.
Aku sangat marah…..
Aku sedih…….
Aku takut…..
Aku menyesal…..
Aku cinta…….

Marah, sedih, takut, menyesal dan cinta adalah emosi yang didengarkan dan dirasakan dari dalam diri hasil dari refleksi.



P.S : Jawaban  yang ingin aku dengar darimu
(berisi kata- kata positif dan jawaban atas ungkapan diatas, dari diri sendiri untuk diri sendiri)

Selamat Mencoba!!!!!!!







Selama masa pandemi ini ruang gerak kita semakin terbatas dan kegiatan yang bisa kita lakukan juga terbatas. meskipun sudah memasuki new normal, tetap saja rasa khawatir akan terpapar virus Corona tetap menghantui. beberapa aktivitas kita juga sudah berjalan kembali seperti sebelum pandemi, selama pandemi ini, kalian paling rindu kegiatan apa sih, Guys?

Kalau aku, kegiatan relawan menjadi salah satu kegiatan yang kurindukan. Biasanya sebelum pandemi, aku rajin mengikuti kegiatan relawan di komunitas-komunitas sosial, mulai dari mengajar, mengantarkan paket buku beasiswa, observasi dan seleksi penerima beasiswa, sampai menemani teman-teman kecil berobat di R.S. Sardjito. 

Meskipun sekarang banyak juga relawan-relawan yang bisa dilakukan secara daring, tapi tetap saja rindu untuk turun langsung ke lapangan tanpa khawatir dan bebas bernafas tanpa masker, hahaha. 

Kenapa menyukai kegiatan relawan?

Aku suka mengikuti kegiatan relawan karena dari kegiatan tersebut aku bisa belajar banyak hal. Misalnya belajar empati, sosialisasi, melatih peduli, dan banyak deh pelajaran-pelajaran yang didapatkan dalam kegiatan relawan. 

Tentunya pelajaran tersebut tidak ada di bangku kuliah. Mengikuti kegiatan relawan bermula dari Muslimah Hijab Day di Gunung Kidul, di sana aku dan teman-teman relawan lainnya mengadakan pengajian dan berakhir dengan membagikan hijab dan kaos kaki kepada sesama Muslimah yang membutuhkan. 

Hmmm, melihat senyum di wajah para Muslimah yang mendapatkan hijab tersebut membuat rasa capek hilang dan ada kepuasan tersendiri bisa membantu orang lain. Dari kegiatan tersebut, aku mulai aktif mencari kelompok-kelompok sosial untuk mendaftar jadi relawan. 

Setelah mendapatkan beberapa akun instagram kelompok sosial tersebut, aku mulai menghubungi adminnya dan menanyakan kapan mereka membuka lowongan relawan dan dibidang apa kelompok mereka bergerak. 

Pernah menjadi relawan di mana saja?

Sejauh ini aku pernah mengikuti kegiatan relawan di 5 lembaga. Kegiatan setiap lembaga bermacam-macam dan memiliki karakteristik juga budaya yang berbeda-beda. Kedua hal ini sempat membuatku terkejut di awal-awal mengikuti kegiatan relawan, dan malah menjadi hal yang paling aku suka dari kegiatan tersebut. 

Jadi ingat, setiap memasuki semester baru, aku mulai berselancar di instagram mencari lembaga mana yang sedang membutuhkan relawan. Tak jarang juga aku mengirim pesan pribadi kepada lembaga-lembaga yang arah perjuangannya sesuai dengan minatku. 

Setiap perjalanan memiliki makna

Kalimat itulah yang sering terlintas di pikiranku ketika sepulang dari kegiatan relawan. Selalu ada rasa senang dan terharu ketika bertemu dengan orang-orang baru yang kujumpai di lokasi penempatan relawan. 

Salah satu momen yang paling berharga adalah ketika aku mengikuti kegiatan Home Visit Relawan dari Lembaga Hoshizora kepada peserta didik yang berprestasi namun dalam keadaan ekonomi sulit. Mengunjungi rumah ke rumah dengan cerita harapan orang tua pada anak-anaknya. 

Perjalanan ini menamparku sepanjang jalan pulang. Melihat bagaimana semangat dan usaha adik-adik bintang dan orang tuanya bekerja sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan akses belajar di tengah keterbatasan ekonomi. 

Pendidikan sendiri adalah salah satu pisau pemutus garis kemiskinan dan modal dasar untuk mencapai pencerahan. 

Kegiatan inilah yang paling kurindukan selama pandemi menyerang, sekarang sudah banyak juga kegiatan relawan yang diadakan secara online, aku juga sudah pernah mencobanya dan terlibat dalam satu campaign kesehatan mental.

Meskipun online, kegiatan relawan tetap memberikan nilai, pelajaran dan dampak positif bagiku. Yuk, rajin bergabung menjadi relawan, dan rasakan perubahannya pada dirimu. 



Halo teman tumbuh!

Dua hari yang lalu aku baru saja menyusun kembali buku-buku yang aku kirim dari Jogja. Setelah menyelesaikan urusan skripsi, aku langsung mengirim buku-bukuku ke kampung halaman. Rencana awal sih karena aku mau menetap di daerah setelah selesai kuliah, tapi tampaknya aku akan kembali lagi ke Jogja. 

Buku-bukuku sampai dengan selamat, meskipun ada beberapa yang tertekuk, huuu sedih sekali. Agar tidak terlalu lama bersempit-sempitan di dalam kardus, aku mengeluarkannya dan menyusunnya di rak buku. 

Setelah semua buku tersusun, kupandangi lagi buku-buku yang sudah menemani hari-hariku di Jogja. Menemani saat galau sebulan suntuk karena bingung sama masa depan. Waktu itu aku tidak keluar kamar kecuali untuk dua keperluan, makan dan ke kamar mandi.

Aku menghabiskan waktuku dengan membaca, menulis, mencari-cari role model yang harus aku contoh, dan tentu saja minum kopi. 

Buku-buku yang tersusun rapi di rak itu berasal dari sumber kegelisahanku. Aku membeli mereka karena mereka sesuai dengan apa yang saat itu ingin aku tahu, atau buku itu perlu menolongku untuk mengatasi sesuatu dalam diri. 

Kalian biasanya membeli buku berdasarkan apa? Karena sedang ramai dibaca, karena penulisnya adalah penulis kesayangan kalian, atau karena alasan apa? Share ya di kolom komentar, hihihi. Kalau aku membeli mereka karena buku menjadi tempatku mencari dan mendapatkan pencerahan. 

Jadi tidak heran, kalau buku yang tersusun di rak bukuku adalah buku yang menjadi jawaban dari kegelisahanku. Kini, saat jumlah mereka sudah banyak, aku suka mengingat kembali tentang kenapa buku itu aku beli, dan saat itu aku sedang mengalami masalah apa. 

Dari sekian banyak mereka, ada lima buku yang menjadi favoritku. Meski tidak hanya lima, tapi kali ini akan kuberi tahu lima saja. 

Baca juga : 4 Barang Wajib di Tas Saat Bepergian

Perempuan di Titik Nol


Buku bersampul merah tulisan feminis Mesir, Nawal el Sadaawi ini merupakan buku karangan beliau yang pertama kubaca. Aku membelinya karena penasaran dengan perempuan Mesir dan isu gender di sana. 

Perempuan di Titik Nol membuat aku pilu sekaligus bangga. Pilu karena begitu kejam orang-orang di sekitar Firdaus dalam memperlakukan perempuan dan bangga karena Nawal el Sadaawi begitu hebat dalam mengejar informasi untuk menciptakan buku ini. 

Buku ini juga membuatku tidak mudah sembarang menghakimi keputusan orang lain, sekalipun keputusan tersebut jauh dari nilai yang kupercayai, dan penting melihat alasan dibalik keputusan tersebut. 

Ketika membaca buku Perempuan di Titik Nol, aku merasa emosi dengan kisah Firdaus, seorang perempuan malam kelas kakap di Mesir. Membuatku tahu di dunia banyak kisah-kisah kejam yang serupa dan harus memiliki ketegasan untuk mengatasinya.




Soul Healing Therapy


Buku ini ditulis oleh Irma Rahayu, seorang Soul Healer dan pendiri Emotional Healing Indonesia. Buku kecil ini banyak sekali memberi pemahaman bagaimana mengatasi rasa sedih dan putus asa. 

Bab pertama dari buku ini cukup menohok bagiku. Isinya adalah sering kali kita ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai keinginan kita dengan marah-marah. Padahal marah-marah itu tidak menyelesaikan masalah. 

Aku dulu banget lah kalau begitu. Dulu sebelum membaca buku ini, ketika ada hal yang tidak sesuai harapanku, atau ada hambatan yang menghambat jalanku, pasti aku mengatasinya dengan marah-marah dahulu. Bukannya masalah tersebut selesai, malah bertambah besar. 

Dari buku kecil yang hebat ini aku belajar untuk menarik nafas sebelum memberikan respon terhadap sesuatu yang kita tidak suka dan berfokus pada solusinya. Bukan diawali dengan marah-marah. 

Next buku ini akan kuulas di blog ini, tunggu ulasannya yahhhhh!!!!!!



Baca juga : 5 Tempat Liburan Favorit di Jogja

Amor Fati

Amor fati berarti cintai takdirmu. Buku bersampul biru tosca dengan gambar bunga dendelion ini banyak sekali mengubah cara pandangku. Hal pertama yang dibahas adalah tentang pekerjaan dan usia dewasa. Kedua hal yang saat membeli buku ini menjadi penyebab galauku. 

Pekerjaan dalam pandanganku waktu itu adalah sekadar menukar waktu dengan uang dan bagaimana waktuku bertukar dengan uang dengan cepat. Namun pekerjaan tidaklah sesederhana itu. Rando Kim, penulis buku ini mengatakan selama pekerjaan tersebut membuatmu berkembang maka ia layak dijalani. 

Bekerja bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang perkembangan pribadi, skill dan pengetahuan. Tidak ada yang lebih nikmat selain melihat dirimu terus berkembang setiap saat, begitu petuahnya. 

Pun usia dewasa, tidak semua orang menua dengan mental yang dewasa. Dewasa didapat dari rintangan yang dihadapi dalam hidup, bukan dari perkuliahan atau pun pergantian usia di setiap tahunnya. 

Selain itu buku ini juga mengajak untuk mencintai takdir. Takdir, sesuatu yang misteri, sesuatu yang apabila terjadi sesuai dengan keinginan bisa membuat bahagia tak kepalang, jika terjadi tak sesuai keinginan bisa menjadi perundungan terdalam. 

Masalahnya adalah sesuai atau tidak, takdir tetap ada dan terjadi. Kita yang menjalani tidak hanya harus menerima saja, juga mencintai. 

Aku sudah menuliskan tentang buku Amor Fati di unggahan blog ini yang bertajuk Pesaan Rando Kim Untuk Kamu yang Sedang Menuju Kedewasaan, sila dibaca. 



#88LOVELIFE

Buku bersampul merah muda ini ditulis oleh seorang blogger dan desainer Indonesia, loh. Ditulis oleh Diana Rikasari, familier bukan? Buku ini berisi kutipan dan insight tentang hidup, berbahasa inggris. 

Berasal dari percakapan sehari-hari tentang cinta dan pengalaman hidup mbak Diana. Buku ini juga cukup menggambarkan sisi pribadi penulis, yang colorfull.

Salah satu kutipan yang kusuka dari buku ini adalah,

Everyone has the opportunity to make a better life, but not everyone knows how to. For those who happen to know, help those who don't.
Kutipan ini juga yang membuatku tergerak untuk selalu membuat sesi coaching, yaitu bertujuan untuk memperbanyak dan memberi tahu orang orang yang belum mengetahui bagaimana cara menciptakan kesempatan menuju kehidupan yang lebih baik. 

Karena ingin menjadi apa pun kita, sejatinya potensi di dalam diri kita sudah tersedia. Hanya saja belum disadari adanya, atau belum terasah dengan baik. 

Semoga teman tumbuh menjadi salah satu peserta sesi coachingnya. Untuk info lanjut, bisa kepoin di sini yaaa.




Filosofi Teras 

Buku karya Om Piring ini menceritakan bagaimana kaum stioc menghadapi hidup. Bahwa tidak ada yang benar-benar baru dalam hidup ini, orang terdahulu juga ada yang sudah menghadapi apa yang kita hadapi sekarang. Jadi berhentilah untuk merasa ngenes sendirian. 

Kaum Stoic berangkat dari salah satu aliran filsafat yaitu Stoism. Merupakan filsafat Yunani kuno yang mengajarkan bagaimana mengelola emosi negatif untuk menjalani gelombang musim kehidupan. 

Buku ini bukan seperti buku-buku filsafat lainnya yang terkesan berat. Om Piring membahas stosime dengan bahasa dan analogi yang sederhana yang sering terjadi dengan kita. Juga sangat aplikatif di kehidupan sehari-hari. 

Banyak prinsip-prinsip stoisme yang memudahkan kita untuk menghadapi permasalahan hidup, salah satunya adalah dengan berfokus pada apa yang bisa kita kendalikan, bukan berfokus pada sesuatu yang ada di luar kendali kita. 

Wah, dengan menerapkan satu prinsip ini saja rasanya kehidupan kita berubah dan jadi lebih tenang ya.



Kelima buku-buku tersebut banyak sekali menyumbangkan pemikiran baru untukku. Dari kelima buku ini aku bisa mengelola emosi negatif dengan baik, bisa memahami keadaan  orang lain tanpa menghakimi terlebih dahulu, dan menemukan makna-makna baru dalam hidup. 

Buku memang sangat mempengaruhi pembacanya, maka tidak heran ada pepatah yang mengatakan kamu adalah apa yang kamu baca. Pribadi kita tercermin dari buku yang kita baca. 

Kalau kamu, adakah yang sudah membaca salah satu dari kelima buku ini? Kalau ada, yuk berdiskusi. 

 


teman tumbuh- Selamat hari Rabu. Pandemi belum  juga usai dan di beberapa daerah malah angka pengidap covid 19 masih terus naik. Beberapa perusahaan masih menerapkan work form home dalam upaya meminimalisir penularan virus. 

Terkadang suka bosan ya guys, kalau mengerjakan tugas-tugas itu di rumah. Kalau aku, jujur sangat bosan, huhuhu. Karena aku masih harus belajar untuk mengerjakan tugas dan kerjaan di dalam rumah. Ya, aku punya kebiasaan membawa semua pekerjaanku ke working space atau pun kedai kopi untuk menyelesaikannya. 

Bukan tidak bisa, hanya saja bagiku rumah terlalu nyaman sehingga aku butuh usaha lebih mempertahankan fokusku dalam mengerjakan tugas. Kalau khilaf bisa saja tugasnya tidak selesai. 

Mencari working space atau pun kedai kopi sekarang memang tidak semudah dulu. Harus pilih-pilih nih, mana tempat yang aman dan nyaman. Aman karena tidak terlalu banyak orang dan nyaman ya karena suasananya. 

Untung sedari dulu aku suka sekali pergi ke working space yang tidak terlalu ramai, jadi tidak kesulitan mencari referensi di saat pandemi saat ini. 

Sebelum bepergian, tentu ada saja barang-barang yang wajib rasanya kita bawa untuk menemani perjalanan. Kalau aku sih, ketika bepergian, keempat barang ini sangat wajib masuk ke dalam tasku selain smartphone dan charger tentunya. 


Baca juga : 7 Fakta Tentang Annisa, Nomor Tiga Buat Geleng-Geleng

Dompet


Ya jelas dong ya, bepergian kan membutuhkan uang, tentu pasti dong membawa dompet. Meskipun sekarang banyak pembayaran yang bisa dilakukan secara online dan tidak membutuhkan uang fisik, tetapi aku jarang sekali menggunakannya dan masih nyaman dengan menyimpan uang di dompet. 

Kalau bepergian jauh dan membawa uang yang berlebih, biasanya aku pisahkan penyimpanannya, tidak di dompet semua. Tujuannya agar terjadi kejadian yang tidak diinginkan dan dompet hilang atau di curi, kita tidak kehabisan uang sama sekali. 


Buku catatan kecil


Salah satu kebiasaanku dari dulu adalah selalu membawa buku catatan kecil. Memang tampak memenuhi tas ya, karena sekarang kan ada aplikasi note di smartphone, tapi rasanya kurang aja gitu, kalau tidak membawa buku catatan kecil. 

Bagiku dokumentasi itu bukan cuma hanya foto saja, pun juga tulisanku mengenai tempat tersebut, perasaanku di sana, dan ide-ide yang terkadang suka muncul kalau sedang menikmati perjalanan. Jadi, itulah sebab mengapa selalu ada buku merah ini di tasku. 


Make Up dan Pouchnya

Kalau yang satu ini wajib yaa bagiku, hahaha. Selama perjalanan kan butuh touch up wkwkwk. Membawa make up sebenarnya baru saja menjadi kebiasaanku. Sebelumnya ya kalau sudah menggunakan make up sebelum keluar dari rumah, ya tidak akan aku touch up lagi. 

Mengenal make up, aku sendiri baru berkenalan dengan perlengkapan penunjang penampilan ini ketika tingkat lima. Sudah mencoba belajar sendiri, dan hasilnya aku malah tidak suka kalau mukaku terlalu banyak dempulnya. Namun ketika aku melihat perempuan lain yang menggunakan make up, terasa pantas-pantas saja. Ya tampaknya memang harus belajar lagi, hahahah.

Buku bacaan 

Kalau ini sudah pasti menjadi teman setia perjalananku. Selain memiliki list buku yang harus diselesaikan, membaca buku saat perjalanan juga bisa mengatasi rasa bosanku. Ya pepatah pernah bilang sebaik-baik teman duduk adalah buku. 

Meski terkadang teman-teman suka meledekiku karena belum tentu juga buku itu dibaca, jangan-jangan cuma bisa jadi pajangan saja. Ya tak mengapa, toh  pada akhirnya buku yang kubawa tetap kubaca. Meski sedikit, lembarnya terus maju dan bacaanku selesai. 


Keempat barang tersebut harus banget masuk ke dalam tasku ketika bepergian. Itulah sebabnya aku hampir tidak pernah membawa tas berukuran kecil, karena aku selalu membawa mereka. Kalau kalian, barang apa saja yang wajib kalian bawa saat bepergian? Berbagi di kolom komentar, yaa...

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Seedbacklink

ASUS AI

ASUS AI

Komunitas

Komunitas

ABOUT ME


 

Hallo! Aku Annisa, seorang ibu dari satu bayi ceria, juga seorang Lifestyle Blogger. Aku suka menulis perjalanan yang kulalui, tempat yang kukunjungi, ulasan produk, dan seputar parenting.Blog ini terbuka lebar untuk kerjasama. Baca juga tulisanku di blog https://hallobiuty.blogspot.com/ dan https://hallobia.blogspot.com/ Kamu dapat menghubungiku melalui email halloannisakhairiyyah@gmail.com dan jangan lupa untuk follow media sosialku, yaa. Pasti aku follback kok, hihihih .

Kerja Sama - Media Kit

Media Kit

Categories

  • Beauty 21
  • Blog 21
  • Book 19
  • BPN Ramadan 2022 12
  • BPN Ramadhan 2024 3
  • Cafe & Culinary 16
  • Competition 16
  • Content Placement 2
  • Dekorasi Rumah 1
  • finance 12
  • Guest Post 1
  • Hotel 8
  • Jogja Diary 5
  • Lifestyle 33
  • Motherhood 12
  • Parenting 5
  • Personal 21
  • Review Film 1
  • Self Development 9
  • Sponsored Post 18
  • Teknologi 1
  • Travel 23
  • Women Empowerment 1
Diberdayakan oleh Blogger.

Komunitas

Komunitas

Intellifluence

Komunitas

 


Komunitas


 

Komunitas

BloggerHub Indonesia

Arsip Blog

  • ▼  2025 (7)
    • ▼  November (1)
      • Daging Merah: Pengertian, Contoh, Manfaat, dan Rek...
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (101)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (17)
    • ►  Juni (25)
    • ►  Mei (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2023 (47)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (43)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2021 (25)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (11)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

POPULAR POSTS

  • Rumah Rasa Kaliurang: Lokasi, Daftar Menu dan Jam Buka
  • Di Balik Sebuah Nama Blog
  • Pengalaman Membawa Bayi 10 Bulan Naik Pesawat
  • REVIEW barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade dan barenbliss Roll To Volume Mascara
  • [REVIEW] Hilangkan Jerawat dan Cerahkan Wajah dengan Rangkaian Serum Scarlett Whitening
  • Tentrem Bumi Coffee & Eatery, Salah Satu Kedai Kopi Bernuansa Tropikal di Jogja
  • Menikmati Daun Kelor dengan Cara Praktis dan Sehat Lewat Permen Kenyal Pome
  • Hempaskan Bekas Jerawat dan Beruntusan dengan ANESSA Night Sun Care Serum
  • Mindful Walking #1 ; Merayakan Matahari Terbit
  • Teras Kemarin, Tempat Menikmati Sajian Kopi yang Unik di Jogja

Copyright@ 2023 Annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger

Copyright © 2023. annisakhairiyyah.com | Powered by Blogger